Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kucingkelelepAvatar border
TS
kucingkelelep
(Berita Perdamaian) Adriansyah YS, Anak Muda di Balik Peta Trans Jakarta Koridor 13
JAKARTA, KompasProperti - 11 Februari 2017, sehari setelah debat ke-3 Pilkada DKI Jakarta, Adriansyah Yasin Sulaeman mengunggah status di akun Facebook-nya. Pada statusnya itu, dia menyinggung tentang peta Jalur Trans Jakarta Koridor 13 yang digunakan calon gubernur nomor urut 3, Anies Baswedan, sebagai alat peraga. Adriansyah menyayangkan Anies yang asal main comot peta tersebut tanpa meminta izin kepadanya terlebih dulu.

"Saya sendiri sebetulnya tidak masalah jika peta itu digunakan untuk publik karena memang tujuannya itu. Yang saya sayangkan peta itu digunakan tanpa izin untuk tujuan politis," tutur Adriansyah kepada KompasProperti, Senin (13/2/2017).

Padahal, untuk menyusun peta itu, anak muda kelahiran 27 Mei 1998 ini, harus melakukan pengecekan (check), pengecekan ulang (richeck), dan juga pengecekan silang (cross check) data agar sesuai dengan yang ada di lapangan.

Prinsip dasar itu selalu dipegang, karena Adriansyah ingin peta yang dibuatnya akurat, bermanfaat, dan bisa digunakan untuk publik.
Dia bisa seharian mengumpulkan data, dan fakta di lapangan. Sementara untuk pembuatan petanya sendiri, Adriansyah mengaku hanya dalam hitungan jam.

Siapakah Adriansyah?

Mengenalnya lebih jauh seakan melihat sebuah buku yang terbuka. Dia senang berbagi informasi yang menyangkut kepentingan umum.

Adriansyah juga lekas akrab dengan orang yang baru mengenalnya. Pendek kata, pehobi jalan-jalan dan fotografi ini merupakan tipikal umum generasi milenial.
Tidak hanya melek gawai, juga khatam teknologi informasi (TI), serta aktif dalam berbagai kegiatan komunitas, terutama yang menyangkut transportasi, pembangunan urban, dan tata kota.

Karena itu, disiplin ilmu yang diambilnya di jenjang perguruan tinggi adalah International Spatial Development, NHTV Breda University of Applied Sciences. Adriansyah juga merupakan "aktivis" Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ). Sejak bergabung pada 2014, dia terhitung sangat aktif berkontribusi.

Hingga saat ini, Adriansyah telah menghasilkan lebih dari 50 peta jalur transportasi. Sebagian besar di antaranya dibuat sendiri, sedangkan sisanya hasil kolaborasi dengan teman FDTJ. "Beberapa di antara peta itu ada juga yang merupakan hasil kerjasama dengan Institute for Transportation & Development Policy (ITDP Indonesia), dan PT Trans Jakarta (TJ)," akunya.

Nah, peta Jalur Trans Jakarta Koridor 13 yang digunakan Anies itu sejatinya dia buat pada tahun 2015 lalu.
Ketika itu, proyek Jalan Layang Khusus Busway (JLKB) Ciledug-Kapten Tendean mulai tersiar di media. Hanya sosialisasinya tidak maksimal.

Adriansyah pun terdorong untuk membuat peta itu. Menurutnya, informasi yang penting seperti ini malah tidak disosialisasikan betul-betul oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. "Datanya saya cari melalui informasi di media atau pun yang bisa saya dapatkan melalui media sosial Pemprov DKI Jakarta," kisah dia.

Sementara mengenai keterlibatannya dengan ITDP Indonesia dan PT Trans Jakarta berawal saat membuat peta bus tingkat Jakarta bersama FDTJ pada Maret 2016 lalu. Merekalah yang kemudian menempelkan peta-peta tersebut di setiap halte seluruh jakarta yang ramai pengguna. "Waktu itu informasi untuk wisata sangat minim. Kami termotivasi untuk melakukan hal itu. Ternyata aksi kami diperhatikan PT Trans Jakarta. Semenjak itu, saya kerap diminta bantuan untuk membuat peta-peta Trans Jakarta," kenang Adriansyah.

Dalam proses kreatifnya membuat peta, Adriansyah selalu menekankan kesederhanaan, kejelasan, dan kelengkapan konten. Ini dilakukan agar publik mudah membaca dan memahami peta yang dibuat. Termasuk melalui typeface yang juga mudah dibaca, diagram yang menarik, serta informasi-informasi tambahan yang memudahkan penumpang untuk memilih moda seperti jam operasional ataupun tarif bus.

Dia mengaku, selama bekerja sama dengan Trans Jakarta tidak menerima apa pun, hanya sebagai relawan. Sementara dengan ITDP Indonesia, kompensasi yang didapatnya adalah sebagai pekerja magang.

Kini, dia dan dua temannya di FDTJ, Fagra Hanif, dan Maulana Ichsan, sedang menyusun peta transportasi berbasis rel, dan bus rapid transit (BRT) Jadebotabek. Termasuk di dalamnya Trans Jakarta, Trans Kota Tangerang, Trans Anggrek, dan juga Trans Pakuan. "Setiap bulannya kami perbarui dengan infromasi rute baru yang kami survei sendiri. Peta BRT Jadebotabek akan kami rilis pada 17 Februari 2017," ungkap dia seraya menambahkan dirinya dan Fagra juga tengah mengembangkan sistem penomoran rute Trans Jakarta, dan desain signage baru.

Sumber http://properti.kompas.com/read/2017...or.13?page=all

Contoh Anak muda yang Peduli dengan Kehidupan di sekitarnya tidak seperti PANASTAK & PANASBUNG yang cuma membela Junjungan-nya se iya-sekata Sehidup-semati demi pundi-pundi rupiah.
0
1.5K
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.