Metrotvnews.com Jakarta: Polda Metro Jaya akan mengawasi penjualan rokok elektrik yang kini masif dicampur ke dalam narkoba jenis baru. Tak hanya penjualan, pemakaian rokok elektrik yang mayoritas remaja itu pun turut diawasi.


"(Pengawasan) tentunya untuk pencegahan sampai dengan penindakan. Itu disesuaikan kondisi wilayah bersama-sama Polres jajaran Polda Metro Jaya," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Nico Afinta, di Jakarta, Senin 6 Februari 2017.


Dikatakan Nico bahwa langkah itu akan dibarengi dengan instansi lainnya seperti Direktorat Narkoba Mabes Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN).


Sebelumnya diberitakan, cairan rokok elektrik diindikasikan dicampur narkoba jenis baru seperti blue safir maupun bahan baku tembakau gorila. Di Kalimantan Tengah dan Jawa Tengah, BNN menemukan rokok elektrik yang dicampur narkoba jenis baru tersebut.


"Masih kami teliti, kemungkinan besar itu jenis synthetic cannabinoids (ganja sintetis) atau populernya tembakau gorila," kata Kabag Humas BNN, Kombes Slamet Pribadi.


Bahan baku powder itu, kata Slamet, dimungkinkan bisa dimasukkan ke dalam cairan rokok elektrik. Apalagi, para pengguna narkoba jenis baru itu merupakan kalangan remaja.


Ia menjelaskan, awal mula ditemukannya tembakau gorila berasal dari Jakarta. Saat itu ada sampel yang masuk ke laboratorium BNN dari penyidik pada 23 Mei 2016. Pihaknya sudah menginvenstigasi dan mendapati asal bubuk haram tersebut dari Amerika.


Semenara blue safir atau 4-Chloro MethCathinone (4-CMC) merupakan narkoba cair yang juga diindikasikan digunakan di rokok elektrik. Jenis narkotika ini merupakan turunan dari jenis katinon yang pernah melibatkan artis Raffi Ahmad.


Hasil pengembangan, BNN menangkap tersangka yang memesan blue safir yang dipesan dari Tiongkok itu di salah satu toko rokok elektrik di kawasan Gading Serpong, Banten.

 

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...rokok-elektrik

---

Kumpulan Berita Terkait NARKOBA :

- 1,4 Ton Kokain Disita Polisi Australia

- Polisi Bakal Awasi Penjualan Rokok Elektrik

- Warga Binaan Produksi Ekstasi di Dalam Rutan