Seorang Kamaludin, pernah berujar dalam salah satu materi komedinya bahwa dasar inspirasi dangdut datangnya dari penderitaan. Kemudian imajinasinya membawa pada situasi dimana seorang penulis dangdut harus membakar rumahnya untuk bisa merasakan derita yang akan mendatangkannya inspirasi.

Well, guess what.

If you're so desperate to feel misery, why don't you just be an Architect?

sfx: tunder clap

Sudah tau luka, di dalam hatiku. Sengaja kau siram, dengan air garam.

itu lagu tentang arsitek.
jelas sekali.

Sudahlah gajinya minimalis, sukanya lembur, tak berbayar dan hanya dikasih pop mie untuk tunjangan konsumsi. Sekalinya ngambil projek sendiri, eh kliennya minta diskon, opsi desain, revisi tak berujung, dan pembayaran fee yang tak menentu yang kerap hadir dengan alasan, Keuangan lagi sulit.

haha.

keuangan lagi sulit.

MENURUT ANDA?

yaa maksud gw, lo aja yang lagi mau bikin rumah ke tiga buat istri ke empat keungannya lagi sulit. Apalagi gw yang hidupnya masih di kosan penjara?

tau ga sih? kosan maksimal 2 x 2,5 yang ga ada jendelanya. yang satu-satunya tau kalo di luar lagi ujan cuma dari bocoran di atap kamarnya.

ironi dan derita.
kurang arsitek apa coba.

Belum lagi ngomongin selera. Ketika lo harus berjumpa dengan klien yang diawal terlihat menjanjikan karena sama-sama suka musiknya ahmad dhani. tapi seiring berjalan waktu, ternyata dia suka musiknya ahmad dhani yang sudah menjadi TRIAD. kaya langsung pengen roll belakang tapi inget di kosan sabun batangan tipisnya udah kaya lidah kucing dan odo bukan lagi udah kegulung biar bisa dipijet-pijet sampe keluar tetes terakhirnya, tapi udah harus dicampur air biar bisa sikat gigi. Odol lhoo ini. Sampo sih mending. Odol.

yaa lagi-lagi ironi.

ini serius?

apa memang sampe sebegitunya?

haha, yaa mbok kira-kira saja.

kalo kata boss saya.
Use your logic!

wahh idola sekali itu kata-kata.

Entah dengan profesi lainnya, tapi yang saya tahu, arsitek memang punya semacam paranoia yang memang diinspirasi oleh realita seperti ini.

Saya arsitek. Terlepas dari segala apa yang telah saya beberkan sebelumya, entah kenapa tetap selalu hadir jumawa setiap kali saya mengucapkan pasangan kata ini.

mungkin karena memang ada eksklusivitas tersendiri bisa menjadi bagian dari profesi ini.

Architect.
Not an engineer, nor an artist.
Something in between.

Other professions may come with an expertise in one thing. Almost like knows everything about something.

But architects,
we know something about everything.

And that's what makes us special.

Regards,
Hendro Prasetyo
Principal of Artdicted Studio

FACEBOOK
YOUTUBE
INSTAGRAM
BLOG