maaf, masih newbie. numpang curhat ya gans.
aku menikah sudah 3 tahun. dan kami dapat anak perempuan di tahun 2015. hadiah paling indah dari tuhan. seiring waktu berjalan, anakku tumbuh imut, putih, lucu. tiada hari tanpa bermain dengan anak ku yang comel ini. sampai satu saat kemudian, aku ribut sedikit dengan istri ku, hanya masalah kecil, karena aku memilih untuk tinggal di rumah ortu ku menjaga toko. sebelumnya kami tinggal di rumah yang lain, tapi kurang cocok untuk usaha. anyway, istri ku gk kerasan, karena teman2 nya dan sodaranya gk bebas datang. (padahal datang aja gpp, cm mereka aja yg segan). suatu saat, waktu kami ke rumah kakek neneknya, dia mengadu pada ibunya. menceritakan sesuatu yang gk seharusnya di ceritakan. dan si ibu ini menceritakan pada mertua ku. next happening, mertua ku telepon istri ku dan suruh istriku pulang. istri ku gk mau, tapi di paksa. jika gk, dia gk di akui sebagai anak lagi. akhirnya dia terpaksa pergi ke tempat mamaknya di dumai di antar neneknya. tapi anak tetap tinggal di rumah.
Hari berikutnya, mereka pulang. aku pikir masalah sudah selesai, ternyata gk. ternyata mereka da siap2 tuk bawa istri dan anakku pulang ke sana. sebelumnya mereka menyuruh istriku tidur di rumah nenekku, tapi istri ku tidur di rumahku. sampai 5 hari kemudian, mertua ku datang dan tidak bertemu istri ku di rumah nenek, mereka telepon istriku , tapi istri ku tidak datang, bilang anak lagi tidur. keesokannya aku datang sendiri ke sana d pagi hari, disitu aku di keroyok oleh ibunya, leleknya, kakek dan mamaknya. mereka ngotot bawa istri dan anakku pulang.
istri ku tidak banyak bercakap. sebagai suami istri, sebenarnya aku berharap kami saling mendukung, karena ini urusan rumah tangga kami, tapi ternyata aku di keroyok. terpaksa aku relakan istri dan anakku pergi ke dumai. berkali kali aku menangis di depan anak perempuan ku yang baru berusia gk sampai 2 tahun. aku menangis meraung raung minta maaf aku tidak bisa lagi menjaganya. istri ku jg menagis, tp tak bisa membantu. kami di pisahkan karena keinginan keluarganya.
sampai hari ini, aku masih sedih memikirkan anakku. aku tau kondisi keluarga ortunya. sama sekali gk bisa di bilang bagus. apalagi aku da di kasi tau sisi gelap ortunya. (yang ini aku tau dari keluarganya, tapi bagus gk usa di kasi tau y gans. maap.). hari hari anak perempuanku di sana pasti menderita. (rumah mertuanya gubuk dan letakknya di pinggir jalan besar). rumah sewa). aku terjepit di tengah, aku gk bisa mengambil anakku karena mungkin istri ku bisa gila karena gk ada anak di samping, tapi tanpa materi dan tempat tinggal yang nyaman untuk anakku, akhirnya aku korbankan kebahagiaan anakku demi istriku di sana.
aku gk iklas, aku percaya karma, mereka mereka yang sudah memisahkan kami pasti akan mendapat karmanya. Amin. Tuhan tidak pernah tidur.