Rizieq Shihab memberikan keterangan kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/1).
Penyidik Polda Metro Jaya terus menyelidiki kasus obrolan berbau saru yang diduga dilakukan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan Firza Husein (yang sudah ditangkap dalam kasus dugaan makar).

Penyidik Polda Metro Jaya juga sudah menggeledah kediaman Firza di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (1/2/2017). Penggeledahan dilakukan terkait dengan kasus obrolan berbau saru sempat viral di media sosial beberapa hari sebelumnya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, membenarkan. "Untuk mencari bukti," katanya seperti dikutip Viva.co.id.

Dalam penggeledahan itu, polisi menyita seprai, bantal, guling, dan televisi.

Menurut Argo, barang-barang tersebut diperlukan penyidik untuk membenarkan keaslian sosok Firza dan Rizieq dalam konten-konten yang bermuatan pornografi itu.

"Ada beberapa foto di situ ya, yang akan kami gunakan nanti untuk melihat apakah konten yang ada itu sesuai dengan fakta, kami akan melihat di situ ya, kami akan menyesuaikan," ujarnya.

Penggeledahan ini menindaklanjuti laporan Aliansi Mahasiswa Anti Pornografi ke Polda Metro Jaya pada Senin (30/1/2017). Dalam laporannya, Jefri Azhar yang mewakili aliansi, melampirkan bukti berupa print out percakapan mesum pria yang diduga Rizieq Syihab dan Firza Husein. Adapun, tiga situs yang dilaporkan Jefri yakni www.baladacintarizieq.com, www.4nSh0t.com dan www.s05exybib.com. Laporan Jefri itu tertuang dalam nomor laporan polisi bernomor LP/510/I/2017/PMJ/Ditreskrimsus.

Dalam kasus ini, menurut Argo, penyidik sudah memeriksa enam saksi. "Ini saksi yang mendengar, melihat, dan mengetahui," kata Argo seperti dinukil Kompas.com.

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan menyebut sejumlah barang yang disita dari rumah Firza Husein identik dengan foto yang beredar di internet. "Ya identik, (barang) rumahnya identik," ujarnya.

Iriawan mengatakan pihaknya juga sudah meminta keterangan dari ahli antropometri untuk mencocokkan tubuh. Ada juga ahli digital forensik yang memeriksa apakah foto tersebut direkayasa, dan juga ada ahli suara untuk mencocokkan rekaman telepon yang diduga Firza dengan seseorang yang disebut Kak Ema.

"Kami siap, hingga nanti tidak bisa dibantah. Karena tidak terlalu sulit tim suara, voice sudah ada ahlinya di sana, ahli fotografi forensik juga ada, sehingga ada ilmu kedokteran, ada lekuk-lekuk tubuh yang tak bisa dibantah," ujarnya.

Polisi, kata Iriawan, tak membutuhkan pengakuan Firza, sebab fakta yang ada tak bisa dibantah.

"Dari fakta yang ada pun, adanya TV yang sama dengan ada yang di gambar, itu tak bisa dibantah, ada meja yang sama itu juga tak bisa dibantah," kata Iriawan. Karenanya, Iriawan sangat yakin polisi tak terlalu sulit untuk mengungkap kasus ini.

"Ahli antropometri sudah (dimintai keterangan), fotografi proyeksi juga telah dilakukan, untuk memastikan apakah yang bersangkutan ada di dalam chat yang beredar itu saudari Firza, itu tidak sulit, hampir sama dengan kasus Luna Maya-Ariel, ada ahli-ahli yang menangani secara scientific investigation," ujarnya.

Kuasa hukum Firza, Azis Januar, mengaku kliennya diintimidasi oleh pihak kepolisian. Firza, kata dia, diminta mengakui sosok dalam konten yang bernuansa pornografi tersebut adalah dirinya.

"Yang bersangkutan (Firza) disuruh mengakui, ditekan, disuruh mengakui tentang berita-berita yang menjadi viral itu. Padahal, itu berita tidak pernah ada," kata Azis.

Namun Argo membantah soal tekanan ini. Kata dia, "Tidak ada (intimidasi), kita pokoknya (melakukan pemeriksaan) secara profesional."



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...rip-luna-ariel

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Riuh arloji bergambar Agus-Sylvi

- Hak angket penyadapan, bumerang bagi Demokrat

- Kontroversi wajah Trump dalam sampul majalah ternama