Quote:
Paris - Pelaku yang menyerang tentara Prancis di luar museum Louvre, Paris diyakini berkewarganegaraan Mesir dan masuk ke Prancis dengan visa turis. Dia juga diduga sempat nge-tweet soal kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) beberapa menit sebelum beraksi.
Dituturkan seorang sumber yang memahami penyelidikan insiden ini, seperti dilansir AFP, Sabtu (4/2/2017), bahwa sebuah pesan via Twitter diposting oleh sebuah akun 'yang pemiliknya bisa jadi si penyerang'. Informasi ini belum dikonfirmasi secara resmi oleh Kepolisian Prancis.
"Dalam nama Allah... untuk saudara-saudara kita di Suriah dan para petempur di seluruh dunia," demikian isi postingan Twitter dari sebuah akun milik Abdallah El-Hamahmy. Postingan itu ditulis dalam bahasa Arab pada Jumat (3/2) waktu setempat.
Baca juga: Pria Berpisau di Museum Louvre Diduga Hendak Lakukan Aksi Teror
Sumber menyebut postingan itu ditulis pukul 09.31 waktu setempat. Satu menit kemudian, akun itu memposting kicauan lain yang isinya menyebut ISIS. Sedikitnya ada 10 tweet yang diposting akun itu, antara pukul 09.27 - 09.34 waktu setempat, sesaat sebelum serangan terjadi pukul 09.50 waktu setempat.
Diketahui pada 26 Januari akun itu menulis pesan soal perjalanan dari Dubai, Uni Emirat Arab ke Paris, Prancis. Rute itu sama dengan rute yang dilalui pelaku serangan di luar museum Louvre. Akun Twitter milik El-Hammahmy, yang masih bisa diakses secara publik hingga Sabtu (4/2) dini hari, tengah diselidiki kepolisian setempat. Polisi juga menyelidiki sebuah iPhone 7 dan iPad milik pelaku.
Identitas pelaku serangan belum dirilis secara resmi oleh otoritas Prancis. Namun penyidik setempat meyakini pelaku merupakan warga negara Mesir dan berusia 29 tahun. Sebuah paspor Mesir, yang diduga milik pelaku, ditemukan di dalam apartemen yang ada di kawasan mewah Paris. Sumber keamanan di Kairo, Mesir, seperti dilansir Reuters, mengidentifikasi pelaku sebagai Abdullah Reda al-Hamamy, yang lahir di Dakahlia, Kairo.
Baca juga: Polisi Telusuri Apartemen Pelaku Penyerang Tentara di Museum Louvre
Pelaku diyakini masuk ke Prancis secara legal dengan visa turis pada 26 Januari lalu dan terbang dari Dubai. Seorang sumber lainnya menyebut, pelaku diduga tinggal di Uni Emirat Arab.
Jaksa Paris Francois Molins menyebut, pelaku yang bersenjatakan dua golok sepanjang 40 cm ini menyerang empat tentara Prancis yang sedang berpatroli sambil meneriakkan 'Allahu Akbar'. Satu tentara terkena sabetan golok di kepala dan jatuh ke tanah. Tentara kedua melepas tembakan ke arah pelaku dan mengenainya di perut. Pelaku luka-luka cukup parah setelah ditembak lima kali. Jaksa Molins menyebut, kondisi pelaku kini stabil di rumah sakit.
Di sela-sela pertemuan pemimpin Uni Eropa di Malta, Presiden Francois Hollande memuji reaksi cepat tentara Prancis dan menyebut serangan ini sebagai aksi teroris. "Operasi (tentara Prancis) ini tak diragukan lagi telah mencegah sebuah serangan yang diyakini bermotif terorisme," sebutnya dilansir Reuters.
https://news.detik.com/read/2017/02/04/120742/3413653/1148/pelaku-serangan-di-museum-louvre-sempat-nge-tweet-soal-isis
Orang melek internet yang masih memeluk Islam sungguh sangat bodoh. Sudah sekian kasus atas nama Islam yang mencerminkan ada sesuatu yang salah dalam ajaran agamanya.
Zakar Naik kalau ada kejadian kayak gini cuma bisa kicep!
Paling bawa bawa kejadian abad pertengahan dan kalau yang baru bawa bawa kejadian amerika latin.
Basi!!!