Jakarta – Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dinilai lebih dewasa menyikapi serangan atas dirinya dalam beberapa hari ini. Khususnya, mengenai upaya pembenturan Ahok dengan kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

"Ahok jauh lebih tenang dan dewasa. Lebih fleksibel untuk bisa berkomunikasi dengan siapa saja. NU dan Pak Maruf (Rais Am NU, KH Maruf Amin) juga lebih utamakan kepala dingin demi kepentingan bangsa,” kata Direktur Eksekutif Cyrus Network, Hasan Nasbi, kepada Suara Pembaruan, di Jakarta, Jumat (3/2).

Menurutnya, elektabilitas Ahok yang berpasangan dengan calon wakil gubernur, Djarot Saiful Hidayat memang bisa menurun akibat adanya pembenturan tersebut.

"Kalau penanganannya tidak pas, bisa saja (turun-red). Tapi kalau saya, enggak terlalu khawatir," ujarnya.

Ketika disinggung mengenai meningkatnya elektabilitas Ahok-Djarot dalam sejumlah survei belakangan ini, Hasan Nasbi menyatakan, hal itu lebih disebabkan keberanian pemilih bersikap. Artinya, dia menjelaskan, kenaikan bukan karena pendukung Ahok-Djarot bertambah atau berkurang.

"Kalau angka survei Ahok turun setelah aksi-aksi demo dan unjuk rasa, bukan berati berkurang, tapi makin sedikit orang yang katakan pendapat dengan jujur, karena khawatir. Setelah melalui proses persidangan, Rizieq Syihab juga ditetapkan tersangka, kepercayaan publik sedikit demi sedikit muncul lagi," ujarnya.

"Kalau sekarang survei, makin banyak orang utarakan pilihan lebih terbuka. Dalam keadaan normal, orang pasti akan terbuka lagi, angka elektabilitas Ahok naik lagi."

http://www.beritasatu.com/aktualitas/412634-ahok-dinilai-lebih-dewasa-sikapi-serangan.html