adeztya14Avatar border
TS
adeztya14
Ini Loh Sejarah dan Perkembangan Lampu Sein di Dunia
Mungkin sebelumnya sudah pernah ada yang membahas tentang lampu ritting atau lampu sein, disini ane coba sedikit menambahkan aja mengenai sejarah dan perkembangan lampu sein ini.

Spoiler for Sejarah Lampu Riting atau Lampu Sein:




Kalian tau kan, lampu sein itu merupakan salah satu komponen vital dalam kendaraan. Selain berfungsi sebagai tanda belok untuk memberikan peringatan terhadap pengendara lain, lampu yang umumnya berwarna orange dan berkedip ini di lain sisi juga berfungsi sebagai keberadaan posisi ujung kendaraan di jalanan gelap dan sempit, saat berpapasan dengan pengendara berlawanan.

Nah, dalam perkembanganya, sejak dimulainya era kendaraan dengan tenaga uap dan mesin sebagai penggerak, kondisi lalu lintas di perkotaan menjadi semakin rumit. Penggunaan kendaraan bermotor inipun kian menjadi masalah, karena sering menyebabkan insiden di jalanan, terlebih saat di tikungan.



Setelah sebelumnya bunyi lonceng atau peluit digunakan sebagai tanda belok dihentikan penggunaannya, para produsen mobil mulai memikirkan alat tanda belok yang aman dan tepat guna. Memasuki tahun 1900-an, sistem tanda belok mengaplikasikan kibasan bendera sebagai pengganti tangan saat ingin berbelok. Ya sesuai namanya, sistem ini kemudian dikenal dengan semaphore atau disebut juga trafficatrors.

Kemudian pada tahun 1908, Alfredo Barrachini dari Italia berhasil mengganti fungsi bendera menggunakan tanda berwarna kuning atau oranye. Sesuai perkembangannya, pria ini mulai mengganti tanda tersebut dengan lampu elektrik dan terpasang pada dua sisi mobil. Namun untuk menggerakannya masih melalui mekanisme kabel untuk mengaktfkannya.



Sistem ini mulai disempurnakan oleh duet pria berkebangsaan Jerman Max Ruhl dan Ernst Neuman pada tahun 1930-an, dimana mereka memodifikasi pergerakan semaphore dengan motor pneumatik elektrik sehingga pengendara cukup memencet tombol untuk mengaktifkannya. Sejurus dengan ubahan yang dilakukan, kedua pria Jerman ini juga menanam teknologi reflektor dibalik sebuah lampu elektrik dan menempatkan alat ini di kedua pilar bagian mobil.

Terbilang cukup banyak juga penggunaan semaphore di kendaraan produksi massal saat itu. Antara lain Volkswagen Beetle, Austin A30, Aston Martin dan Rover 1075.



Seiring bertambahnya ruas jalan penghubung antarkota dan penggunaan mobil yang semakin banyak, semaphore mulai dirasa kurang mumpuni. Pasalnya di kondisi jalan yang gelap dan sering berkabut, pengendara lain masih tak dapat melihat nyala lampu semaphore kendaraan lain.

Aturan soal kendaraan pun semakin disempurnakan mulai tahun 1940-an. Para produsen kendaraan bermotor diwajibkan memasang signal lampu sebagai tanda untuk belok pada bagian depan dan belakang mobil yang dapat terlihat jelas oleh pengendara lain dari kejauhan.



Ternyata ada alasan khusus mengapa warna kuning atau oranye dipilih sebagai nyala lampu sein. Warna ini mampu memberikan visual terbaik meski dilihat dari kejauhan, baik siang maupun di malam hari. Selain itu saat hujan deras atau kondisi jalanan berkabut, warna ini masih mampu memberikan sinar yang menembus lebatnya air hujan dan pekatnya kabut.

Regulasi kendaraan bermotor pun mulai disempurnakan memasuki era rock and roll tahun 1950-an. Dimana saat itu mobil mulai menggunakan mesin-mesin berkapasitas besar dengan jumlah ruas jalan yang semakin banyak di tiap negara. Angka kecelakaan yang terus meningkat membuat para pembuat regulasi menyesuaikan dengan keadaan saat itu.



Pada akhirnya produsen mobil diwajibkan untuk memberikan kedipan pada lampu tanda belok tersebut, untuk memberikan signal yang lebih baik terhadap pengguna lain. Aturan soal jeda kedipan pun semakin disempurnakan mulai dari satu kali per detik hingga dua kali per detik melalui sebuah flasher, seperti yang umum digunakan hingga kini.

Di era modern ini fungsi bohlam perlahan-lahan mulai tergusur dengan hadirnya LED. Dengan daya yang lebih kecil, namun memiliki pancaran sinar yang tajam dan terang melebihi bohlam. Sehingga banyak pabrikan yang mulai marak menggunakan LED ini sebagai lampu tanda beloknya.



Tambah lagi, seiring teknologi yang data dikembangkan pada LED, kini nyala lampu tanda belok ini tak sekadar berkedip. Melainkan dapat menjalar kesamping atau disebut Sequential Turn Signal. Pattern nyala yang lebih mencolok dan lebih terang ini diyakini lebih mudah ditangkap oleh pengendara lain, meski dari kejauhan.

Gaya ini mulai di proklamirkan oleh Audi dan kini mulai banyak diikuti pabrikan lain seperti Lexus dan Mercedes-Benz. Mungkin, tak lama lagi gaya lampu sein seperti ini akan semakin marak digunakan pabrikan lain karena lebih futuristik dan turut mendongkrak penampilan kendaraan, terutama di malam hari.

SUMUR
1
2
0
31.8K
165
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.