Mulai beredar kabar bahwa, dalam pemilihian Gubernur kali ini SBY turun tangan bermain politik demi memenangkan paslon nomer 1. Dikabarkan sih bahwa mantan presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono menghubungi Kia Ma’ruf pada 6 dan 7 Oktober. Ahok mengatakan, dalam pembicaraan per telefon itu SBY meminta Ma’ruf menerima kunjungan pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni di kantor PBNU.

Sungguh sangat curang sekali, permainan paslon nomer urut 1. Hal ini saja sudah terlihat bahwa cagub dari nomer urut 1 selalu mengandalkan orang tuanya dalam segala hal. Bagaimana mau memimpin DKI Jakarta kalau selalu meminta bantuan kepada orangtua. Toh sudah sangat jelas sekali. Bukannya menjadi juru kampanye ataupun hal lainnya.

Saya hanya geram, kenapa SBY selalu ikut andil dalam proses pemilh DKI Jakarta, apakah SBY takut bahwa Anak kesayangannya si Agus kalah dalam Pemilihan Cagub DKI kali ini? Duh sangat ironis sekali. Selalu mementingkan kepentingan pribadinya tanpa mau pernah mau kalah. Apakah SBY takut anaknya kalah? Duh please deh kalau mantan presidennya aja curang begini gimana wakilnya.

Pantesan pas jaman SBY banyak korupsi mererajalela. Baru mau nyalonin anaknya aja udah curang. *Barbie jadi kzl deh
Lalu banyak kalangan kecewa atas hal ini, menyayangkan atas sikap ahok. Mungkin karena Tokoh ulama yang di hubungi oleh SBY memiliki peran penting dalam NU.

Akan tetapi, banyak juga kabar burung yang beredar Ahok melaporkan Kia Ma'ruf. Namun saya tak menyebut di media apa yang mengatakan bahwa semuanya fitnah. Ahok tidak melaporkan NU ke polisi bahkan Ahok pun membuat surat permintaan maaf.
Isi surat permintaan maaf yang Ahok berikan seperti ini :