Merdeka.com - Kuasa hukum Basuki T Purnama ( Ahok), Humphrey Djemat keberatan jika pihaknya disebut melakukan penyadapan terhadap Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua MUI Maruf Amin. Meskipun, pihaknya mengakui punya bukti percakapan telepon antara SBY dan Maruf.

"Kenapa sih kalian bilang penyadapan? Yakin ini penyadapan?"kata Humphrey kepada wartawan, di Restoran Aroma Sedap, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/2).

Humphrey juga menepis isu pihaknya memiliki bukti komunikasi tersebut dalam bentuk rekaman. Menurutnya, bentuk bukti komunikasi tidak harus berupa transkrip atau rekaman.

"Komunikasi kan bisa berbagai bentuk, nanti untuk dijadikan barang bukti. Bahkan kalau saya bilang ada orang yang dengar kan bisa. Jadi ya jangan ngambil kesimpulan sendirian begitu," kata Humphrey.

Sekali lagi dia meyakini, pihaknya punya bukti percakapan antara SBY dan Maruf. Namun dia tak mau membeberkan, dalam bentuk apa bukti tersebut.

"Emang kita bilang di pengadilan ini rekaman? Kan enggak ada. Kenapa dibilang rekaman? Komunikasi itu pembicaraan yang memang bisa didukung oleh satu alat bukti atau barang bukti. Nah alat bukti itu kan macam-macam. Bisa saksi orang yang dengar, bisa juga ada pembicaraan dia yang bisa divideokan," ujar Humphrey.