Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

riosayangAvatar border
TS
riosayang
Hotel Agria Bogor Sepelekan Warga Terdampak Kasus Pamer Mesum
Hotel Agria Bogor Sepelekan Warga Terdampak Kasus “Pamer Mesum”


BOGOR (IGS BERITA) – Ahmad Sukarya, warga Desa Muarasari RT 02 RW 04, Tajur, Kota Bogor, menilai, manajemen Hotel Agria Bogor terlalu menyepelekan pihak yang terdampak oleh kasus “pamer mesum siang bolong”.

Hingga detik ini, Senin (30/1/2017), pihak manajemen Hotel Agria Bogor belum juga menemuinya untuk menyampaikan klarifikasinya secara langsung terkait kasus yang sudah dua kali terjadi sepanjang tahun 2016 itu.

“Saya belum merasakan adanya iktikad baik dari pihak manajemen Hotel Agria Bogor, apalagi untuk datang menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada keluarga saya. Mungkin mereka terlalu sombong untuk mau menemui kami yang dianggapnya cuma warga masyarakat biasa,” kata Ahmad kepada IGS Berita, Senin (30/1).



Padahal, Ahmad, yang tempat tinggalnya memang tepat berhadapan dengan Hotel Agria, merasa keluarganya telah menjadi salah satu pihak yang paling terdampak oleh kasus “pamer mesum” yang menjijikkan tersebut.

“Bayangkan, dari dua kejadian itu (Mei dan Desember 2016), selalu anak saya yang kecil yang pertama kali melihat. Dia teriak-teriak, ‘Mamah… Mamah… tingali itu, aya bujur oyag-oyagan!’ (Mama… Mama… lihat itu, ada pantat goyang-goyang!),” kata Ahmad.

Memang, lanjut Ahmad, beberapa hari lalu, Ketua RT 02 RW 04 Muarasari menyampaikan adanya undangan dari pihak manajemen Hotel Agria Bogor untuk bertemu dengan warga setempat.

“Tapi, setahu saya, itu hanyalah acara pengenalan manajemen baru mereka, setelah GM (General Manager) lamanya, Pak Ali Reza Agusta, diganti. Kalau memang mereka mau minta maaf dan memberikan penjelasan, ya mereka dong yang ke sini, bukan saya yang ke sana. Kok jadi seperti kami yang salah. Heran!” kata Ahmad, sengit.

Bahkan, menurutnya, salah seorang tokoh agama di kampungnya sudah enggan mendengar kata Agria lagi, yang di matanya hanyalah sebuah “hotel mesum”. Pasalnya, dari mulai pembangunan sampai saat ini, pihak hotel tidak pernah melibatkan warga di wilayahnya.

“Memang sih, setahu saya, bagi warga kampung kami ini keberadaan Hotel Agria Bogor itu belum memberikan manfaat apa-apa selain aib dari kasus-kasus mesumnya. Kami belum pernah merasakan bantuan sosial dalam bentuk apapun. Yang mereka bantu hanyalah kampung di samping kiri-kanan dan belakangnya, mungkin karena dianggap se-RT atau se-RW. Padahal, yang paling terdampak oleh kasus mesum mereka itu adalah kami, yang berada di seberangnya,” kata Ahmad lagi.

Ia pun, dengan logat Sundanya yang kental, menyindir sikap Hotel Agria Bogor yang terkesan menyepelekan warga sekitar.

“Rek naon nyampeur-nyampeurkeun ka ditu? Ceuk nu sok ka ditu ge, paling-paling ngan disuguhan cai wungkul. Mending maranehna nu ka dieu. Ku warga di dieu mah, kajeun butut-butut ge, maranehna pasti bakal disuguhan ari kueh-kueh wae mah. (Mau apa mendatangi mereka ke sana? Kata mereka yang pernah ke sana pun, paling hanya disuguhi air minum. Lebih baik mereka yang ke sini. Oleh warga di sini sih, kalau mereka datang pasti bakal disuguhi, meskipun sekadar penganan-penganan yang biasa),” kata Ahmad, sinis.

sumber : klik video disini
0
1.8K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.