Seword.com Panggung semalam menjadi pertunjukkan yang menarik untuk disimak. Ternyata di luar dugaan ada pengeroyokan untuk pasangan nomor 2. Mulai dari pertanyaan panelis, diikuti oleh serangan bertubi-tubi dari paslon no.1 dan paslon no. 2. Ibarat dalam sebuah laga kung fu, pertempuran ini sebenarnya tak berimbang, bukan cuma dua lawan satu tapi tiga lawan satu!. Tapi duo pendekar ini tetap bertahan dan menunjukkan jurus-jurus yang yang di luar dugaan membuat lawannya keteteran. Berikut analisis debat dan keunggulan pendekar Ahok-Djarot dari sisi dunia persilatan…

Sudah menjadi idiom umum bahwa namanya jagoan pasti akan dikeroyok. Ini sudah hal yang biasa dihadapi oleh Ahok dan Djarot. Khususnya Ahok, tidak henti-hentinya dia menghadapi hadangan dan hambatan saat menjadi Gubernur DKI. Demo yang selalu muncul tiap Jumat di Balai Kota, sudah biasa. Demo besar-besaran di akhir tahun 2016 apalagi. Belum lagi ketika berada bersama anggota DPRD DKI, itu sudah merupakan makanan harian bagi Pak Ahok. Ditambah serangan para haters di media sosial.

Jadi tidak perlu kaget, saat Ahok mendapatkan pertanyaan yang sangat tajam dari panelis ditambah manuver Anies yang memancing AHY untuk menyerbu ke Badja, maka dapat dikatakan pertarungan ini sudah tidak berimbang. Belum lagi pertanyaan dan serangan muncul dari berbagai sisi baik menyoroti birokrasi, reklamasi dan sebagainya. Tapi lagi-lagi keduanya terus eksis dan dengan tenang mampu berkelit, menangkis dengan gesit sembari menyerang dengan elegan. Dan akhirnya, ketahuan siapa yang menang, saudara-saudara…

Ibarat pendekar dengan jurus Tai Chi Badja membalikkan serangan kepada lawan-lawannya. Walaupun dibangun opini bahwa Pak Ahok sebagai pemimpin yang menebar ketakutan, Ahok malah menggunakan jurus itu untuk menunjukkan bahwa serangan itu terlalu lebay dan dengan gampang dimentahkan oleh Pak Ahok. Banyak testimoni dari PNS DKI yang dengan bangga bekerja untuk Pemda DKI . Kalau Pak Ahok menakutkan, mengapa semasa dia ngantor di balai Kota, banyak orang datang berduyun-duyun untuk mengadukan masalahnya? Sampai-sampai dan ini menggelikan, seorang dari luar Jakarta, wong Wonosobo Jawa Tengah ikut ngadu ke Pak Ahok meminta bantuan.

Ahok juga rajin datang ke pernikahan warga DKI serta peduli dan memberikan bantuan kepada banyak orang. Kepeduliannya itu dilakukannya bahkan sebelum beliau menjabat sebagai gubernur dan dilakukan dengan semangat dan hati yang melayani. Bersyukurlah kita dikaruniakan Tuhan pemimpin seperti ini yang bisa menjadi model atau teladan tidak hanya bagi warga DKI tapi juga untuk seluruh rakyat Indonesia. Saat menyerang Ahok tentang reklamasi atau penataan pemukiman, kembali Pak Ahok menunjukan data dan fakta serta gagasan yang tak terbantahkan. Akhirnya pihak Anies dan AHY pada akhirnya kelimpungan dan memberikan jawaban-jawaban yang mengambang dan mengapung di atas panggung serta makin membuat bingung

Kedua pendekar ini bahkan menjadi penguasa panggung saat debat. Kelihaian Ahok-Djarot berdebat dan menjawab setiap pertanyaan dengan meyakinkan disertai data dan fakta bahkan gagasan memang tidak perlu diragukan lagi. Tapi aksi Ahok dan Djarot dengan melerai Bu Sylvi dan Anies yang disertai dengan goyangan yang seru menunjukkan kehebatan keduanya. Mereka itu adalah entertainer sejati. Seperti Jacky Chan yang beraksi sambil menghibur itulah aksi yang diperagakan oleh Ahok Djarot.

Kita disuguhi dengan suatu perubahan dari Ahok yang dengan semangat tapi emosi tetap dikontrol mampu meladeni sindiran dan perkataan dan serangan yang menohok. Alhasil sang lawan mulai emosi terutama terlihat dari diri Anies. Anies bersama AHY entah kehabisan ide akhirnya sepakat menyindir Ahok dengan tema pemimpin yang menakutkan. Dari kubu Bu Sylvi karena terpojok akhirnya membuat dia melakukan aksi menunjukkan jempol terbalik. Dengan kata lain, Ahok Djarot mampu membuat lawannya tersudut dan akhirnya lawan-lawannya menunjukkan karakternya yang sebenarnya.

Ahok dengan santai bersama Djarot tampaknya begitu menikmati pertarungan semalam, sampai-sampai saat rehat Ahok ikut menyambangi Pak Antasari lalu berfoto selfie dengan pendukungnya. Inilah pendekar yang mampu membalikan keadaan dan memberi suguhan yang berbobot bagi pendukungnya. Saat ayam berkokok menyambut Imlek sang pendekar Ahok dan Djarot siap untuk melangkah menghadapi tantangan berikutnya. Sebagai pelengkap dan sekalian sebagai bingkisan Imlek, saya sajikan sajak khusus buat Pak Ahok, enjoy 🙂

#AHOKEFFECT

Sungguh jadi MOMOK
Karena berani mengumbar BOROK
Sembari luruskan yang BENGKOK
Yang salah pasti DICOKOK

Kata-katanya MENOHOK
Bicara langsung pada POKOK
Yang gak biasa pada SYOK
Langsung teriak kayak BLEKOK

Dia tak pernah KAPOK
Membongkar hal yang BOBROK
Walau resiko harus BENTROK
Ini baru benar-benar AHOK

Untuk di Jakarta benar-benar CUCOK
Mengejar para biang KEROK
Yang bener-bener bermuka TEMBOK
Akhirnya para oknum itu TERPOJOK

Segala program bener-bener DIGODOK
Akhirnya semua itu DIAMPROK
Penyimpangan langsung pada DIBLOK
Anggaran gak bisa seenaknya DICAPLOK

Kini Jakarta tidak lagi TERSEOK
Birokrasi diterobos agar nggak MOGOK
Kemajuan membuat haters jadi KEOK
Merekanya gak ada kontribusi cuma NGOROK

Segala penyimpangan diOBOK-OBOK
Standar kemajuan langsung DIPATOK
Makanya dia gak akan pernah mau BELOK
Gak bisa kau asal main SOGOK

Semua diberesin mulai dari GLODOK
Sampe yang ada di area PELOSOK
Karena orangnya gak pernah KAGOK
Terus kerja agar program tidak RONTOK

Dia mengubah Kalijodo yang JOROK
Kini tampil semakin ELOK
Alhasil warga kecipratan rezeki NOMPLOK
Dianya layak dapatkan standing KEPLOK

Ini dia pemimpin yang jadi SOSOK
Gak mau Jakarta jadi TERPEROSOK
Apalagi warga terus ternina BOBOK
Bisa bikin kemajuan jadi ANJILOK

Mau nanya data pasti ada SEGEPOK
Orangnya lempeng gak mau berKELAK-KELOK
Dia pengen gar pembangunan tidak MENTOK
Dan rakyat maju agar nggak KATROK

Tapi di kota metro ini ada aja yang mau RECOK
Komentar dan mulutnya bener-bener PEKOK
Sampe akhirnya pecah jadi CEKCOK
Jidat akhirnyanya cuma bisa DITEPOK

Ada juga oknum yang cuma BERKEDOK
Bisanya cuma main GEBOK
Ternyata jagonya cuma berak BEROK
Bener-bener pikirannya sudah PENYOK

Jakarta tidak akan lagi JEBLOK
Kalau nalar sehat dan kebajikan terus DIPASOK
Jangan ketularan ama oknum yang CONGOK
Nanti sama aparat bisa DIKAPLOK

Tapi cobalah mari TENGOK
Pemimpin ini jaminan buat hari ESOK
Di Pilkada mari kita COLOK
Sesudah itu minum teh SEMANGKOK dan makan pisang KEPOK

Ayo mari kita dukung hai abang dan MPOK
Termasuk kau yang punya BREWOK
Sama yang jalannya lenggak-LENGGOK
Nomor 2 pastilah OK

Tuhan akan sertai walau Pak Ahok terus DIOLOK
Sabarlah Pak walau terus DIKEROYOK
Bapak akan terus bersinar kayak batu GIOK
Terus menyala di kegelapan bak lampu TEPLOK

--______--
Duhh itu pantun panjang amat yaaa?