Sejarah munculnya snake wine atau anggur ular pertama kali dibuat di Tiongkok tetapi anggur ini sudah menyebar ke seluruh Asia Tenggara dan menjadi sangat populer di Vietnam. Ular direndam dalam anggur selama beberapa waktu hingga air hasil rendaman memiliki kandungan dari sari ular termasuk bisa. Banyak orang menganggap minuman ini sebagai penambah gairah kaum pria.

Di Peru ada minuman lokal yang cukup terkenal yakni Chica atau Chica de Jora. Mendengar bahan pembuatan minuman ini tidaklah mengejutkan karena minuman ini terbuat dari jagung. Tapi saat mendapat penjelasan cara pembuatannya mungkin Anda akan memuntahkan minuman yang sudah disesap. Bir Chica de Jora terbuat dari jagung yang diproses dengan cara dikunyah oleh manusia dan disemburkan untuk disimpan dan difermentasi. Waduh!

Tiongkok terkenal dengan makanan dan minuman tradisional yang menarik sekaligus menantang. Satu minuman lokal yang cukup ekstrem adalah bir bayi tikus. Mendengar namanya saja sudah membuat bulu kuduk bergidik. Tikus-tikus kecil ini direndam dalam bir untuk proses fermentasi. Biasanya masyarakat menyantap bir ini sebagai obat kesehatan. Minuman ini bisa dengan mudah ditemui di China bagian selatan.

Pernah membayangkan bagaimana sensasinya menyantap anggur dari hasil fermentasi hewan mati? Jangan bayangkan rasanya jika Anda tak ingin merasakan mual. Di Arctic Circle masyarakat membuat minuman lokal yang merupakan hasil olahan dari fermentasi bangkai burung. Minuman ini biasa jadi santapan tradisional suku Inuit. Jika berkesempatan mencobanya, jangan lupa membagikan cerita lewat media sosial.

Seorang pembuat wine tradisional asal Colorado membuat satu temuan yang unik sekaligus membuat tercengang. Ia membuat wine dari bahan yang difermentasi secara alami, bahan yang digunakan adalah testis atau alat kelamin banteng. Meski terdengar menjijikan, minuman ini nyatanya banyak dicari dan diburu orang.