Anggota Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, memandang pihak Palestina seharusnya berterima kasih benderanya dibawa dalam demonstrasi damai di Indonesia.
Namun, Kuasa Usaha Kedutaan Besar Palestina di Jakarta mengatakan bendera Palestina dikibarkan pihak antipemerintah (Indonesia) untuk memicu konflik di Indonesia.
Seraya merujuk keberpihakan rakyat dan pemerintah Indonesia sejak era Presiden Sukarno terhadap Palestina, Hidayat menegaskan bahwa merupakan suatu kewajaran bendera Palestina dibawa dan dikibarkan dalam demonstrasi.
"Palestina dan benderanya selalu mendapat tempat yang khusus di Indonesia. Dengan bendera Palestina yang dibawa dalam demonstrasi damai dan diikuti jutaan orang itu kan justru menguatkan dan mengingatkan posisi Indonesia untuk tetap selalu bersama dengan Palestina. Itu juga menandakan betapa Palestina tetap di hati umat dan didukung umat. Justru mestinya pihak Palestina berterima kasih," tutur Hidayat kepada wartawan BBC Indonesia, Jerome Wirawan.
Hidayat mempertanyakan alasan Kedutaan Palestina mengeluarkan pernyataan yang "menyesalkan" pengibaran bendera negara itu dalam sejumlah aksi unjuk rasa 'tidak damai' terkait urusan dalam negeri Indonesia beberapa bulan terakhir.
"Mereka dirugikan apa dengan adanya bendera Palestina di situ? Kecuali demonstrasi yang anarkis, merugikan kepentingan politik maupun perjuangan Palestina, bendera Palestina dibakar, lalu Kedutaan Palestina protes ya wajar.
Kalau kemudian benderanya digunakan warga Indonesia untuk berdemonstrasi dan demonya yang damai, sangat bermartabat...saya mempertanyakan keberatannya apa sih pihak Kedutaan Palestina sampai mengeluarkan pernyataan semacam itu?"
Pertanyaan tersebut disusul kemudian oleh penegasan bahwa pengibaran bendera Palestina bukan baru terjadi beberapa bulan terakhir.
"Sejak dari dulu demonstrasi di Indonesia, terutama dari umat Islam, seringkali melibatkan dan membawa bendera Palestina Dan dari dulu pun tidak pernah ada protes dari Kedutaan Palestina," ujarnya.
Secara terpisah, sebagaimana dikutip berbagai media, Sekjen Dewan Syuro DPD FPI Jakarta Novel Bamukmin tidak peduli dengan keberatan Kedutaan Palestina sebab kedutaan tersebut tidak mewakili suara rakyat Palestina.
http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-38753744