Rimanews - Terdakwa kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok keberatan dengan kesaksian Muhammad Asroi Saputra yang memberi keterangan bahwa sesuai dengan surat Al-Maidah ayat 51 umat muslim dilarang memilih pemimpin nonmuslim karena dianggap kafir.

"Saudara saksi ini sarjana Islam dan bekerja di Kementerian Agama, tafsiran yang jelas Al Maidah bukan seperti itu," ujar Ahok pada sidang ketujuh kasus penistaan agama yang digelar di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, hari ini.

Pada sidang tersebut Hakim anggota mencecar Asroi soal arti surat Al Maidah ayat 51 yang menjadi dasar Asroi melaporkan Ahok ke Polresta Padang Sidempuan, Sumatera Utara. Menurut Asroi, dia tidak bisa menafsirkan soal surat Al Maidah ayat 51, tapi sepengetahuan dia, ayat tersebut memiliki arti bahwa umat muslim tidak boleh memilih pemimpin kafir.

Hakim kemudian melanjutkan, dan bertanya tentang definisi kafir menurut Asroi. Dan, Asroi menjawab bahwa semua orang di luar muslim dan tidak menyebutkan dua kalimat Syahadat dapat dikatakan kafir.

Ahok menuding Asroi tidak mengerti dengan baik tentang kitab suci Al Quran meskipun berlatar belakang sarjana Islam.

Menurut Ahok, Al Quran jelas tidak mendefinisikan siapa pun orang yang memeluk agama lain adalah kafir. "Saya keberatan Anda menganggap saya kafir karena saya ber-Tuhan dan saya menerima Yesus adalah Tuhan dan hak saya di negeri Pancasila ini, dan setiap warga negara Indonesia ini saya berhak menjadi apapun di Republik ini," ungkap Ahok dengan nada tinggi.