Suku-suku Indonesia yang masih menganut Animisme dan Dinamisme
TS
Seven1990
Suku-suku Indonesia yang masih menganut Animisme dan Dinamisme
Salam Sukses agan-agan sekalian..
Nuwbie mau numpang berlatih buat thread..
Semoga berkenan dihati Para Suhu
Sorry kalo
Niat ane cuma berbagi info aja,, jd jangan di yaa...
Ternyata di Tahun 2013,, di saat teknologi dan informasi berkembang begitu pesat masih ada Saudara-saudara kita yang masih benar-benar terisolir. Bahkan kepercayaan yang mereka anut pun masih warisan nenek moyang kita jaman dahulu yaitu animisme n dinamisme...
Sebelum membahas suku-suku mana saja yang masih menganut kepercayaan tersebut.
Ijinkan Nuwbie menjelaskan apakah itu animisme dan dinamisme.. Kan G lucu klo ternyata ada yang masih g tau artinya
Spoiler for Animisme dan Dinamisme versi Wikipedia:
Animisme
Animisme adalah kepercayaan yang mempercayai bahwa setiap benda di Bumi ( gua, pohon, atau batu besar), mempunyai "kekuatan" yang mesti dihormati agar "kekuatan" tersebut tidak mengganggu manusia dan dapat membantu manusia dari gangguan roh jahat.
Dinamisme
Dinamisme adalah pemujaan terhadap roh (sesuatu yang tidak tampak mata). Mereka percaya bahwa roh nenek moyang yang telah meninggal menetap di tempat-tempat tertentu, seperti pohon-pohon besar.
Langsung aja Checkidot suku-suku di Indonesia yang masih menganut Animisme dan Dinamisme
Spoiler for 1. SUKU BAUZI :
Suku Bauzi atau orang Baudi yang mendiami Tanah Papua di daerah Waropen utara. Akan tetapi, sekarang telah menyebar ke selatan danau Bira, Noiadi, tenggara Neao, dan perbukitan Van Rees Mamberamo.. Summer Institute of Linguistics (SIL), Lembaga Misi dan Bahasa Amerika Serikat, Suku ini dimasukan dalam daftar 14 suku paling terasing yang telah teridentifikasi. Suku Bauzi terasing karena luasnya hutan belantara, pegunungan, lembah, rawa hingga sungai-sungai besar yang berkelok-kelok di sekitar kawasan Mamberamo telah membuat suku ini nyaris tak bersentuhan langsung dengan peradaban modern.
Kehidupan keseharian suku ini masih dijalani secara tradisonal. Sebagian besar suku ini masih hidup pada taraf meramu, berburu dan semi nomaden (berpindah-pindah). Karena itu, mereka membuat sejumlah peralatan seperti, panah, tombak, parang, pisau belati, dan lain-lain untuk berburu. Kaum lelaki Bauzi masih mengenakan Cawat, selembar daun atau kulit pohon yang telah dikeringkan lalu diikat dengan tali pada ujung alat kelamin. Mereka juga memasang hiasan berupa tulang pada lubang hidung. Sedangkan, Kaum wanita mengenakan selembar daun atau kulit kayu yang diikat dengan tali di pinggang untuk menutupi auratnya. Tapi tidak mengenakan penutup dada.
Orang Bauzi umumnya masih menganut kepercayaan suku dan adat istiadat (animisme dan dinamisme). Namun kini sekitar 65 persen telah memeluk Kristen sebagai dampak perjumpaan dengan para misionaris dari Eropa, AS, dan Papua.
Spoiler for 2. SUKU BURU:
Suku Buru adalah suatu etnis pribumi yang tinggal di Pulau Buru, Pulau terbesar kedua setelah Pulau Seram di Maluku. Bahasa sehari-hari suku Buru adalah mengggunakan bahasa Buru. Bahasa Buru memiliki 3 sub-bahasa (dialek), yaitu:
1. Bahasa Rana, diucapkan oleh Suku Rana, selain bahasa Rana, suku ini juga memiliki dialek rahasia, yaitu bahasa "Ligahan".
2. Bahasa Masarete, diucapkan oleh suku Masarete
3. Bahasa Sama Wae, diucapkan oleh suku Sama Wae
4. Bahasa Fogi, diperkirakan sudah punah
Suku Buru sebagian beragama Islam terutama yang tinggal di bagian selatan Pulau Buru. Penduduk yang tinggal di bagian utara Pulau Buru beragama Kristen Protestan. Sedangkan, yang mempertahankan agama kepercayaan tradisional tersebar di seluruh bagian Pulau Buru, terutama di daerah tengah pulau yang secara terbuka mengaku pemujaan dewa tertinggi Opo Hebe Snulat dan Nabiat utusan-Nya.
Suku Buru memiliki nama-nama marga yang khas, yaitu Lesnussa, Latbual, Nurlatu, Lehalima, Wael dan Sigmarlatu. Pakaian tradisional orang Buru, para laki-laki memakai sarung dan tunik panjang mengitari, sedangkan para perempuan mengenakan sarung dan baju pendek. Suku Buru terkenal sebagai pemburu handal, karena ketrampilan mereka menggunakan tombak.
Spoiler for 3. SUKU TORAJA:
Suku Toraja adalah suku yang menetap di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan. Populasinya diperkirakan sekitar 1 juta jiwa, dengan 500.000 di antaranya masih tinggal di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Mamasa.Mayoritas suku Toraja memeluk agama Kristen, sementara sebagian menganut Islam dan kepercayaan animisme yang dikenal sebagai Aluk To Dolo. Suku Toraja terkenal akan ritual pemakaman, rumah adat tongkonan dan ukiran kayunya.
Tongkonan
Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri di atas tumpukan kayu dan dihiasi dengan ukiran berwarna merah, hitam, dan kuning. Kata "tongkonan" berasal dari bahasa Toraja tongkon ("duduk"). Tongkonan melambangan hubungan mereka dengan leluhur mereka. Menurut cerita rakyat Toraja, tongkonan pertama dibangun di surga dengan empat tiang. Ketika leluhur suku Toraja turun ke bumi, dia meniru rumah tersebut dan menggelar upacara yang besar.
Upacara Pemakaman
Pemakaman Suku Toraja identik dengan penyembelihan kerbau. Semakin berkuasa seseorang maka semakin banyak kerbau yang disembelih. Penyembelihan dilakukan dengan menggunakan golok. Bangkai kerbau, termasuk kepalanya, dijajarkan di padang, menunggu pemiliknya, yang sedang dalam "masa tertidur". Suku Toraja percaya bahwa arwah membutuhkan kerbau untuk melakukan perjalanannya dan akan lebih cepat sampai di Puya jika ada banyak kerbau. Penyembelihan puluhan kerbau dan ratusan babi merupakan puncak upacara pemakaman yang diringi musik dan tarian para pemuda yang menangkap darah yang muncrat dengan bambu panjang. Sebagian daging tersebut diberikan kepada para tamu dan dicatat karena hal itu akan dianggap sebagai utang pada keluarga almarhum.
Orang kaya kadang-kadang dikubur di makam batu berukir. Makam tersebut biasanya mahal dan waktu pembuatannya sekitar beberapa bulan. Di beberapa daerah, gua batu digunakan untuk meyimpan jenazah seluruh anggota keluarga. Patung kayu yang disebut tau tau biasanya diletakkan di gua dan menghadap ke luar.
Demikian dulu ulasan Nuwbie tentang Suku-suku penganut Animisme dan Dinamisme. Semoga bisa Nuwbie lengkapi lagi supaya lebih lengkap.
Salam "Bhineka Tunggal Ika"
Spoiler for nitip lapak:
Anda sering mengalami gangguan pencernaan? Sakit Maag?
atau
Bentuk Tubuh Anda Kurang Ideal? Masih terlau gendut atau kurus?
Insya Allah, Nuwbie bisa bantu.
Silahkan Konsultasikan Problem Kesehatan Agan-agan ke Nuwbie.. Free Sampai Program Berhasil.
Adnan ~ Konsultan Nutrisi
Nope : 085642834285 / 08985579011 ==> sms atau telepon is OK!
Twitter: adnan_sumitra
Pin BB : 24CADFD8
WA : 087830762741