SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Jangan sembarangan meletakkan dompet dan tas di motor.

Sebab, dua guru wanita di sebuah sekolah negeri di Jalan Arjosari, Desa Kejapanan, Gempol, Pasuruan menjadi korban penjambretan pada Sabtu (21/1/2016) sore.

Dua guru itu adalah Himatul Ulyah (30), warga Dusun Bandulan, Desa Kejapanan, Kecamatan Gempol, dan Ani Agustin (36), warga Dusun Tanjung, Desa Gempol, Kecamatan Gempol, Pasuruan.

Untungnya, dua guru ini sigap saat dua penjambret berusaha menarik tasnya.

Akibatnya, dua pelaku bernama Alidin (30), warga Dusun Kajang Pulungan, Gempol, Pasuruan, dan Wawan Farid (32), warga Dusun Genengan, Glagasari, Sukorejo, Pasuruan terjatuh dari motornya.

“Himayatul langsung menarik kaus seorang pelaku saat tasnya diambil dari motornya,” kata AKP M Khoirul Hidayat, Kasatreskrim Polres Pasuruan, Minggu (22/1/2017).

Saat korban menarik kaus satu pelaku, motor yang ditumpangi dua pelaku ini oleng dan menabrak kendaraan lainnya.

Dua pelaku terjatuh. Korban langsung teriak minta tolong kepada warga sekitar.

“Warga langsung menangkap keduanya. Mereka langsung memukuli dua pelaku jambret ini. Bahkan, motor Satria F yang digunakan korban untuk melakukan aksi kejahatan dibakar,” terangnya.

Tak lama kemudian, polisi datang ke lokasi dan menangkap dua pelaku ini. Namun, kondisi dua pelaku sudah babak belur.

Tempurung kepala bagian belakang milik Alidini pecah.

Sedangkan Wawan mengalami luka sobek di kepala sisi kiri dan kanan. Dahi dan bibirnya sebelah kanan juga sobek.

“Alidin tewas dalam perjalanan menuju RS Bhayangkara Pusdik Shabara Porong. Sedangkan, Wawan masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit yang sama,” jelasnya.

Mantan Kasatreskrim Polres Mojokerto ini menjelaskan pihakny menyita uang senilai Rp 160.00, sejumlah ATM, dan ponsel. Dia berjanji akan memeriksa lebih lanjut untuk kasus ini.

“Sementara kami masih menunggu perkembangan Wawan dulu. Kami akan periksa tersangka setelah kondisinya membaik,” imbuhnya.

http://suryamalang.tribunnews.com/20...es-di-pasuruan

kasihan