kabe1Avatar border
TS
kabe1
MUI Ingin Ajak Megawati Dialog
VIVA.co.id – Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin ingin mengajak Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, berdialog.

Hal ini demi mengklarifikasi tudingan yang menyebut pidato Megawati saat peringatan ulang tahun PDIP ke-44, beberapa waktu lalu, telah menistakan agama.

"Saya rasa bila perlu nanti Bu Mega, kami ajak berdialog," ujar Din, di Kantor Pusat MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 18 Januari 2017.


Sebelumnya, Imam Besar Front Pembela Islam, Rizieq Shihab, menilai pidato putri Bung Karno itu telah menyinggung umat Islam dan Rukun Iman. Karena itu, Rizieq akan melaporkan Megawati ke Kepolisian atas dugaan penistaan agama. Hanya saja, saat ini langkah itu belum dilakukan.

Ketika ditanya, apakah Rizieq juga akan diundang dan dipertemukan langsung dengan Megawati dalam dialog yang direncanakan, Din menilai tidak perlu.

"Mungkin kita tidak mau mempertemukan begitu-begitu. Kami ini bukan broker mediator," ucapnya.

Berikut petikan pidato Megawati yang menjadi polemik:

Apa yang terjadi di penghujung tahun 2015, harus dimaknai sebagai cambuk yang mengingatkan kita terhadap pentingnya Pancasila sebagai “pendeteksi sekaligus tameng proteksi” terhadap tendensi hidupnya “ideologi tertutup”, yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Ideologi tertutup tersebut bersifat dogmatis.

Ia tidak berasal dari cita-cita yang sudah hidup dari masyarakat. Ideologi tertutup tersebut hanya muncul dari suatu kelompok tertentu yang dipaksakan diterima oleh seluruh masyarakat. Mereka memaksakan kehendaknya sendiri; tidak ada dialog, apalagi demokrasi. Apa yang mereka lakukan, hanyalah kepatuhan yang lahir dari watak kekuasaan totaliter, dan dijalankan dengan cara-cara totaliter pula. Bagi mereka, teror dan propaganda adalah jalan kunci tercapainya kekuasaan.

Syarat mutlak hidupnya ideologi tertutup adalah lahirnya aturan-aturan hingga dilarangnya pemikiran kritis. Mereka menghendaki keseragaman dalam berpikir dan bertindak, dengan memaksakan kehendaknya. Oleh karenanya, pemahaman terhadap agama dan keyakinan sebagai bentuk kesosialan pun dihancurkan, bahkan dimusnahkan.

Selain itu, demokrasi dan keberagaman dalam ideologi tertutup tidak ditolelir karena kepatuhan total masyarakat menjadi tujuan. Tidak hanya itu, mereka benar-benar anti kebhinekaaan. Itulah yang muncul dengan berbagai persoalan SARA akhir-akhir ini. Di sisi lain, para pemimpin yang menganut ideologi tertutup pun memosisikan dirinya sebagai pembawa “self fulfilling prophecy”, para peramal masa depan. Mereka dengan fasih meramalkan yang akan pasti terjadi di masa yang akan datang, termasuk dalam kehidupan setelah dunia fana, yang notabene mereka sendiri belum pernah melihatnya

SUMBER

ga langsung di fatwa nih, kok beda ya sama ahok emoticon-Big Grin
0
22.1K
267
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.