Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dijempoelAvatar border
TS
dijempoel
Pork Festival 2017 di Semarang Ganti Nama karena Diprotes
akarta - Jelang hari raya Imlek, acara rutin Pork Festival atau festival kuliner olahan daging babi akan kembali digelar. Namun mulai tahun ini nama festival akan diubah karena panitia mendapatkan desakan dari sejumlah kelompok.

Acara tersebut akan digelar hari Senin (23/1) hingga hari Minggu (29/1) mendatang di Mal Sri Ratu, Jalan Pemuda, Semarang. Lokasinya ada di tenda kawasan tempat parkir di samping gedung utama. Akan ada 30 stan yang mengolah daging babi, dengan total 50 menu makanan unik.

Namun nama acara akan diganti menjadi Festival Kuliner Imlek setelah adanya mediasi antara pihak yang mengajukan protes, panitia festival, dan ditengahi kepolisian di Mapolrestabes Semarang.

"Sekarang diganti Festival Kuliner Imlek, jadi sekarang lebih abu-abu, kalau sebelumnya nama Pork Festival kan jelas," kata ketua penyelenggara Pork Festival 2017, Firdaus Adinegoro kepada detikcom, Jumat (20/1/2017).

Firdaus meminta agar umat Muslim tidak datang ke festival itu karena yang dijual adalah masakan berbahan daging babi. Menurutnya, kini tim penyelenggara harus bersiap bekerja lebih ekstra karena harus selalu memberitahu pengunjung yang datang agar tidak ada Muslim yang menyantap makanan di sana.

"Kita jadi beban malahan, nanti kalau ada teman-teman Muslim masuk bagaimana. Harus memperingatkan tamu-tamu yang datang. Nanti ada panitia yang jadi guide memberi tahu kalau makannya dari babi," sebutnya.

Firdaus menambahkan pihaknya sudah bertemu perwakilan kelompok yang memprotes acara yang digelar komunitas kuliner Semarang itu. Dalam mediasi tersebut, dibuat surat perjanjian yang isinya antara lain Pork Festival dibatalkan. Dalam surat itu ditandatangani Firdaus dan dari Forum Umat Islam Semarang (FUIS) bernama AM Jumai.

"Perubahan nama itu juga hasil kesepakatan," ujar Firdaus.

Ia menjelaskan, festival tersebut merupakan festival kedua yang memang digelar menjelang Imlek. Tahun 2016 lalu, lanjut Firdaus, acara juga diprotes sejumlah pihak namun tidak sampai ke kepolisian sehingga acara berjalan lancar.

Seperti tahun kemarin, acara festival kuliner daging babi tersebut tidak diiklankan bahkan tidak ada baliho atau poster di jalanan. Pengumuman acara hanya melalui akun Facebook Kuliner Semarang.

"Kami sudah berusaha sesuai Undang-undang jaminan produk halal, kan sudah dijelaskan yang mengandung babi harus jelas keterangannya. Dengan begini (ganti nama) jadi lebih abu-abu," tuturnya.

Sementara itu Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abiyoso Seno Aji mengatakan mediasi sudah dilakukan dan acara tersebut akan tetap jalan karena sudah mencapai kesepakatan. Karena tidak melanggar undang-undang, maka pengamanan seperti biasa juga diberlakukan.

"Kegiatan ini kan sah tidak melanggar Undang-undang, harus amankan. Ketika ada yang mau mengganggu, kita tindak," kata Abiyoso.

"Saya sampaikan ke kawan-kawan FUIS, intinya kita harus saling menghargai, toleransi umat beragama harus dijunjung tinggi," imbuhnya.



0
4.1K
73
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.