Saat 1% saja orang-orang merasakan nikmatnya kemewahan di dunia
Kemewahan dunia hanya milik kalangan tertentu saja .
Sisanya ada mereka-mereka yang sedang mengais keberuntungan di kolong terjorok demi bertahan hidup.
Mereka yang mengais rejeki.
Bersyukurlah kalau punya rumah dengan tembok yang kokoh,
Karena rumah mereka ditiup saja sudah roboh.
Atau mereka yang dengan kerelaan (mungkin juga keterpaksaan) berbagi dengan yang lainnya.
Ada yang rumahnya harus berbagi dengan kandang.
Ada anak-anak yang sejak bayi berlimpah kasih sayang dan kemewahan.
Ada mereka yang sejak kecil diajak banting tulang demi bisa makan.
Kalau mau makan, ya kerja nak.
Main game? Apa itu main game?
Ada permainan kehidupan yang lebih serius dan menantang harus dia hadapi.
Dan selalu bersyukurlah dengan apa yang bisa kita makan.
Mungkin jauh lebih layak dari apa yang bisa mereka temukan.
Tidak semua orang bisa merasakan makanan baru.
Ya, tidak semua makanan itu enak.
Jangan ada sisa makanan di antara kita, karena besar sekali arti sebutir nasi bagi mereka.
Saat kita sempat mikir buat beli sepatu mahal, fancy, warna-warni dan harganya bikin gengsi
Buat mereka sih sudah mewah banget yang seperti ini.
Memang sih foto-foto ini ada di Tiongkok. Tapi kondisi yang sama juga ada di sekitar kita, di negara ini.
Ada si kaya ialah untuk membantu yang miskin. Ada si miskin adalah untuk mengingatkan yang punya lebih untuk selalu berpijak pada tanah dan ingat untuk merendah.
Hiduplah sewajarnya, ingat Tuhan dan tetap bersyukur. Tanpa itu semua, kita manusia tidak ada apa-apanya dan tak akan pernah puas mengejar dunia.