Jakarta, GATRAnews - Lembaga sosial internasional, Oxfam menemukan fakta mengejutkan tentang kondisi ekonomi dunia. Dalam data yang dipublikasi kepada pemimpin politik dan bisnis di Davos, Oxfam mengungkapkan bahwa ada delapan orang di dunia yang memiliki kekayaan setara dengan harta yang dikumpulkan dari 3,6 milyar orang di seluruh dunia. Data ini dihimpun dari angka kesejahteraan masyarakat di India dan Tiongkok.

Data ini dikumpulkan sepanjang tahun 2016, hasilnya, hampir setengah penduduk dunia memiliki kekayaan yang hanya dimiliki oleh delapan orang milyuner tersebut.Di Bangladesh, berdasarkan Financial Times Stock Exchange, ditemukan bahwa ada 100 orang pemimpin perusahaan yang memiliki kekayaan setara dari penghasilan yang dikumpulkan oleh 10.000 orang pekerja garmen. Hal ini juga terjadi di Vietnam.Laporan Oxfam juga menyebutkan kesenjangan ini akan terus meningkat setiap tahun. Ketidakadilan terjadi kepada masyarakat miskin, karena mereka wajib membayar pajak, sementara orang-orang kaya leluasa mengingkari pajak mereka dan menggunakan kekuatan mereka untuk mengendalikan situasi politik.Direktur Eksekutif Oxfam Winnie Byanyima mengungkapkan, banyak orang yang memiliki penghasilan rendah harus berjuang hidup. "Kekayaan dunia hanya dimiliki oleh segelintir orang, sementara satu dari 10 orang berjuang hidup dari penghasilan yang kurang dari 2 dolar AS sehari. Ketidakadilan ini menjebak jutaan orang dalam kemiskinan. Pemimpin perusahaan mendapatkan jutaan dolar hanya dari bonus jabatan mereka, kesehatan dan pendidikan mereka pun diambil dari potongan pajak karyawan mereka," ujar Byanyima dalam keterangan tertulis yang diterima GATRAnews, Senin (16/1).Laporan ini memperlihatkan parahnya kesenjangan ekonomi yang dibebankan oleh orang kaya kepada oranf miskin di dunia. Tujuh dari 10 orang di dunia terkena dampak kesenjangan ini selama 30 tahun terakhir. Sejak tahun 1988 sampai 2011, pendapatan masyarakat miskin hanya meningkat sebanyak 65 dolar AS, sementara pendapatan orang kaya dalam 1% setara dengan 11.800 dolar AS, jauh lebih banyak 182% dari masyarakat miskin.

Reporter: Rizaldi AbrorEditor: Edward Luhukay

Sumber : http://www.gatra.com/internasional/a...-delapan-orang

---


- Indonesia Darurat Perkimpoian Anak di Bawah Umur