Jakarta, GATRAnews - Tim kuasa hukum terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan banyak kejanggalan dari saksi-saksi pelapor kasus penistaan agama. Beberapa pelapor memiliki kesamaan kata, penempatan titik hingga koma dalam laporannya ke kepolisian.



Anggota kuasa hukum Ahok, Humprey R Djemat, menyebut ada dua pelapor yang memiliki kesamaan, yaitu Gus Joy Setiawan dan Burhanuddin. Keduanya dicurigai hanya sebagai pion dalam kasus penistaan agama.

"Mereka menyatakan bahwa apa yang dilakukan Ahok merupakan satu bentuk penistaan agama yang menyakiti hati umat Islam. Titik komanya sama," ujar Humprey di Gedug Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (17/1).

Kedua pelapor itu, sambung Humprey, mengaku tidak saling kenal. Namun dinilai janggal karena laporannya atas Ahok sama satu dengn lainnya.

"Kalau begitu pasti ada yang ngajarin dong. Kan katanya enggak salibg kenal. Ada juga laporan atas nama Hilal, begitu juga titik dan komanya sama," lanjut Humprey.

Burhanuddin merupakan pelapor Ahok dalam kasus dugaan penistaan agama ke Bareskrim Mabes Polri dengan LP nomor: LP/1015/X/2016/Bareskrim. Selanjutnya Gus Joy melaporkan Ahok ke Bareskrim Polri atas kasus dugaan penistaan agama pada 7 Oktober 2016.

"(Pelapor Ahok atas nama Hilal) itu titik dan koma sama. Burhanuddin sama Gus Joy kan hanya 40 karakter, kata. Tapi ini lebih banyak," pungkas Humprey.

Reporter : Abdul Rozak

Editor : Rosyid
http://www.gatra.com/hukum/239232-ku...-yang-ngajarin