Seketika aku melompat dari tempat tidur. Berjalan cepat menuju saklar. Wajib bagiku untuk mematikan lampu kamar ketika membaca, mendengar, atau menonton cerita horor. Menurutku mematikan lampu dapat menambah aura horor. Membuat bulu kuduk berdiri, atau malah ditemanin seseorang tak kasat mata. Apalagi ini sudah jam sebelas dan semua orang sudah tidur.

Aku kembali duduk di tempat tidurku. Menatap layar ponsel dan membaca cerita horor terbaru. Ini adalah cerita terseram yang pernah aku baca. Baru pertama ini aku dibuat takut sebuah cerita.

Diceritakan ada suara misterius.

Tiba-tiba, "Duk... duk... duk...."

Suara apa itu? Suaranya seperti dari bawah tempat tidurku.

"Beneran nggak, nih?" batinku, "tenag, ini cuma cerita, nggak mungkin jadi kenyataan. Suara tadi hanya halusinasi."

Aku mencoba tidak menghiraukannya dan kembali membaca. Dengan sedikit takut tentunya.

"Duk... duk... duk...."

Oh, tidak, suara itu lagi. Aku bukan lagi takut dengan bacaannya, tapi juga realita jika ini menjadi kenyataan.

"Srek... srek...."

Suaranya kini berbeda, tapi tetap menakutiku karena tepat di bawahku. Tubuhku sampai lemas dibuatnya. Konsentrasiku pun buyar sudah.

Aku harus berani. Ini hanya halusinasi, hanya imajinasi. Tidak ada apa-apa di bawah sini.

Perlahan aku mendekati pinggiran tempat tidur. Tengkurap, lalu melihat ke kolong tempat tidur. Gelap. Aku tidak bisa melihat apa-apa. Ku terangi dengan lampu layar ponselku dan tetap tidak ada apa-apa.

"Benar, kan? Nggak ada apa-apa." Batinku mencoba memberanikan diri.

Kini aku agak tenang dan kembali membaca. Walau agak tenang, namun rasa takut itu masih ada. Aku ingin berlari, tapi ke mana.

Ku ulangi bacaanku dari awal. Di bagian yang belum aku baca tadi, rasa takutku sampai pada puncaknya.

'Dari tadi kau tidak sendirian.'

Tiba-tiba aku merasakan hembusan udara hangat di sebelah kiriku. Membuatku kesulitan menelan ludah.

Ku toleh ke kiri, nampak seperti gerakan samar. Lidahku menjadi kelu.

Ketika ku arahkan cahaya layar ponselku. Mata tajam dan seringainya membuatku beku.