thundercelticsAvatar border
TS
thunderceltics
Pasir - Pasir yang Menghitam
Salam Sejahtera untuk kita semua



Izinkan saya menambah cerita dan coretan di forum SFTH




Dedication to :
Kalian, Para Pembaca karna kaulah aku dapat mengubah ikatan kelam ini menjadi sebuah rangkaian kata.
dan Kamuseorang penikmat Artemis Fowl, karena tanpamu aku tak akan ada lagi di dunia ini.
and last thanks to my Pen Pals emoticon-Big Grin who helped me from the backstage.




Sebuah catatan tanpa akhir



Butiran tak bersisi

Suara ombak yang menyeruak masuk kedalam telingaku mampu menghipnotis rasa cemas ku untuk perlahan menghilang, entah kenapa aku sangat suka dengan suara ini. sudah ratusan, mungkin bahkan ribuan kali aku datang kemari hanya untuk sekedar mendengar deburan ombak yang membuat ku menjadi kecanduan, hanya dengan menutup mata dan duduk bersila di tepi pantai suara itu seperti antre untuk masuk kedalam bagian otak ku yang paling dalam, semua ingatan itu pun satu -persatu muncul hingga berputar seperti roll film yang sedang di putar
ingatan ku akan dia, ingatan akan segala kenangan bahagia dan pahit bersama nya.

Hingga aku melihat nya, anak laki-laki lusuh yang selalu diam di ujung kelas itu, tatapan nya yang kosong membuat ku sedikit penasaran dengan presensi sang anak, siapakah ia? aku seperti pernah melihat nya, seragam yang kebesaran akibat sang ibu membeli dari toko barang-barang bekas, tas yang banyak jahitan di sisi nya, serta celana abu-abu yang sudah luntur akibat di terpa sang surya. tetapi aku lebih penasaran dengan tatapan nya, yang menyiratkan sebuah penderitaan yang sangat dalam,

Hei, aku ingin mengenal mu



Aku sangat suka mengamati keadaan disekitar ku dari sudut ini, bukan tak beralasan aku memilih tempat duduk paling belakang di ujung kanan kelas, dimana aku dengan leluasa dapat memperhatikan seluruh isi kelas yang penuh dengan orang munafik dan penjilat ludah sendiri, karena aku tidak percaya dengan hubungan yang disebut pertemanan, itu hanyalah sebuah kiasan dan konotasi positif dari arti "hubungan timbal balik yang harus kau lakukan". semua orang mengharapkan sesuatu dari orang lain, bahkan ada beberapa orang yang dengan menggunakan kekerasan untuk mendapatkan apa yang ia mau. ditambah dengan para tenaga pengajar yang diwajibkan menjalani serta meyakini sistem kurikulum dinegara bobrok penuh dengan kapitalis yang kalau di ibaratkan bagaikan kapal tanpa nahkoda, terombang ambing di samudera tanpa tujuan


Kemampuan observasi ku sangat ku banggakan, akibat nya aku dapat terhindar dari rencana-rencana busuk dari mereka yang mengaku 'jagoan kelas' padahal makan saja masih minta dengan orang tua, tak jauh dari jendela kelas aku dapat melihat manusia-manusia yang sedang menggunakan topeng berjalan di trotoar kelas bak pemeran opera, mereka adalah kaum-kaum kanibalis, yang bersembunyi dibalik bulu domba, penikmat sanjungan dan pujian palsu yang bahkan sering terdengar sarkasme, tetapi dimana otak mereka yang tidak bisa membedakan antara sarkasme dan pujian?


Mereka, yang mengaku tenaga pengajar di tempat yang ku sebut tahanan bebas bersyarat ini merasa bahwa merekalah yang memegang kekuasaan di antara para badut - badut serta boneka disini, mereka layak nya dalang yang bebas mengarahkan boneka nya kemanapun mereka suka, yang tidak mereka ketahui adalah hasil dari wayang yang mereka tampilkan hari ini ketika 20 tahun lagi. Dimana para boneka dan badut yang mereka bentuk akan menjadi Monster dan Kanibal yang memakan sesama, tetapi dimanakah para dalang yang mengaku seorang pendidik ketika para Monster dan Kanibal itu lepas di jalanan?. mereka sudah pasti mati dimakan cacing pita dan terkubur di atas darah hasil karya mereka 20 tahun yang lalu.

Tetapi disinilah aku duduk, di ujung ruang tahanan yang mereka sebut kelas, sedang menyaksikan proses terbentuknya para badut dan boneka yang digerakkan sang dalang, menjadi Monster dan Kanibal dalam 20 tahun lagi.
tetapi satu hal yang tak bisa ku prediksi, dimana rancangan Tuhan ikut campur dalam observasi ku. dimana ketika ia datang, hadir, dan dengan senyumannya mampu mematahkan pikiran-pikiran idealis dikepala ku.

Pemikiran seorang anak SMA, yang mungkin lebih banyak merasakan pahit nya kehidupan, daripada seseorang yang mungkin sudah berumur 25 tahun.





Quote:
Diubah oleh thunderceltics 06-01-2018 02:25
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
6.4K
73
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.