Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meninjau pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Menteng Dalam, Jakarta Selatan, Selasa (20/12).
Pelaku kekerasan terhadap Widodo, relawan Ahok-Djarot, menyerahkan diri ke Polres Jakarta Barat, Minggu (8/1/2017). Menurut Kapolres Jakarta Barat Kombes Roycke Harry Langie, I datang dengan diantar orang tuanya.

Roycke mengklaim, I datang setelah pihaknya melakukan pendekatan kepada orangtuanya. "Untuk pelaku lainnya masih kita kejar, anggota masih di lapangan," kata Roycke.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono menyebut inisial I itu adalah Irfan Sofian. Ia menyerahkan diri sekitar pukul 02.45.

Setelah menjalani pemeriksaan, polisi juga langsung menetapkan Widodo sebagai tersangka. Hingga Minggu sore, polisi telah memeriksa tujuh saksi terkait kejadian ini. Selanjutnya, polisi terus memburu para pelaku lainnya yang diduga berjumlah 10 orang.

Kekerasan berupa pemukulan berawal korban yang bernama Widodo ikut menemani Calon Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat blusukan di kawasan Jelambar, Jakarta Barat, Jumat (6/1/2017). Sejumlah orang mencoba menghalangi Djarot blusukan. Saat itulah pelaku dan beberapa temannya berteriak-teriak 'haram-haram.'

Mendengar teriakan itu, Widodo langsung menyahut, "Enggak ada yang haram." Pelaku yang masih tetangga Widodo itu lantas mengancam. "Awas lu ya," ujar Widodo menceritakan kejadian itu kepada Cawagub Djarot yang menjenguknya di RS Royal Taruma, Jakarta Barat, Sabtu (7/1/2017).

Benar. Jumat malam sekitar pukul 21.00, pelaku mendatangi Widodo ke rumahnya. Namun karena Widodo sedang tak di rumah, pelaku menyamperi Widodo yang saat itu sedang duduk-duduk di warung. Pelaku berinisial I, F, dan delapan lainnya terlibat cekcok dengan Widodo.

"Ngapain lu bilang haram," ujar Widodo menirukan ucapan pelaku seperti dilansir Kompas.com.

"Lha kan lu duluan yang ngomong haram," sahut Widodo.

Tiba-tiba bogem mentah diarahkan ke wajah Widodo saat dia sedang memasukkan telepon selulernya ke saku. Widodo pun babak belur. Ia langsung dilarikan ke RS Royal Taruma, Jakarta Barat untuk mendapat perawatan.

Ketua RT 011/02 Kelurahan Wijaya Kusuma, Suharyoto (52), bercerita berdasarkan informasi yang didapat dari saksi mata kejadian, Widodo (52) disebut berkelahi dengan I. "Dari laporan, yang ngegebukin namanya I, (sedangkan) yang lain mengelilingi saja. Salah satu warga yang ngomong seperti itu," kata Suharyoto kepada Kompas.com.

Beredar kabar pengeroyokan dilakukan anggota Front Pembela Islam (FPI). Namun kabar itu dibantah Sekretaris Dewan Syuro DPD FPI DKI Jakarta Novel Chaidir Hasan Bamukmin. Menurut Novel, tidak ada pengeroyokan terhadap Widodo. Widodo, kata Novel, kalah berkelahi dengan Irfan.

"Tidak ada pengeroyokan yang ada satu lawan satu. Namanya M. Irfan, Qoid LPI (Laskar Pembela Islam) di Kecamatan Gropet (Grogol Petamburan). Ada saksi warga sekitar yang melihatnya," kata Novel kepada CNNIndonesia.com.

Kata Novel LPI berbeda dengan FPI. Namun, organisasi tersebut diakuinya, selalu mendukung tiap gerakan dilakukan FPI.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...nyerahkan-diri

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Cabai mahal karena cuaca, bukan kartel

- Evaluasi kebijakan visa karena faktor keamanan

- Kontroversi latihan bela negara FPI oleh TNI