Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Dilema Para Penulis 'Pabrik Naskah' Sinetron Indonesia (Vice news)

whiteclodAvatar border
TS
whiteclod
Dilema Para Penulis 'Pabrik Naskah' Sinetron Indonesia (Vice news)
https://www.vice.com/id_id/article/dilema-para-penulis-pabrik-naskah-sinetron-indonesia

------ (tl;dr) utk lengkapnya baca diatas ya....

Suka tidak suka, sinetron terus diputar karena menjadi tambang uang bagi televisi. Sinetron, bersama dengan tayangan opera sabun impor dari Turki dan India, selalu berhasil meraih rating tinggi beberapa tahun belakangan. Lembaga pemantau siaran televisi, Remotivi, menyatakan ada kemunduran besar dari kualitas cerita sinetron saat ini dibanding era 90-an. Dua dekade lalu, serial Si Doel Anak Sekolahan berhasil meraih sukses dengan menawarkan cerita yang logis dan menarik semua kalangan.

Yonglek (Nama palsu), yang bertanggung jawab atas absurditas naskah sinetron-sinetron Indonesia, mengaku terpaksa membuat plot alakadarnya karena tuntutan industri. Dia menyatakan, seandainya para pemilik modal mau, mutu naskah sinetron bisa dibuat lebih baik. "Kita tuh engga kekurangan penulis cerita bagus sebenarnya," ujarnya.

"Cuma kalau sinetron itu ya gitu karena waktunya bayangin aja kita harus bikin satu episode satu hari, besok sehari lagi terus aja begitu tiap hari. Bayangin saja saya setahun lebih ngerjain itu setiap hari engga berhenti tanpa ada libur."

Para penulis skenario sinetron mengakui mutu karya mereka sangat rendah. Upaya swadaya penulis meningkatkan mutu skenario tidak digubris oleh para pemilik PH. Skenario wajib dibuat "sesederhana" mungkin, dengan alasan agar mudah dipahami penonton kelas C dan D yang berpendidikan rendah. "Aku tuh sering banget dibalikkin naskah cuma karena it's too intelligent," kata Pito (penulis naskah tukang bubur naik haji)

Alur cerita yang berbelit-belit turut menjadi keluhan banyak orang. Sinetron yang memecahkan rekor episode di Indonesia, Tukang Bubur Naik Haji, menderita persoalan ini. Plot utama serial sudah hilang sama sekali. Haji Sulam, si Tukang Bubur yang ingin naik haji, meninggal sejak episode 1.001. Dengan total 2.133 episode, tokoh utama hanya hidup tidak lebih dari setengah cerita yang sudah tayang. "Tukang Bubur Naik Haji itu produsernya aja udah enough, tapi stasiun TV-nya engga mau [berhenti]," ungkap Yonglek.

Yonglek punya formula versinya sendiri supaya karakter disukai penonton televisi Indonesia. Misalnya ingin membikin karakter protagonis, maka si tokoh wajib nyaris sempurna sebagai manusia. Harus cantik atau ganteng, saleh, suka menolong, dan bertanggung jawab. "Kalau dia dibikin menderita, dia engga mau membalas."

Bisa dibayangkan, dalam lanskap industri semacam itu, akan selalu muncul formula cerita semacam ini: Si cantik berjodoh dengan si ganteng, kaya, dan baik hati, atau nasib buruk terus-terusan menimpa para menantu mandul dan gadis desa yang hijrah ke kota. Barangkali memang hanya lewat sinetron, kita bisa menyaksikan Hello Kitty direbus, lalu satu keluarga berkumpul menangisinya.

Sinetron populer seperti Tukang Bubur Naik Haji sebenarnya berhasil meraup keuntungan besar. Nominal pemasukannya mencapai triliunan rupiah sejak pertama kali tayang. Agaknya uang melimpah pun belum mendorong produser berinvestasi lebih baik mengembangkan mutu cerita.

Jika situasi terlanjur kusut begini, apakah para penulis skenario sinetron masih bangga melihat hasil karya mereka tayang di televisi?

"Aku terlalu malu untuk (menonton) hasil akhirnya," ujar Pito




Diubah oleh whiteclod 05-01-2017 08:54
0
5.6K
50
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.