Hallo kaskuser yang cantik dan ganteng

Maaf ya aku pake id baru, kalau aku pake id asli. Bakal ketahuan jati diriku, aku masih malu dengan kejadian ini.
Maaf juga kalau threadnya berantakan dan monoton.
Kenalin namaku K(samaran), aku gadis berumur 23 tahun dari Jawa Tengah.
Aku punya sedikit kisah yang berharaga untuk para sista disini, dan pelajaran penting agar tidak menjadi korban kesekian kalinya.
Aku mulai ya.

Aku adalah seorang gadis yang sedikit berbeda, dalam artian aku suka sekali bersosialisasi dengan orang lain. Banyak yang bilang aku ramah, loyal dan suka berteman dengan siapapun. Saat memasuki dunia perkuliahan tahun 2011, aku mengikuti berbagai komunitas dan ukm di kampus. Dari situ pun aku punya ratusan teman dan itu sangat menyenangkan. Dan tidak sedikit pula pria yang mendekati ku. Rasanya senang sekali memiliki banyak teman dan kenalan, sehingga ketika aku dimanapun selalu ada yang menyapa walaupun aku tidak mengenalnya.


Tahun 2013, datang seorang pria mengajak ku untuk berkomitmen serius ketika aku masih kuliah di tahun ke 3. Sebut saja S dia teman satu kampus beda jurusan denganku, dulu dia sempat bekerja selepas lulus SMK selama 2 tahun di perusahaan besar sebut saja As*** dan berpacaran dengan tetangga desanya sebut saja V. Setelah dia putus dengan pacarnya itu (karena pacarnya selingkuh) dia mengajakku untuk berkomitmen, aku mengiyakan saja karena aku tau dia pria yang cukup pintar walaupun dari segi ekonomi keluarganya dia tergolong tidak mampu. Untuk kebutuhan sehari2 dan jalan2 aku sering memberi dia tapi aku anggap itu menolong dia karena dia juga sering memberikan tenaga dan waktunya untukku. Kami sering makan sepiring berdua atau makan sekedarnya, karena sama2 anak kost. Aku kadang tidak tega melihat dia tidak makan, jadi aku selalu mengajak dia makan bersama. Orang tuaku pun selalu baik kepada semua teman yang dekat denganku, tak terkecuali dia, bahkan seluruh keluargaku tahu kalau dia berasal dari keluarga kurang mampu, jadi mereka pun sering memberi dia.
Selama berpacaran dalam 2 tahun, dia sering melakukan hal yang menyakitiku. Seperti chatting dengan 2 mantannya (si V tadi dan si L) ataupun perempuan lain, juga terkadang pergi dengan mereka di saat aku sedang pulang kampung. Tapi aku selalu percaya padanya, karena aku mungkin memang bodoh atau positif thinking ya? Beda tipis lah. Yang jelas dia selalu begitu di belakangku, hingga aku trauma membuka ponselnya selama pacaran,
Dan puncaknya, saat setelah wisuda, muncul pengakuan mengejutkan tentang beberapa hal yang dia lakukan di belakangku. Akhirnya aku memutuskan untuk berpisah saja, karena itu terlalu menyakitiku... sebenarnya sudah beberapa kali dia ketahuan suka chatting dengan perempuan lain, tapi aku berusaha selalu memaafkan karena kupikir orang bisa berubah, aku bukan tipe orang kolot juga. Dan hingga pengakuan terakhir dia beberapa kali ngedate dinner dengan seorang perempuan yang pernah beberapa kali menjadi bahan cekcok kita disaat aku sedang pulang kampung (kami kuliah di luar kota) aku berpikir begini, dekat saja dia berani nakal, apalagi ketika kami nanti LDR?
Setelah kelulusan pun aku pulang kerumah, aku menceritakan semua pada ibuku. Beliau sungguh marah dan akhirnya memilih untuk menjodohkanku dengan seorang tentara. Akan tetapi si S berusaha memohon untuk kembali bersamaku. Aku tidak tega melihat dia seperti itu, dan menerima dia kembali. Salahkah aku? Kemudian dengan berat hati aku menolak keinginan ibuku.
Setahun silam setelah kelulusan, dia selalu aku support karna dia kembali diterima bekerja di perusahaan besar itu lagi hingga dia berhasil diangkat menjadi pegawai tetap dan bisa membeli sebuah rumah. Hingga suatu hari ada acara besar yaitu pernikahan kakakku pada bulan Maret 2016, aku mengajak dia untuk datang, bahkan dia sudah dikenal seluruh tetangga dan keluarga besarku. Pada Hari Raya Idul Fitri kemarin dia hanya datang sekali ke rumahku, aku masih berpikir positif mungkin dia lelah ketika harus datang ke rumahku (jarak rumah kami 2 jam)

Setelah pertemuan terakhir kami, dia membelikan aku 3 baju, pertama kali dia memberiku barang selama pacaran kami hampir 3 tahun. Aku sangat senang, bukan karena barangnya, tapi karna akhirna dia ada kemauan untuk memberiku. Itu perhatian yang luar biasa menurutku, karena selama ini aku yang selalu memberikan dia kado ultah dan lainnya (dia banyak tidak punya barang kebutuhan kuliah karna sekali lagi keluarganya tidak mampu) dan ternyata baru sekarang kusadari itu adalah balas budi terakhir dia atas semuanya.
Selama bulan setelah itu, dia sering menghilang. Bahkan chatku, telponku tidak pernah digubris. Jarang sekali dia membalas semua itu, dia selalu beralasan sibuk dll. Aku memaklumi saja, karena aku memang mencoba untuk lebih dewasa. Sampai akhirnya aku merasa, bahwa ini keterlaluan. Setiap malam minggu hingga seharian dia selalu menghilang, bahkan komunikasi sangat minim bisa seminggu sekali. Aku mencoba menghubungi baik2 dia, tapi seperti biasa tidak digubris. Aku selalu mencoba ingin memperbaiki, dan akhirnya di suatu malam, telponku diangkat oleh nya. Ketika aku tanya kenapa? Dia hanya menjawab tidak apa-apa, bahkan ku tanya salahku dimana. Dia tidak bisa menjelaskan, sebenarnya mau dia apa? Tiba2 dia mengajak break, hal yang tidak pernah dilakukan sebelumnya. Kutanya lagi apa alasannya, tidak bisa menjawab lagi... akhirnya dia mengatakan. “kalau misal kita putus, kamu nggak apa-apa?” aku hanya bisa ternganga, kemudian tiba2 telpon mati. Kemudian aku mencoba telpon lagi, tapi dia tidak mau mengangkat, dan bilang besok akan ditelpon lagi. Nyatanya sampai hari ini tidak ada kabar...
Dan puncaknya, di liburan akhir tahun kemarin, seharusnya dia datang ke rumah. Dia mengabari pun tidak, aku menunggu dan menunggu. Telpon tidak diangkat, chat tidak dibalas. Tiba pagi tadi, aku baru saja diberi tahu salah satu anggota keluargaku yang berteman dengannya di facebook, ternyata dia sudah bertunangan dengan mantan pacarnya si V tadi... aku kecewa. Sangat kecewa, tapi aku selalu mendoakan yang terbaik untuk mereka.

______________________________________________________________________________________________________________________
Aganwati, kalau kalian lama berpacaran dan tidak pernah ada kejelasan tentang hubungan kalian. Lepasin aja, umur kalian berjalan. Aku baru menyadari satu hal, ketika aku mengajak si S membahas hal serius, selalu berakhir dengan bertengkar dan aku didiamkan minimal seminggu. Sekarang aku tau, dia tidak ingin serius denganku, dulu dia hanya ingin pacaran denganku untuk ajang pamer dan bergaya saja karena dia tahu keadaan dirinya yang tidak ada apa2nya dibandung aku yang lumayan populer. Akhirnya? Ya beginilah, sia-sia waktuku.
Syukurlah aku selalu ingat untuk berpacaran dengan normal, dalam artian aku tidak sampai keluar batas. Selama ini kesucianku terjaga, jadi waktu terbuang itu Insyallah akan menjadi pelajaran terbaik untukku. Dan untuk sista semua, berhati2 lah ketika pacar kalian masih suka menghubungi mantannya dan perempuan lain, karena “witing trisno jalaran soko kulino” jangan lupa juga, “sesibuk2nya seorang pria, jika dia benar2 mencintaimu, dia akan memberi kabar, dan itu pasti”
Aku melewatkan itu semua karna aku terlalu percya, jadi aku ini bodoh atau sial?