Diskusi buku bertajuk 'Jokowi Undercover, melacak jejak sang pemalsu jatidiri-prolog revolusi kembali ke UUD 45' membuat geger warga Magelang. Polisi menduga, buku yang ditulis Bambang Tri dan judul yang sama dengan acara diskusi tersebut tidak berizin.
Jauh sebelum diskusi itu berlangsung, Bambang Tri ternyata pernah berkomunikasi dengan Jon Riah Ukur. Hal itu diakui sendiri oleh pria yang akrab disapa Jonru itu melalui akun Fanpage miliknya.
Jonru mengaku merasa pernah hampir dibohongi oleh Bambang Tri. Ketika itu dia menawarkan buku 'Jokowi Undercover', tawaran ini juga dilakukan kepada netizen lainnya. Setelah banyak yang memesan dan memasuki batas deadline, ternyata para pemesan tidak juga mendapatkan bukunya.
"Seperti yang berkali-kali saya jelaskan, si BT ini emang hobi main KLAIM SEPIHAK. Dulu dia cerita bahwa ada orang istana yang mendatanginya, bukunya sudah diteliti oleh TNI, dan seterusnya. APAKAH ADA BUKTINYA? HATI-HATI DENGAN KLAIM SEPIHAK, GUNAKAN OTAK ANDA UNTUK BERSIKAP KRITIS," demikian dikutip dari akun Fanpage Jonru, Jumat (23/12).
Tak hanya itu, Jonru juga mengungkap Bambang Tri pernah mencatut nama Prabowo Subianto berkali-kali. Melalui tulisan yang dikopi langsung dari akun Rudy Razi, dia berusaha mengungkap klaim-klaim sepihak tersebut.
"Saya orangnya sangat berhati-hati. Saya tidak akan mau sembarangan menuduh seseorang sebagai penipu di depan publik. Sebab resikonya, saya bisa dipenjara dengan tuduhan pencemaran nama baik. Tapi terhadap si Bambang Tri ini saya berani. Kenapa? Silakan dipikirkan sendiri secara kritis analitis."
Rupanya, serangan yang dilakukan Jonru membuat Bambang Tri panas. Melalui akun Facebook pribadinya, Bambang melakukan serangan balik dan mengeluarkan kata-kata kasar.
"Jonru bilang saya catut nama Prabowo. Hahaha, Prabowo yang butuh saya, saya tidak butuh prabowo!" tulis Bambang pongah.
Polisi tengah mengusut buku Jokowi Undercover ini. Sementara BIN menegaskan baik Jokowi dan keluarganya sama sekali tak pernah terlibat PKI. Kepala BIN saat itu, Sutiyoso menyebut tudingan itu fitnah belaka.
https://www.merdeka.com/peristiwa/jo...di-medsos.html