- Beranda
- Heart to Heart
Tentang Aku, Kau dan Tuhan yang engkau kenalkan
...
TS
meisyamisa88
Tentang Aku, Kau dan Tuhan yang engkau kenalkan
SEBELUMNYA MOHON MAAF UNTUK AGAN-AGAN YANG BERSEDIA MENUNGGU CERITA AKU YANG SEPOTONG-SEPOTONG, BUKAN G NIAT BIKIN THREAD TAPI KADANG AKU ADA KENDALA JUGA DALAM HAL WAKTU.
BERIKUT UDAH AKU POSTING SAMPAI FINAL, MOHON SARANNYA ^^
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sejujurnya aku bingung tulisan ini haruskan aku posting di heart to heart atau stories from the heart. bahkan aku bingung aku ini lagi curhat atau lagi cerita.
oke langsung aja,
sekitar 8-9 tahun silam mungkin awal mula aku bertemu dengannya, sebut saja dia X ,waktu itu aku masih muda belia *sekarang jangan ditanya, udah kepala 3 lho ini*
bukan pertemuan yang indah sebenarnya, aku adalah seorang perempuan yang bisa dibilang g punya agama meskipun aku percaya tuhan itu ada, perempuan yg bisa dibilang sangat membenci konsep agama yang menurutku intorelant (?) dan sering membahasnya terang-terangan dan X.. seorang muslim taat level addict yang mana untuk bersentuhan dgn perempuan saja udah kaya alergi dan bisa dibilang dia adalah salah satu haters(?) yang kerap berkomentar pedas dalam setiap postingan-postingan yg kubuat *cielah udah berasa selebriti banget* , dan kami suka berdebat di kolom komentar tiada habisnya, mirip-mirip nastak dan nasbung disinilah (?)
namun pertengkaran di dunia maya toh tidak berlanjut di dunia nyata, dan dari perdebatan-perdebatan di dunia maya anehnya kami malah jadi berteman di dunia nyata terutama karena kami punya salah satu hobi yg sama , perdebatan muslim vs agnostik tetap berlanjut hanya saja tidak sehardcore sebelumnya melainkan jd lebih kalem dan lebih kepada diskusi drpd WAR dan lebih sering membicarakan hobi dan ujung-ujungnya kita sohiban sering ngobrol bareng, chatting fb , sms-an dan telponan membicarakan banyak hal dari hal ringan sampai berat dari hal yg biasa sampai hal gila, dalam beberapa hal pikiran kami sangat berseberangan namun dalam hal lain ada juga yang kami sepakat.
jangan bayangkan dulu akhirnya ada kedekatan romantisme diantara kami pasca dekat, karena kami memang benar-benar sahabatan pada awalnya,bahkan segala perhatian dan kedekatan kami g secuil pun aku menganggap itu sebagai sesuatu yg spesial terutama aku juga udah punya pacar waktu itu, bahkan putus dari pacar yg satu itu aku dekat lagi dgn cowo lain dan pacaran lagi dengan sebut saja Y dan putus lagi dan yang terakhir ini cukup pedih karena aku dan Y bahkan bersepakat untuk ketika kami lulus kuliah dan Y adalah laki-laki pertama yang kupikirkan untuk menikah dengannya yg mana sebelumnya aku benci untuk bahkan memikirkannya, namun sayang nasib berkata lain, hubungan kami kandas karena orang ketiga, tepatnya aku dicampakkan.
aku benar-benar terpuruk waktu itu, pas pulak lagi skripsi yang ujung-ujungnya malah kutelantarkan, boro2 untuk menyelesaikan skripsi, tidur saja sudah tak lena, nasi kumakan berasa sekam air kuminum berasa duri, body bohay jadi kerontang, mata menghitam udah kaya pecandu gelek (?), biasa kinclong berubah drastis jadi dekil ,itu patah hati pertama dan terdasyat yg kurasakan sejak aku lahir..oh jadi begitu rasanya, ternyata luar biasa, hidup segan mati tak mau... situasi yg tadinya kuanggap lebay.. orang-orang patah hati yg tadinya aku gampang-gampangkan, mungkin aku kualat sama kalian
dalam situasi begitu, si X lah yang menghiburku, biasanya kami hanya berdiskusi alias berdebat namun dalam keterpurukanku ia mulai mengarahkanku ke jalan yg benar, dia menyarankanku untuk mencoba sholat yang anehnya aku masih hapal bacaannya padahal seingatku terakhir aku sholat itu pas SMP dan saat itu usiaku 24-an tahun, kutumpahkan air mataku banyak2 ketika sholat itu dan entah kenapa pasca sholat itu rasanya damai, nyaman, lega, setelah mulai sholat wajib aku mulai sholat sunnah, aku mulai mengaji juga walau terbata-bata, pandanganku terhadap Islam lambat laun berbalik arah, aku semakin haus dan semakin ingin tahu..si X lah yg jadi mentorku, selama ini aku selalu mendebatnya dengan logika yang kupunya namun saat itu aku malah jadi banyak bertanya padanya.. ruang kosong dalam hatiku tentang ketuhanan mulai terisi, sikapku yg dingin dan cuek berubah drastis jd hangat..hanya satu yang belum, aku belum berhijab waktu itu hanya saja gaya berpakaianku jadi lebih tertutup. biasanya aku senang pake baju "balita" (saking pendek dan sempitnya) kemana-mana tp saat itu mulai pake baju panjang dan longgar, gaya bicaraku yg biasanya pake lu-gue udah berubah jadi aku-kamu, hidupku rasanya lebih bahagia bahkan aku berhenti ngaskus dan berdebat kusir di DC yang tadinya lebih liar dari BP saat ini beserta orang-orang yang tadinya suka kumaki-maki dengan penuh cinta disana, dan benih-benih cinta dihatiku akhirnya mulai tumbuh kepada agama yg tadinya cuma nangkring di KTPku tanpa pernah kuakui. lantunan ayat suci mulai terasa merdu di telinga, ikhwan-akhwat yang tadinya kuanggap manusia hipokrit mulai kukagumi, jangan bilang aku lebay, aku yakin semua muallaf juga merasakan ini diawal-awal hidayahnya, aku sendiri sih bukan mualaf hanya telat dapat hidayah aja, benih-benih cinta kepada si X, alhamdulilah belum tumbuh pada waktu itu
aku merasa dapat kehidupan baru, kuliah yang kutelantarkan mulai aktif lagi, skripsi mulai kukerjakan tentunya dengan disemangati oleh X awal mulanya, waktu cepat berlalu, aku akhirnya mulai memakai jilbab dan si X akhirnya wisuda duluan dan hijrah ke tempat yang jauh dan aku disibukkan membabi buta dengan penelitian skripsi dan revisi-revisi yang memuakkan, komunikasi mulai jarang dan lambat laun terhenti...akhirnya akupun ujian kompre dan wisuda dengan susah payah, entah kenapa orang yang pengen aku kasih tau ketika jadwal kompreku keluar adalah si X itu,aku kangen sama dia, tapi aku canggung memberitahunya karena udah lama banget nggak sapaan pikirku nanti saja setelah ujian dan nilai keluar, tapi setelah ujian kemudian wisuda, aku bahkan tidak bisa memberitahunya, sering mencoba kirim pesan tapi terus kuhapus ntah berapa ratus kali tapi tidak satupun aku kirim, aku tidak pernah sepengecut ini, ujung-ujungnya aku cuma posting foto wisuda di socmed, diselamati keluarga, diselamati teman2, tapi.. tidak satu katapun dari dia, rasanya sakit tapi tidak berdarah, aku galau di hari bahagiaku, namun kali ini aku tidak terpuruk, cm jd lebih alim dan lebih melankolis dan puitis aja selama beberapa waktu.
sebulanan setelah aku wisuda tiba2 aja X kirim pesan "mei, wisuda kok engga bilang2, akhirnya pake hijab ya kamu, cocok lho", satu pesan yang bikin aku berasa menang lotre, bunga2 bermekaran, pelangi bertebaran
rasanya pengen kubalas bertubi-tubi, jutaaan kata-kata dan tanya sudah terhampar di kepala, ingin kuungkapkan rindu dan kesal karena entah terlupakan atau memang dilupakan... tapi yang ada pesan itu justru kubalas berjam2 kemudian saking bingungnya mau bales apa dan itupun cuma
"hehe makasih, kamu apa kabar?"
-----------------------------------------------------------------------
UPDATE I
Intinya percakapan setelah sekian lama ini berlangsung awkward, dan penuh basa-basi g kaya sebelum2nya pokoknya, seneng sih ada komunikasi lagi, tapi ternyata ya gitu doang..setelah percakapan yg tidak seberapa itu si X kembali menghilang dari peredaran, sedih sih tp aku positif think aja mungkin dia emang sibuk .
Setidaknya dia masih suka nge-like postingan2 aku di socmed, bener cuma like doang, bukan komentar panjang sehabis-habis huruf seperti biasanya, tp itu aja udh mulai ngebuatku berbunga-bunga. Dan setidaknya kami masih saling menyapa via bbm dan whatsapp sesekali..sesekalinya itu ya dlm sebulan 1x , kdg cm 1x dlm 3 bln, kadang aku nyapa dia minggu depannya bahkan bulan depannya baru dia balas, kadang cm diread kadang cuma delivered..kadang bicara dikit kadang bicara banyak, nyesek emang, tp aku sadar kami cm teman, antara teman komunikasi lancar bukanlah keharusan...
1 tahun...2 tahun... tak terhitung berapa sering aku terus2an menatap hp hanya untuk menunggu pesannya, tak terhitung berapa sering kusebut namanya dalam doaku, satu dua tiga dst dst lelaki datang ingin serius melamar tak ada kugubris, ya benar umurku juga sudah pantas dan cukup telat bahkan untuk berumah tangga.
Ortu mulai nyinyir krn aku bahkan tidak punya calon, aku dituduh terlalu pilih2, bahkan sampai diisukan tidak normal, tanpa tau aku cm menunggu 1 org selama bertahun2
Sampai suatu ketika, ntah gmn ceritanya, ya intinya bahas2an singkat gegara ada teman yg akan menikah, mungkin cm basa-basi dia bertanya
"mei, kamu kapan? Ingat umur..cewe g baik lama2 nikah, skrg udah 26 kan ? nikah itu ibadah lho"
Terus kujawab
"Kamu sendiri?"
dia bilang lagi
"Lah balik nanya, aku sih insya allah klo udh nemu jodohnya
Dan ntah dapat bisikan dari mana, kalimat selanjutnya yg kubilang sama X adalah
"Kalau nikah sama aku mau ?"
………………………………………………………………………
PART III (END)
abis itu langsung hening sebentar, dia ngakak akunya gelagapan, pasti waktu itu dia mikir aku becanda, padahal itu lompatan perasaan aku yg terlontar secara g sengaja
tapi ya dia nanya juga sih akhirnya
"kamu serius nanya kaya gitu apa cuma iseng ? "
karena dia nanya kaya gitu akhirnya kupaparkan lah panjang lebar gmn perlahan aku mulai sayang ama dia, gimana aku selalu nungguin pesan dia telpon dia dan itu bukan sebagai sahabat lagi,gimana aku kangen dimana dulu kita dekat bgt dan tiada hari tanpa komunikasi, hening lama dan abis itu dia bilang
"maaf, kayaknya kamu salah paham, tapi bener deh selama ini kita dekat aku cuma niat temenan, g lebih, aku cuma pengen ngubah kamu ke arah baik sebagai kewajiban sesama muslim aja dan karna kita teman, maaf tapi aku jadi g enak kamu merasa kaya gitu"
oke,aku g ngerti kok dia bisa ngomong gitu, kok kesannya kaya aku nuduh dia PHP, aku secuilpun juga g ada pemikiran kalau kedekatan kami selama ini semacam "ada udang di balik bakwan" dan jujur aja aku bahkan engga ada menghayalkan klo mungkin dia juga punya perasaan sama aku, kenapa tanggapannya gitu ?
intinya itu adalah percakapan terakhir kami, setelah itu komunikasi benar-benar terputus sama sekali, sampai sekarang udah 2 tahunan sejak itu..sempat sesekali kucoba kirim pesan walaupun cuma ucapan selamat idul fitri dan selamat idul adha karena aku g mau mengganggunya namun g ada tanggapan sama sekali..dia benar-benar memutuskan komunikasi..satu2nya cara aku melihat dia adalah stalking-stalking socmednya, alhamdulilah dia juga masih sendiri sampai saat ini., tindakan yg benar2 g terpuji sebenarnya, tapi cuma itu yang bisa aku lakukan, memandanginya dari jauh.
sampai sekarang pun, aku masih menunggunya walaupun aku tahu dia g melirikku sama sekali, sampai sekarang pun aku g bisa membuka hatiku untuk yang lain, aku udah g peduli dengan nyinyiran orang tua dan kerabat yang tak henti2nya memintaku mencari calon dan lekas menikah, aku udah g peduli lagi tatapan sinis masyarakat yang mengira aku terlalu pilih-pilih lah,,aku terlalu ngoyo ngejar karier sampai g terpikirkan menikah lah...
Apakah aku harus move on dari dia ? Tetapi itu sulit, karena untuk melupakan seseorang bukankan kita setidaknya harus menghindari hal2 yang berhubungan dengannya ?
Lucu memang ya, mungkin karena dia yang ngarahin aku menjadi muslimah, kayaknya semua hal yg terkait itu selalu ngingatin aku sama dia.
Simpelnya ketika aku lagi sholat, yg kuingat dia juga saat itu juga sedang sholat, dia selalu sholat tepat waktu,karena itu ketika adzan aku selalu bergegas dan berpikir di suatu tempat dia juga lagi sholat
Dia selalu sholat tahajjud tepat jam 2 dini hari, aku pun berusaha untuk sepertinya dan juga di jam yg sama
Tilawah,zikir,bahkan ketika aku membaca buku tentang islam yang kuingat selalu percakapanku dengan X, ketika aku membaca tafsir al-quran pun bayanganku selalu terpusat sama dia,bahkan aku melakukan sunnah2 yang dia ajarkan aku merasa mendapat ketenangan dengan keislamanku, namun disisi lain aku juga sedih karena apapun yg kulakukan pada akhirnya dia juga yg kupikirkan
Agan sekalian, menurut agan aku harus bagaimana ?
BERIKUT UDAH AKU POSTING SAMPAI FINAL, MOHON SARANNYA ^^
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sejujurnya aku bingung tulisan ini haruskan aku posting di heart to heart atau stories from the heart. bahkan aku bingung aku ini lagi curhat atau lagi cerita.
oke langsung aja,
sekitar 8-9 tahun silam mungkin awal mula aku bertemu dengannya, sebut saja dia X ,waktu itu aku masih muda belia *sekarang jangan ditanya, udah kepala 3 lho ini*
bukan pertemuan yang indah sebenarnya, aku adalah seorang perempuan yang bisa dibilang g punya agama meskipun aku percaya tuhan itu ada, perempuan yg bisa dibilang sangat membenci konsep agama yang menurutku intorelant (?) dan sering membahasnya terang-terangan dan X.. seorang muslim taat level addict yang mana untuk bersentuhan dgn perempuan saja udah kaya alergi dan bisa dibilang dia adalah salah satu haters(?) yang kerap berkomentar pedas dalam setiap postingan-postingan yg kubuat *cielah udah berasa selebriti banget* , dan kami suka berdebat di kolom komentar tiada habisnya, mirip-mirip nastak dan nasbung disinilah (?)
namun pertengkaran di dunia maya toh tidak berlanjut di dunia nyata, dan dari perdebatan-perdebatan di dunia maya anehnya kami malah jadi berteman di dunia nyata terutama karena kami punya salah satu hobi yg sama , perdebatan muslim vs agnostik tetap berlanjut hanya saja tidak sehardcore sebelumnya melainkan jd lebih kalem dan lebih kepada diskusi drpd WAR dan lebih sering membicarakan hobi dan ujung-ujungnya kita sohiban sering ngobrol bareng, chatting fb , sms-an dan telponan membicarakan banyak hal dari hal ringan sampai berat dari hal yg biasa sampai hal gila, dalam beberapa hal pikiran kami sangat berseberangan namun dalam hal lain ada juga yang kami sepakat.
jangan bayangkan dulu akhirnya ada kedekatan romantisme diantara kami pasca dekat, karena kami memang benar-benar sahabatan pada awalnya,bahkan segala perhatian dan kedekatan kami g secuil pun aku menganggap itu sebagai sesuatu yg spesial terutama aku juga udah punya pacar waktu itu, bahkan putus dari pacar yg satu itu aku dekat lagi dgn cowo lain dan pacaran lagi dengan sebut saja Y dan putus lagi dan yang terakhir ini cukup pedih karena aku dan Y bahkan bersepakat untuk ketika kami lulus kuliah dan Y adalah laki-laki pertama yang kupikirkan untuk menikah dengannya yg mana sebelumnya aku benci untuk bahkan memikirkannya, namun sayang nasib berkata lain, hubungan kami kandas karena orang ketiga, tepatnya aku dicampakkan.
aku benar-benar terpuruk waktu itu, pas pulak lagi skripsi yang ujung-ujungnya malah kutelantarkan, boro2 untuk menyelesaikan skripsi, tidur saja sudah tak lena, nasi kumakan berasa sekam air kuminum berasa duri, body bohay jadi kerontang, mata menghitam udah kaya pecandu gelek (?), biasa kinclong berubah drastis jadi dekil ,itu patah hati pertama dan terdasyat yg kurasakan sejak aku lahir..oh jadi begitu rasanya, ternyata luar biasa, hidup segan mati tak mau... situasi yg tadinya kuanggap lebay.. orang-orang patah hati yg tadinya aku gampang-gampangkan, mungkin aku kualat sama kalian
dalam situasi begitu, si X lah yang menghiburku, biasanya kami hanya berdiskusi alias berdebat namun dalam keterpurukanku ia mulai mengarahkanku ke jalan yg benar, dia menyarankanku untuk mencoba sholat yang anehnya aku masih hapal bacaannya padahal seingatku terakhir aku sholat itu pas SMP dan saat itu usiaku 24-an tahun, kutumpahkan air mataku banyak2 ketika sholat itu dan entah kenapa pasca sholat itu rasanya damai, nyaman, lega, setelah mulai sholat wajib aku mulai sholat sunnah, aku mulai mengaji juga walau terbata-bata, pandanganku terhadap Islam lambat laun berbalik arah, aku semakin haus dan semakin ingin tahu..si X lah yg jadi mentorku, selama ini aku selalu mendebatnya dengan logika yang kupunya namun saat itu aku malah jadi banyak bertanya padanya.. ruang kosong dalam hatiku tentang ketuhanan mulai terisi, sikapku yg dingin dan cuek berubah drastis jd hangat..hanya satu yang belum, aku belum berhijab waktu itu hanya saja gaya berpakaianku jadi lebih tertutup. biasanya aku senang pake baju "balita" (saking pendek dan sempitnya) kemana-mana tp saat itu mulai pake baju panjang dan longgar, gaya bicaraku yg biasanya pake lu-gue udah berubah jadi aku-kamu, hidupku rasanya lebih bahagia bahkan aku berhenti ngaskus dan berdebat kusir di DC yang tadinya lebih liar dari BP saat ini beserta orang-orang yang tadinya suka kumaki-maki dengan penuh cinta disana, dan benih-benih cinta dihatiku akhirnya mulai tumbuh kepada agama yg tadinya cuma nangkring di KTPku tanpa pernah kuakui. lantunan ayat suci mulai terasa merdu di telinga, ikhwan-akhwat yang tadinya kuanggap manusia hipokrit mulai kukagumi, jangan bilang aku lebay, aku yakin semua muallaf juga merasakan ini diawal-awal hidayahnya, aku sendiri sih bukan mualaf hanya telat dapat hidayah aja, benih-benih cinta kepada si X, alhamdulilah belum tumbuh pada waktu itu
aku merasa dapat kehidupan baru, kuliah yang kutelantarkan mulai aktif lagi, skripsi mulai kukerjakan tentunya dengan disemangati oleh X awal mulanya, waktu cepat berlalu, aku akhirnya mulai memakai jilbab dan si X akhirnya wisuda duluan dan hijrah ke tempat yang jauh dan aku disibukkan membabi buta dengan penelitian skripsi dan revisi-revisi yang memuakkan, komunikasi mulai jarang dan lambat laun terhenti...akhirnya akupun ujian kompre dan wisuda dengan susah payah, entah kenapa orang yang pengen aku kasih tau ketika jadwal kompreku keluar adalah si X itu,aku kangen sama dia, tapi aku canggung memberitahunya karena udah lama banget nggak sapaan pikirku nanti saja setelah ujian dan nilai keluar, tapi setelah ujian kemudian wisuda, aku bahkan tidak bisa memberitahunya, sering mencoba kirim pesan tapi terus kuhapus ntah berapa ratus kali tapi tidak satupun aku kirim, aku tidak pernah sepengecut ini, ujung-ujungnya aku cuma posting foto wisuda di socmed, diselamati keluarga, diselamati teman2, tapi.. tidak satu katapun dari dia, rasanya sakit tapi tidak berdarah, aku galau di hari bahagiaku, namun kali ini aku tidak terpuruk, cm jd lebih alim dan lebih melankolis dan puitis aja selama beberapa waktu.
sebulanan setelah aku wisuda tiba2 aja X kirim pesan "mei, wisuda kok engga bilang2, akhirnya pake hijab ya kamu, cocok lho", satu pesan yang bikin aku berasa menang lotre, bunga2 bermekaran, pelangi bertebaran
rasanya pengen kubalas bertubi-tubi, jutaaan kata-kata dan tanya sudah terhampar di kepala, ingin kuungkapkan rindu dan kesal karena entah terlupakan atau memang dilupakan... tapi yang ada pesan itu justru kubalas berjam2 kemudian saking bingungnya mau bales apa dan itupun cuma
"hehe makasih, kamu apa kabar?"
-----------------------------------------------------------------------
UPDATE I
Intinya percakapan setelah sekian lama ini berlangsung awkward, dan penuh basa-basi g kaya sebelum2nya pokoknya, seneng sih ada komunikasi lagi, tapi ternyata ya gitu doang..setelah percakapan yg tidak seberapa itu si X kembali menghilang dari peredaran, sedih sih tp aku positif think aja mungkin dia emang sibuk .
Setidaknya dia masih suka nge-like postingan2 aku di socmed, bener cuma like doang, bukan komentar panjang sehabis-habis huruf seperti biasanya, tp itu aja udh mulai ngebuatku berbunga-bunga. Dan setidaknya kami masih saling menyapa via bbm dan whatsapp sesekali..sesekalinya itu ya dlm sebulan 1x , kdg cm 1x dlm 3 bln, kadang aku nyapa dia minggu depannya bahkan bulan depannya baru dia balas, kadang cm diread kadang cuma delivered..kadang bicara dikit kadang bicara banyak, nyesek emang, tp aku sadar kami cm teman, antara teman komunikasi lancar bukanlah keharusan...
1 tahun...2 tahun... tak terhitung berapa sering aku terus2an menatap hp hanya untuk menunggu pesannya, tak terhitung berapa sering kusebut namanya dalam doaku, satu dua tiga dst dst lelaki datang ingin serius melamar tak ada kugubris, ya benar umurku juga sudah pantas dan cukup telat bahkan untuk berumah tangga.
Ortu mulai nyinyir krn aku bahkan tidak punya calon, aku dituduh terlalu pilih2, bahkan sampai diisukan tidak normal, tanpa tau aku cm menunggu 1 org selama bertahun2
Sampai suatu ketika, ntah gmn ceritanya, ya intinya bahas2an singkat gegara ada teman yg akan menikah, mungkin cm basa-basi dia bertanya
"mei, kamu kapan? Ingat umur..cewe g baik lama2 nikah, skrg udah 26 kan ? nikah itu ibadah lho"
Terus kujawab
"Kamu sendiri?"
dia bilang lagi
"Lah balik nanya, aku sih insya allah klo udh nemu jodohnya
Dan ntah dapat bisikan dari mana, kalimat selanjutnya yg kubilang sama X adalah
"Kalau nikah sama aku mau ?"
………………………………………………………………………
PART III (END)
abis itu langsung hening sebentar, dia ngakak akunya gelagapan, pasti waktu itu dia mikir aku becanda, padahal itu lompatan perasaan aku yg terlontar secara g sengaja
tapi ya dia nanya juga sih akhirnya
"kamu serius nanya kaya gitu apa cuma iseng ? "
karena dia nanya kaya gitu akhirnya kupaparkan lah panjang lebar gmn perlahan aku mulai sayang ama dia, gimana aku selalu nungguin pesan dia telpon dia dan itu bukan sebagai sahabat lagi,gimana aku kangen dimana dulu kita dekat bgt dan tiada hari tanpa komunikasi, hening lama dan abis itu dia bilang
"maaf, kayaknya kamu salah paham, tapi bener deh selama ini kita dekat aku cuma niat temenan, g lebih, aku cuma pengen ngubah kamu ke arah baik sebagai kewajiban sesama muslim aja dan karna kita teman, maaf tapi aku jadi g enak kamu merasa kaya gitu"
oke,aku g ngerti kok dia bisa ngomong gitu, kok kesannya kaya aku nuduh dia PHP, aku secuilpun juga g ada pemikiran kalau kedekatan kami selama ini semacam "ada udang di balik bakwan" dan jujur aja aku bahkan engga ada menghayalkan klo mungkin dia juga punya perasaan sama aku, kenapa tanggapannya gitu ?
intinya itu adalah percakapan terakhir kami, setelah itu komunikasi benar-benar terputus sama sekali, sampai sekarang udah 2 tahunan sejak itu..sempat sesekali kucoba kirim pesan walaupun cuma ucapan selamat idul fitri dan selamat idul adha karena aku g mau mengganggunya namun g ada tanggapan sama sekali..dia benar-benar memutuskan komunikasi..satu2nya cara aku melihat dia adalah stalking-stalking socmednya, alhamdulilah dia juga masih sendiri sampai saat ini., tindakan yg benar2 g terpuji sebenarnya, tapi cuma itu yang bisa aku lakukan, memandanginya dari jauh.
sampai sekarang pun, aku masih menunggunya walaupun aku tahu dia g melirikku sama sekali, sampai sekarang pun aku g bisa membuka hatiku untuk yang lain, aku udah g peduli dengan nyinyiran orang tua dan kerabat yang tak henti2nya memintaku mencari calon dan lekas menikah, aku udah g peduli lagi tatapan sinis masyarakat yang mengira aku terlalu pilih-pilih lah,,aku terlalu ngoyo ngejar karier sampai g terpikirkan menikah lah...
Apakah aku harus move on dari dia ? Tetapi itu sulit, karena untuk melupakan seseorang bukankan kita setidaknya harus menghindari hal2 yang berhubungan dengannya ?
Lucu memang ya, mungkin karena dia yang ngarahin aku menjadi muslimah, kayaknya semua hal yg terkait itu selalu ngingatin aku sama dia.
Simpelnya ketika aku lagi sholat, yg kuingat dia juga saat itu juga sedang sholat, dia selalu sholat tepat waktu,karena itu ketika adzan aku selalu bergegas dan berpikir di suatu tempat dia juga lagi sholat
Dia selalu sholat tahajjud tepat jam 2 dini hari, aku pun berusaha untuk sepertinya dan juga di jam yg sama
Tilawah,zikir,bahkan ketika aku membaca buku tentang islam yang kuingat selalu percakapanku dengan X, ketika aku membaca tafsir al-quran pun bayanganku selalu terpusat sama dia,bahkan aku melakukan sunnah2 yang dia ajarkan aku merasa mendapat ketenangan dengan keislamanku, namun disisi lain aku juga sedih karena apapun yg kulakukan pada akhirnya dia juga yg kupikirkan
Agan sekalian, menurut agan aku harus bagaimana ?
0
5.8K
79
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
22.4KThread•32.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya