Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

victimofgip.111Avatar border
TS
victimofgip.111
Kisah Viral Takmir Masjid yang Tutup Usia dalam Posisi Sujud
Kisah Viral Takmir Masjid yang Tutup Usia dalam Posisi Sujud


Jakarta - Keheningan Masjid Babus Salam di Jalan Kauman, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, berubah riuh usai takmir masjid bernama Miftahul Arifin meninggal dunia dalam kondisi sujud. Kakek berusia 63 tahun itu meninggal saat menunaikan salat sunah bakda isya, Selasa (3/1/2017).

Video pendek diambil dari kamera telepon seluler milik salah satu jemaah yang sempat merekam peristiwa ini, kemudian video itu viral di media sosial. Orang-orang jadi ingin tahu alimnya Abah Miftah, begitulah Miftahul dipanggil.

Para takmir serta jemaah lain seperti tak percaya ketika melihat pertama kali Abah Miftah sudah meninggal dunia. Saat itu, beberapa jemaah memang banyak yang sudah meninggalkan masjid.

Sueb, salah satu takmir adalah yang pertama kali mendatangi Abah Miftah. Posisi sujud Abah Miftah begitu lama mengundang tanya bagi Sueb. Dia pun menghampiri, CCTV masjid merekam waktu menunjukkan pukul 19.41 WIB saat Sueb awal kali menghampiri Abah Miftah.

"Selesai menutup pintu masjid, Pak Sueb curiga Abah Miftah tetap dalam kondisi sujud, tepatnya saf kedua dari depan sebelah kiri Imam salat. Dicoba untuk melihat dari dekat, karena curiga ada apa-apa, Pak Sueb memanggil teman lain yang juga takmir masjid. Baru kemudian diketahui beliau sudah meninggal," cerita Urifan (40), pengurus masjid saat berbincang dengan detikcom, Jumat (6/1/2017).

Urifan mengaku, dirinya tengah berada di halaman depan, karena tugasnya menjaga kendaraan jamaah yang diparkir saat menunaikan ibadah. Setelah mengetahui Abah Miftah meninggal, takmir mencoba mendatangi kediaman Miftah hanya berjarak kurang dari 100 meter.

"Yang ada mencoba datang ke rumahnya tetapi tidak ada orang. Kemudian memanggil Pak RW," ujar Urifan meneruskan cerita.

Tidak berselang lama, Ketua RW 02 Hanafi datang ke dalam masjid memutuskan segera dilakukan evakuasi. Kebetulan Masjid Babus Salam memiliki mobil ambulans sendiri, dengan mudah mengambil brankar (tempat tidur) untuk mengevakuasi jenazah Miftah. Saat itu CCTV merekam pukul 20.11 wib.

"Saya putuskan untuk dievakuasi, karena sudaj dipastikan meninggal. Keluarga memang tidak ada awalnya, kemudian datang istrinya dan menerima takdir yang dialami Abah Miftah. Kemudian langsung dibawa ke rumah duka," beber Hanafi ditemui terpisah.

Sedikit merasa bersalah karena terjadi pro dan kontra, Hanafi mengakui dirinya yang merekam menggunakan ponsel miliknya. Video durasi empat menit itu sengaja diambil, karena kematian Abah Miftah yang dipandang bisa menjadi panutan untuk meniru kepribadian bapak lima anak itu.

"Saya niatnya ingin ada bukti posisi kematian almarhum, agar keluarga tahu," kata Hanafi pernah naik haji bareng Abah Miftah 2010 lalu.

Jika menyaksikan detail rekaman CCTV masjid, pukul 19.34 wib, beberapa jamaah menyempatkan untuk menunaikan salat sunah ba'da isya. CCTV Sayap kanan yang berfungsi memang tidak sepenuhnya bisa merekam posisi Miftahul karena terhalang tiang bangunan dalam masjid serta lemari kayu tempat meletakkan kitab Suci Alquran.

"Banyak yang memikirkan saat itu, beliau masih menjalankan ibadah. Karena itu tidak ada yang berani mendekat. Posisinya bersujud mulai pukul 19.30, kalau merujuk dari rekaman CCTV," terang Urifan seraya memperlihatkan rekaman CCTV kepada detikcom.

Baru setelah semua jemaah pulang hingga tertinggal Sueb serta satu takmir lain kecurigaan mulai muncul. "Pak Sueb bingung, kok Abah Miftah tidak bangun-bangun. Kemudian baru dihampiri karena sudah sepi," tambahnya.

Sepengetahuan dia, Abah Miftah sangat rajin salat berjamaah. Bukan karena jarak rumahnya berdekatan dengan masjid. "Orangnya rajin salat, suka humor, banyak yang suka karena kepribadiannya baik," jelas Urifan.

Menurut dia, masyarakat Kauman atau daerah sekitar tempat tinggal Abah Miftah, pastinya akan merasakan kehilangan figur taat beribadah, ringan tangan, dan peduli sesama. "Semua pasti merasa kehilangan," tuturnya. (dnu/fjp)


https://m.detik.com/news/berita/d-33...306.1470914253

Sungguh Beruntung Abah Miftah. emoticon-thumbsup

Diubah oleh victimofgip.111 06-01-2017 07:45
0
3.7K
59
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.