Lensapost.com – Guru besar hukum pidana Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Hibnu Nugoho menilai jika kesaksian empat saksi dalam sidang kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok tidak bernilai apa-apa.

Seperti diketahui, ke empat saksi yang di hadirkan adalah Habib Novel Chaidir Hasan Bamukmin, Gusjoy Setiawan, Muchsin alias Habib Muchsin, dan Samsu Hilal memberikan pengakuan jika mereka tidak melihat langsung saat Ahok diduga menistakan agama di Kepulauan Seribu.

Mereka mengaku hanya tahu dari video berdurasi 13 detik yang dipenggal dari rekaman aslinya selama 1 jam 40 menit. Atas dasar tersebut, Hibnu Nugroho menegaskan jika kesaksian dengan hanya melihat penggalan video jelas tak bernilai.

“Pengaruh hukumnya, kesaksian yang tidak bernilai, karena terminologi saksi adalah apa yang dilihat, didengar dan diketahui. Dalam sidang harusnya saksi fakta. Saksi pelapor sifatnya hanya memberitahukan adanya dugaan tindak pidana,” jelas Hibnu.

Walau kasus ini terkesan dipaksakan, ia meminta semua pihak di pengadilan harus tetap bisa membuktikan kesalahan Ahok dan mencari kebenaran, sebagaimana asas peradilan yang baik dan benar tanpa intervensi.

“Kesan dipaksakan? Saya kira semua orang tahu, kasus ini super cepat. Waktu itu Presiden, Kapolri pun sampai membuat deadline. Oleh karena itu, di pengadilan inilah dibuka untuk mecari kebenaran yang sebenarnya berdasarkan asas-asas peradilan yang baik dan benar,” tutup Hibnu.

http://www.lensapost.com/11043/hibnu...-tak-bernilai/


Lah, kenapa pemuda katolik dan 2 orang simpatisan ahok lain ngelapor rizieq penistaan bidan, padahal dia ga ada disitu, cuma liat di yutup atau medsos?

Gimana ini tapir fansboy ahok, kok logikanya pilih-pilih kasus???