Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

businesmancimedAvatar border
TS
businesmancimed
Hina Pancasila, Kerja Sama Militer Indonesia – Australia Dihentikan Sementara
Kabar24.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Dave Laksono mengatakan, langkah yang diambil pihak TNI menghentikan sementara kerja sama militer dengan Australia sudah tepat, kalau memang ada unsur penghinaan terhadap Pancasila di tempat pelatihan pasukan khusus di negara itu.

“Kami mendukung penghentian kerja sama itu. Tentunya, pihak TNI telah melakukan kajian mendalam hingga sampai pada keputusan tersebut,” ujar Dave ketika dihubung lewat ponslenya, Rabu (4/1/2017).

Menurutnya, tidak boleh satu negara manapun di dunia menghina Pancasila sebagai ideologi bangsa. Selain itu, sudah seharusnya Australia menghargai Indonesia sebagai mitra yang sejajar dan tidak melecehkan tentara Indonesia yang melakukan latihan di sana.

Terkait insiden itu, Dave mengaku akan meminta penjelasan kepada Panglima TNI terkait dugaan pelecehan terhadap Pancasila.

"Selesai reses nanti, pada rapat kerja masa sidang berikut, kami akan menanyakan bagaimana bentuk pelecehan tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya, Mabes TNI telah menyatakan seluruh kerja sama dengan Australia akan dikaji kembali, sebelum memutuskan berlanjut atau tidaknya hubungan kerja sama tersebut.

Kapuspen TNI, Mayor Jendeal Wuryanto, menyatakan Indonesia menangguhkan kerja sama militer karena alasan teknis tanpa memberi rincian. Namun, menurut sejumlah laporan, kerja sama ini ditangguhkan karena sikap tidak sopan yang ditampilkan oleh militer Australia.

Laporan media Australia mengatakan, materi ofensif itu ditemukan di Campbell Barracks, pangkalan militer yang berada di bagian barat Perth. Namun, pihak Campbell Barracks enggan memberi keterangan apapun mengenai hal itu.

Insiden bermula ketika pasukan komando Indonesia, Kopassus, sedang berlatih dengan pasukan komando Australia (Special Air Service) di salah satu fasilitas pelatihan militer di Perth.

Salah seorang instruktur Kopassus merasa ada salah satu unsur yang dipajang di fasilitas tersebut, yang menghina Indonesia.

Wuryanto enggan menjelaskan secara rinci mengenai laporan itu. Namun, dia tidak membantah bahwa insiden tersebut merupakan hal yang menyebabkan penundaan kerja sama militer kedua negara.

"Mungkin salah satunya seperti itu, tapi banyak hal-hal terkait yang harus disempurnakan untuk diperbaiki," ujarnya.

Dia menambahkan, bahwa penundaan yang berlaku pada pertengahan Desember 2016 itu mencakup kerja sama di segala aspek, termasuk kerja sama teknis serta pelatihan militer antara kedua negara.

Belum diketahui sampai kapan pembekuan kerja sama ini akan dilakukan.

"Belum (pasti sampai kapan), mudah-mudahan secepatnya. Koordinasi terus dilaksanakan antara TNI dan Angkatan Bersenjata Australia, tetap ada pembicaraan, ada komunikasi," ujarnya.

Penghentian kerja sama militer antara Indonesia dan Australia bukan hal yang baru.

Pada November 2013, Kementerian Pertahanan Indonesia menyatakan, Indonesia telah menghentikan setidaknya tiga kerja sama militer dengan Australia, terkait tuduhan penyadapan terhadap sejumlah pejabat penting Indonesia.

http://m.bisnis.com/kabar24/read/20170104/15/616655/hina-pancasila-kerja-sama-militer-indonesia-australia-dihentikan-sementara

Ini Materi Pelatihan Militer Australia yang Hina Indonesia

TEMPO.CO, Sydney - Indonesia telah membatalkan kerja sama dan latihan militer dengan Australia menyusul penemuan beberapa materi penghinaan terhadap Indonesia dan Pancasila di pangkalan militer di Perth, Australia.

Seperti yang dilansir Stuff.nz pada 4 Januari 2017, sebuah sumber mengungkapkan tentang isi materi pelatihan militer Australia memuat kritik terhadap perilaku masa lalu militer Indonesia pada 1965 atau invasi Timor Timur.

Penemuan materi pelatihan militer Australia oleh pasukan khusus Indonesia atau Kopassus itu saat melakukan latihan bersama beberapa waktu lalu.

Selain tuduhan pelanggaran hak asasi manusia oleh TNI di Timor Timur, beberapa materi lainnya, termasuk tuduhan bahwa mantan pemimpin militer Indonesia, mendiang Sarwo Edhie Wibowo adalah seorang pembunuh massal. Selain itu, materi itu memuat informasi tentang seorang perwira polisi TNI membunuh temannya sambil mabuk.





Selain itu, terdapat materi yang terpampang pada dinding pangkalan militer tersebut yang menghina dasar negara Indonesia, Pancasila. 'Oleh militer Australia, Pancasila diplesetkan menjadi PANCAGILA, dengan membuat "lima prinsip gila".

Selain materi ofensif dalam tubuh militer Australia, sebelumnya juga pernah ada laporkan dari seorang dosen bahasa Indonesia program kerja sama yang dikirim ke Negeri Kanguru tersebut, yang berakhir dengan permintaan maaf dari Australia.

Guru bahasa Indonesia itu dilaporkan telah diminta untuk memberikan tugas kepada para mahasiswanya termasuk propaganda Papua Merdeka.

Menanggapi keberatan Indonesia tersebut, Menteri Pertahanan Australia Marise Payne mengatakan pemerintahannya akan melakukan penyelidikan terkait dengan laporan dari TNI dan berupaya untuk memulihkan kerja sama yang ditangguhkan tersebut sesegera mungkin.

Saat ini ada beberapa kerja sama antara Australia dan Indonesia, termasuk latihan militer bilateral dan multilateral, pertukaran pendidikan di Australia dan di Indonesia, dialog dan diskusi, serta kerja sama operasional dalam bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana, termasuk mencari MH370.

STUFF.NZ | SYDNEY MORNING HERALD | YON DEMA


https://dunia.tempo.co/read/news/2017/01/04/120832607/ini-materi-pelatihan-militer-australia-yang-hina-indonesia

emoticon-Najis:

Ngajak ribut NIH
sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
2.5K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.4KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.