Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sniper2777Avatar border
TS
sniper2777
Habib Novel: Ahok Harus Tahu, Yang Ngetik BAP Itu Bukan Saya
RMOL. Sekretaris Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta Novel Chaidir Hasan Bamukmin atau yang akrab disapa Habib Novel tertawa saat dimintai tanggapan atas pernyataan terdakwa kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Usai sidang Selasa malam, Ahok mengungkapkan Habib Novel malu mengakui pernah bekerja di waralaba Pizza Hut. Karena waralaba tersebut milik Amerika, Ahok menyebut, pelapor kasus penistaan agama itu menulis di Berita Acara Pemeriksaan bekerja di Fitsa Hats.

"Hahaha, itulah kego***kan Ahok semakin terbukti," ujarnya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu (Rabu, 4/1). [Baca: Ahok: Malu Kerja Di Perusahaan AS, Habib Novel Tulis "Fitsa Hats"]

Yang menulis BAP tersebut bukan dirinya. Tapi pihak kepolisian saat dia dimintai keterangan. Habib Novel mengakui tidak memeriksa secara detail BAP tersebut sebelum menandatangani.

"Itu ada enam halaman. Saya tidak periksa satu per satu karena sudah capek, pemeriksaan seharian sampai malam. Jadi ada yang terlewatkan," ucapnya.

Meski begitu, dia menambahkan, saat bersaksi Selasa pagi di persidangan, dia sudah mengklarifikasi bahwa itu salah tulis.

"Ahok, mau mencari-cari kesalahan, tapi semakin kelihatan go***knya," demikian Habib Novel, yang menjadi saksi pelapor kasus Ahok tersebut. [zul]

http://politik.rmol.co/read/2017/01/04/274935/Habib-Novel:-Ahok-Harus-Tahu,-Yang-Ngetik-BAP-Itu-Bukan-Saya-



Ahok bodoh!!! emoticon-fuck



Quote:



Hari gini ada penyidik POLRI yg gak tau tulisan pizza hut?, masa pizza hut tulisannya harus di spelling? emoticon-Ngakak


Setelah BAP selesai yg disalahin malah yg tanda tangan, dan kemudian tersangkanya mengolok-olok saksi, otak panastak ditaro dmn? emoticon-Belo



Ini Penjelasan Pimred Obor Rakyat tentang "Fitsa Hats"

RMOL. Salah satu hasil dari persidangan kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok adalah kehadiran "Fitsa Hats" dalam kosa kata dunia maya Indonesia.

Kata sang terdakwa Ahok usai sidang kemarin (Selasa, 3/1), Habib Novel Chaidir Hasan Bamukmin malu pernah bekerja di restoran cepat saji waralaba dari Amerika Serikat, Pizza Hut, dan karena itu menulis "Fitsa Hats" untuk bagian penjelasan mengenai riwayat kerja di dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

"Fitsa Hats" pun menjadi populer dan Habib Novel pun di-bully habis-habisan oleh netizen pendukung Ahok.

Fenomena Ahok dan popularitas "Fitsa Hats" ini juga menjadi perhatian mantan Pemimpin Redaksi Obor Rakyat Setiyardi. Di dalam laman Facebook miliknya, Setiyardi menilasis kampanye "Fitsa Hats" ini bertujuan untuk mengatakan Habib Novel tak layak jadi saksi pelapor.

Menurut Setiyardi, kesalahan penulisan dalam BAP tidak seharusnya dibesar-besarkan. Kesalahan ketik atau tulis seperti ini adalah hal yang manusiawi.

Setiyardi membagikan pengalaman dirinya dalam menghadapi proses pemeriksaan verbal, seperti berikut:

INI cuma berbagi sedikit pengalaman. Saat di periksa di Mabes Polri, sebagai Pemred Obor Rakyat, saya hanya duduk. Penyidik bertanya ini itu, sambil mengetik jawaban saya dalam BAP di komputer jinjingnya. Tentu saja terjadi kesalahan ketik oleh penyidik, terutama jika menyangkut nama. Jadi kalau ada kesalahan ketik, yang salah bukan yang diperiksa. Kesalahan itu manusiawi saja.

Hal serupa juga terjadi di dunia jurnalistik. Saat menjadi wartawan, saya kerap membaca laporan (tertulis) reporter dengan kesalahan ejaan di sana-sini. Terutama jika menyangkut nama, istilah asing atau istilah teknis tertentu. Apakah narasumber yang salah? Tentu bukan.

Kesalahan ada pada reporter yang mentranskrip rekaman wawancara itu. Tapi ini manusiawi saja. Reporter juga manusia. Tugas editorlah memperbaiki kesalahan itu dalam tulisan yang siap tayang.

Mengapa Habib Novel tak mengoreksi kesalahan sebelum menandatangani BAP? Proses pemeriksaan kerap memakan waktu berjam-jam, bahkan seharian. Setelah draft BAP jadi, terperiksa kerap sudah letih secara fisik dan psikis. Sehingga sering hanya sekilas membaca draft BAP, kemudian menandatanganinya.

Ada segelintir orang langsung tanda tangan karena percaya pada kredibiltas penyidik. Istilah kerennya, "I don't read what I sign".


So, kalem aja Gaes... [dem]

http://politik.rmol.co/read/2017/01/04/274990/Ini-Penjelasan-Pimred-Obor-Rakyat-tentang-Fitsa-Hats-



banyak nastak2 bodoh yg mengkerdilkan nalarnya sendiri emoticon-Ngakak
Diubah oleh sniper2777 04-01-2017 06:27
0
19.6K
322
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.