Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

onilavAvatar border
TS
onilav
Pelapor Terima Permintaan Maaf Dwi Estiningsih, Tapi Proses Hukum Lanjut Terus


Jakarta - Dwi Estiningsih meminta maaf atas cuitannya soal 5 gambar pahlawan yang disebutnya kafir. Achmad Zaenal Effendi selaku pelapor menerima permintaan maafnya, tetapi menginginkan proses hukum terus berjalan.

"Kalau dia mau menemui saya, monggo saya terima. Kalau mau meminta maaf, namanya manusia punya kesalahan sebesar apa pun Allah saja memaafkan," ujar Zaenal saat dihubungi detikcom, Kamis (22/12/2016).

Zaenal sebelumnya melaporkan Dwi selaku Sekretaris Forum Komunikasi Anak Pejuang Republik Indonesia (Forkapri). Zaenal adalah anak seorang pejuang veteran.

Zaenal mengatakan, secara pribadi dirinya menerima permintaan maaf Dwi. Meski begitu, Zaenal menyatakan proses hukum tetap akan berlanjut.

"Karena kan kita negara hukum, jadi tidak boleh sembarangan, semua ada aturan hukumnya," imbuhnya.

Saat disinggung soal kemungkinan mencabut laporan setelah ada permintaan maaf dari Dwi, Zaenal belum memikirkannya. "Kalau mencabut laporan nanti dulu karena itu proses hukum. Kalau nanti gimana ya, gimana nanti," lanjutnya.

Menurut Zaenal, cuitan Dwi sangat tidak pantas. Apalagi Dwi adalah seorang intelektual yang seharusnya tidak menyinggung masalah agama para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan NKRI.

"Republik ini dibangun, dimerdekakan dari semua kelompok, golongan, ras, agama yang menginginkan Indonesia merdeka. Jadi tidak ada namanya suku-suku atau agama dalam perjuangan kemerdekaan ini," papar Zaenal.

Zaenal menilai, cuitan Dwi itu sangat menyakitkan, terutama bagi keluarga pejuang yang telah mempertahankan keutuhan bangsa dan negara. Dia sangat menyesalkan cuitan Dwi tersebut.

"Itu sangat tidak pantas. Sumpah pemuda itu dari berbagai bangsa, jong java, jong celebes, itu mempersatukan bangsa dan bahasa Indonesia, itu dasarnya. Tiba-tiba seorang DE itu, apalagi dia seorang psikolog, seharusnya belajar lagi soal sejarah," ujarnya.

Sebelumnya Dwi dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Zaenal selaku Sekretaris Forkapri atas tuduhan penyebaran kebencian berdasarkan SARA. Cuitan Dwi pun ramai dibahas netizen.

Setelah bergulirnya laporan Zaenal atas Dwi ke Polda Metro Jaya, Dwi melalui kuasa hukumnya dari LSM Pusat Advokasi Hukum dan HAM (PAHAM), Iwan Satriawan, menyampaikan keinginannya untuk meminta maaf kepada Zaenal.

"Bu Dwi menyatakan ke saya, dia tidak ada maksud untuk menyerang atau menyinggung," kata Iwan.

Iwan berharap kliennya bisa duduk bersama dengan pelapor. Dia menilai ada kesalahan persepsi dari pelapor dalam kasus ini. Karena itu, kliennya ingin menjelaskan secara langsung.

Dwi, lanjut Iwan, juga ingin meminta maaf jika pelapor tersinggung oleh cuitannya di Twitter. "Kan ini masalah persepsi. Jadi kalau ada yang tersinggung ya harus gentleman. Ada upaya mengklarifikasi, Bu Esti bisa meminta maaf," ujarnya.


(mei/fdn)

https://news.detik.com/berita/d-3378...676.1482464483

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

emang terkadang ngadepin sumbu pendek pemecah belah bangsa,
kita perlu juga ikutan mendekin sumbu...
biar tau mrk rasanya...berhadapan dgn sama2 kondisi sumbunya pendek...

maaf sih di terima....tp maaf juga yaa, proses hukum lanjut terus.....

lumayan...pasal hukumannya mantap lohh...UU ITE...


emoticon-Traveller


Diubah oleh onilav 23-12-2016 11:01
0
3.6K
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.5KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.