Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rusuuhAvatar border
TS
rusuuh
UTANG Pemerintahan Jokowi Dinilai Gagal Menyejahterakan Masyarakat
Pemerintahan Jokowi masih dianggap gagal dalam memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.? Janji Jokowi mengurangi utang Indonesia belum berbuah manis. Foto/Dok. SINDOphoto
Dalam hitungan jam masyarakat Indonesia akan merayakan pergantian tahun, yang berarti tahun 2016 segera berakhir. Pergantian tahun menjadi momen penting bagi sejumlah elemen masyarakat untuk memberikan penilaian terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) selama setahun.
Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago memberikan penilaian terhadap pemerintahan Jokowi selama setahun ini. Menurutnya, terdapat plus minus yang bisa dilihat masyarakat sebagai bahan evaluasi pemerintahan yang terpilih secara demokratis tersebut.
Pangi menuturkan, Jokowi berhasil mengalihkan subsidi BBM untuk pembangunan infrastruktur, yang mana hal ini tidak dilakukan pemerintahan sebelumnya. Kebijakan ini dianggap terobosan yang berani dari Jokowi.
Kemudian Jokowi berhasil menjaga stabilitas politik dan keamanan dalam negeri. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga dianggap berhasil mencegah terjadinya aksi terorisme di dalam negeri, meski tak seluruhnya berhasil.
”Presiden Jokowi berhasil membangun pemerintahan yang kuat dan didukung banyak partai yang bergabung ke koalisi pemerintah,” kata Pangi saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (31/12/2016).
Meski demikian pemerintahan Jokowi masih dianggap gagal dalam memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Janji Jokowi mengurangi utang Indonesia belum berbuah manis.
Janji Jokowi mengurangi pengangguran dengan membuka lapangan kerja belum terwujud. Alih-alih ingin membuka peluang lapangan kerja, pemerintahan Jokowi justru diguncang isu mengenai serbuan tenaga kerja asing asal China yang ramai di penghujung tahun.
Ia menambahkan, meski sejumlah survei merilis tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi naik, namun hal itu berbanding terbalik dengan realitas di lapangan.
”Tingkat kepuasaan survei harus dibaca dan dicermati oleh presiden dengan melihat fakta dan realitas di lapangan. Rakyat tidak cukup bisa dibahagiakan dengan angka-angka,” ujarnya.
0
1.5K
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.