Indra Sjafri dan 6 Agenda Berjangka Timnas di tahun 2017 dan Seterusnya
TS
ontu
Indra Sjafri dan 6 Agenda Berjangka Timnas di tahun 2017 dan Seterusnya
Quote:
5 (lima) tahun lalu terbentuklah sebuah tim (Timnas U-17) mewakili Indonesia di turnamen HKFA International Youth Football Invitation Turnamen 2012 oleh seorang pelatih yang kurang terkenal. Turnamen itu digelar dengan sistem setengah kompetisi diikuti 4 tim dari 4 negara yakni tuan rumah Hongkong, Singapura, Macau dan Indonesia dimana Indonesia U-17 kala itu berhasil memuncaki klasemen akhir dengan poin penuh, hasil kemenangan 4-1 dari Macau, 3-1 atas Singapura dan 1-0 dari tuan rumah Hongkong
Setahun berselang, tim yang berhasil juara HKFA International di Hongkong itu berubah wujud dari Timnas U-17 menjadi Timnas U-18 untuk mengikuti turnamen yang sama, dengan Indra Sjafrie (pelatih kurang terkenal itu) tetap sebagai pelatihnya. Di turnamen kedua yang diikuti tim yang sama itu, Timnas hanya meraih 1 kali kemenangan saat mengalahkan tuan rumah Hongkong dengan skor 2-0, dan 2 hasil imbang saat menghadapi tim Malaysia dan Singapura
Meski begitu, Indonesia tetap berhasil mempertahankan gelar walau hanya unggul agresifitas gol dari Malaysia yang mengumpulkan poin yang sama dengan Indonesia. Bukan hanya mempertahankan gelar, di HKFA International 2013, 2 pemain Indonesia Gavin Adsit dan Mariano pun menjadi pemain terbaik di turnamen ini
Torehan yang diraih tim asuhan Indra Sjafrie membuat PSSI percaya diri di AFF U-19 2013 dan Pra Piala Asia U-20 gruf F, dimana keduanya Indonesia bertindak sebagai tuan rumah. Dan benar saja, Indonesia mampu menjuarai keduanya, meski saat itu se-grup dengan raksasa Asia, Korea Selatan di Pra Piala Asia U-20
Sebelum AFF U-19 di Jawa Timur dimana Timnas berhasil menjuarainya, Indra Sjafrie terlebih dahulu menggelar seleksi kesana kemari yang kemudian dikenal dengan "Blusukannya Indra Sjafrie" untuk slot yang dianggap masih kurang di tim yang juara 2 kali di Hongkong itu. Begitu pun sebelum tampil di Pra Piala Asia U-20 setelah menjuarai AFF U-19
Dari situ diambil sebuah kesimpulan tim yang hebat dari sebuah negara medioker dalam hal sepakbola tidak asal bentuk saja, tapi butuh waktu dan kerja keras dengan modal yang tidak sedikit pula
Kalau kita ikuti berita sepak bola nasional, sepertinya timnas Indonesia khususnya pada level Senior tidak satupun agenda yang akan mereka ikuti diajang internasional pada tahun 2017 nanti (selain laga persahabatan yang bisa diagendakan kapan saja) akibat sanksi FIFA yang menyebabkan Indonesia didiskualifikasi dari Pra Piala Dunia 2018 dan Pra Piala Asia 2017. Tapi agan-agan tak perlu berkecil hati, ada beberapa turnamen internasional yang akan diikuti Indonesia di level junior tahun depan diberbagai jenjang usia. Berikut beberapa turnamen internasional itu
Spoiler for Timnas U-23:
Kualifikasi Piala Asia U-23: 15-23 Juli 2017 dan SEA Games: 19-31 Agustus 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia
Spoiler for Timnas U-19:
Kualifikasi Piala Asia U-19 tahun 2018: 21-29 Oktober 2017
Spoiler for Timnas U-16:
Kualifikasi Piala Asia U-16 2018: 16-24 September 2017
Spoiler for agenda jangka panjang Timnas:
Selain 4 agenda dari masing-masing Timnas dilevel junior itu di tahun 2017, Indonesia juga punya 2 agenda penting di tahun 2018 yakni AFF Suzuki Cup dan Asian Games 2018 dimana Indonesia menjadi tuan rumahnya. Lebih dari itu, saat Indonesia didiskualifikasi dari Pra Piala Dunia dan Pra Piala Asia Maret lalu, AFC juga menetapkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Asia 2022
Seperti ts sebutkan pertama kali diatas, Tim yang hebat dari kelas medioker sepakbola dunia seperti Indonesia dan negara-negara Asean lainnya tidak asal bentuk saja, tapi butuh proses panjang dan dana yang tidak sedikit pula. Oleh karenanya, PSSI perlu menerapkan hal yang sama dengan yang dilakukan Indra Sjafrie di tim junior sebelum berjaya di AFF 2018 dan menjadi tuan rumah yang hebat di Asian Cup 2022