MEDAN ( Berita ) : Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Habib Rizieq Shihab menegaskan aksi 411 dan 212 yang dilaksanakan oleh Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) MUI merupakan hari kebangkitan umat Islam di seluruh Indonesia dalam menegakkan agamanya dari tindakan kaum kafir dan munafik.

Oleh sebab itu, pemerintah jangan main-main menangani kasus penistaan yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

“Apabila Ahok dibebaskan maka akan terjadi revolusi sesuai keinginan seluruh umat Islam Indonesia,” kata Habib Rizieq Shihab saat menyampaikan tausyiahnya di depan seratusan ribu jamaah yang hadir sejak pukul 11.00 hadir pada acara Tabligh dan Zikir Akbar Bela Islam dan Konsolidasi Akbar Nasional di Masjid Agung Medan, Rabu (28/12) siang.


Sebelum tausyiah, qari internasional H Jafar Hasibuan membaca ayat suci Alquran. Sementara zikir dan doa dimulai pukul 13.45.

Linangan air mata para jamaah jatuh saat mendengar dan mengikuti zikir dan salawat.

Kemudian satu persatu ustadz menyampaikan tausyiahnya. Lebih lanjut Rizieq dalam tausyiahnya menegaskan, bila Ahok dibebaskan oleh majelis hakim, maka akan ada 2 pertanyaan melaksanakan aksi damai atau revolusi ? Seratusan ribu jamaah yang hadir langsung meneriakkan revolusi.

Akibatnya, selama beberapa detik terdengar teriakan yel-yel revolusi.

Rizieq yang telah ditabalkan marga Lubis dan istrinya boru Nasution itu, menyebutkan penistaan agama Islam dan ayat suci Alquran membuat umat Islam di seluruh Indonesia bangkit dan bersatu, tanpa latar belakang suku, organisasi dan partai sekaligus membuktikan semua umat Islam adalah bersaudara.


Rizieq menegaskan umat Islam menuntut Ahok supaya ditangkap, dihukum dan dipenjarakan bukan karena Ahok itu pejabat, etnis Tionghoa atau Kristen namun melainkan karena Ahok telah menista agama Islam dan ayat suci Alquran.

Rizieq menambahkan, bersatunya umat Islam di seluruh Indonesia dalam aksi damai 411 dan 212 di Jakarta membuktikan upaya pemerintah untuk menggembosi umat Islam dan mengadu-dombanya ternyata gagal dan sia-sia.

Bahkan, Kapolri sekalipun yang awalnya melarang dan menentang ternyata malah balik gagang dan bahkan ikut menjadi panitia.“ Kondisi 7 juta umat Islam yang hadir dalam aksi super damai kala itu membuktikan kebangkitan umat Islam demi menegakkan kebenaran dan keadilan sekaligus membuktikan kegagalan pemerintah dalam menggembosi dan mengadu domba massa umat Islam,” tegas Habib Rizieq yang disambut dengan pekikan takbir; Allahu Akbar, Allahu Akbar.


Dalam kesempatan itu, Habib Rizieq juga mengingatkan Alquran telah menyatukan seluruh umat Islam di seluruh Indonesia.

Oleh sebab itu, Alquran sebagai kitab suci yang mulia dan tidak diragukan lagi kebenarannya wajib dijaga oleh orang-orang mukmin dan beriman. “Barang siapa meragukan Alquran, maka dia termasuk orang kafir dan munafik,” ujarnya.


Rizieq mengajak semua umat Islam agar menjadikan Alquran sebagai petunjuk dan pedoman bagi kehidupan umat islam dan masukan dalam hati sanubari tidak satu pun hokum di muka bumi ini yang adil kecuali Alquran.“Bahkan Allah perintahkan Nabi dan umatnya untuk tegakkan hukum Alquran.

”“Tidak ada hukum yang terbaik di dunia ini kecuali hukum Allah.

Hukum yang maha adil adalah hukum Allah,” pekiknya seraya menambahkan bagaimana hukum Allah berjalan kuncinya adalah terapkan surah Al Mai-dah ayat 51.

“Jangan jadikan Nasrani dan Yahudi sebagai pemimpin.

”Rizieq mengucapkan terimakasih kepada pengurus BKM Masjid Agung yang telah menyediakan tempat tabligh dan zikir akbar hingga sukses meskipun pemerintah di Sumut tidak memberikan izin pelaksanaan di Lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka untuk digunakan sebagai lokasi syiar Islam.

Sebelum menyampaikan tausyiahnya, Rizieq menerima mandat dari pengurus Gerakan Anti Penistaan Agama Islam (GAPAI) Sumut sebagai Imam Besar Umat Islam Indonesia.

Penyerahan mandat dilakukan oleh Drs Prabu Alam selaku Koordinator GAPAI Sumut disaksikan oleh Kapoldasu Irjen Pol Rycho Ajmelza Dahniel dan sejumlah ulama dan tokoh agama Sumut.





LOGISTIK TERSEDIA


Pantauan Wartawan jamaah yang hadir didominasi pakaian berwarna putih bergantian memasuki areal masjid dengan tertib.

Kelompok Nasyid Al Maidany pun sempat membakar semangat jamaah tabligh akbar dengan lagunya 1.000 Mujahid.

Panitia menyediakan menyediakan logistik seperti air mineral, roti, nasi dan lainnya untuk para jamaah. Ambulans dan tim medis dari MERC, PMI dan Rumah Zakat juga disiagakan untuk membantu jamaah jika ada membutuhkan perawatan.

Beberapa pemuda dengan membawa kantong plastik besar dikerahkan untuk mengutip sampah, sehingga lingkungan masjid dan sekitarnya tetap bersih.

Tabliq akbar dan zikir akbar berakhir sekira pukul 18:00 sehingga jamaah memilih bertahan di Masjid Agung untuk melaksanakan shalat Maghrib berjamaah.



Sumber :


http://beritasore.com/2016/12/29/riz...an-umat-islam/