Assalamualaikum agan dan aganwati semua di seantero nusantara. Ketemu lagi dengan saya dan mudah2an gak bosen juga baca thread saya
Mudah2an Thread ini gak gan
Spoiler for Pendahuluan:
Menjadikan indonesia lautan buku, siapa yang tidak sepakat dengan ini? Saya kira kita semua sepakat bahwa jika indonesia ingin menjadi sebuah negara yang berperadaban tinggi, maka ia harus menjadi sebuah negara yang ber-laut-kan buku. Maksud lautan buku tentu bukan membuang buku atau membakarnya kemudian abunya di buang ke laut hingga merubah warna air laut menjadi hitam karena abu dan tintanya sebagaimana yang ter-maktub dalam kitab-kitab sejarah penyerbuan tentara mongol terhadap dinasti Abbasiyah. Maksud lautan buku disini merupakan sebuah ungkapan tersirat untuk menjadikan bangsa indonesia sebagai bangsa yang beradab, cerdas, dan berpengetahuan tinggi dengan membumikan buku sebagai jalan untuk membangunnya. Tidak bisa dipungkiri, bahwa hadirnya tokoh-tokoh besar selalu memiliki kebiasaan membaca dan menulis (Literasi) yang tinggi. Sebut saja seperti Ibn Sina, Al-Ghazali, Ibn Rusydi dalam dunia islam, atau Albert Einsten, Abraham Lincoln, dan John F. Kannedy dalam peradaban barat. Jika ditelusuri dalam sejarah, mereka adalah orang-orang yang dalam hidupnya selalu dekat dengan kegiatan-kegiatan literasi (baca-tulis). Di indonesia sendiri nama-nama tokoh besar seperti HOS Cokroaminoto, Tan Malaka, Soekarno, Muh. Hatta, M. Natsir dan tokoh-tokoh berpengaruh lainnya adalah orang-orang yang hidupnya tidak pernah lepas dari budaya literasi (budaya baca-tulis). Pergelutan pemikiran mereka dari membaca yang kemudian disalurkan melalui tulisan-tulisan telah memunculkan karya-karya luar biasa dan fenomenal yang dikaji tidak hanya di indonesia, bahkan sampai penjuru dunia. Dari fakta historis diatas, kita bias melihat bahwa di indonesia sendiri budaya literasi telah tumbuh subur,kemunculan tokoh-tokoh berpengaruh tersebut adalah buktinya.
Spoiler for TKP:
Novel merupakan salah satu jenis buku yang laris diserbu orang. Walau memang tak semua novel menjadi best seller. Beberapa malah hanya dibaca sedikit orang. Sampai saat ini belum ada standar baku yang menjadi ukuran bagaimana novel menjadi best seller. Kata kunci utamanya adalah novel itu harus mengena ke si pembaca. Dalam jagat lietrasi Indonesia, ada beberapa novel yang mencuat, best seller bahkan bisa dibilang fenomenal. Dalam Thread ini saya akan membagi novelnya kedalam dua Generasi. Berikut adalah daftar novel fenomenal dan best seller di Indonesia.
Spoiler for 1. Laskar Pelangi:
Novel hasil kreasi Andrea Hirata ini bisa dibilang yang paling fenomenal. Novel terbitan Bentang Pustaka (grup mizan ini ) konon ia telah terjual lebih dari 600.000 eksemplar. Itu yang legal saja. Belum lagi versi bajakan dan ebook nya. Bisa jutaan. Pembacanya bisa berkali lipat. Novel ini kemudian juga sukses direformat pada versi drama musikal dan film. Versi film ditonton di bioskop 4,6 orang lebih. Angka yang membuatnya bertahan menjadi film paling laris sepanjang masa Indonesia. Novel ini berkisah tentang kehidupan 10 orang anggota laskar pelangi. Mereka bersekolah di tempat terpencil, dengan fasilitas seadanya. Hal tersebut tak mengurangi keceriaan dan kesemangatan sekolah yang dikepalasekolahi K.A. Harfan Efendi Noor, dengan guru Muslimah Hafsari itu. Tiga tokoh menonjok dari film itu adalah Ikal, Mahar, dan Lintang. Novel ini berbentuk tetralogi, kelanjutanya adalah Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov. Novel ini telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa. Dan menuai cukup banyak kesuksesan di luar negeri.
Spoiler for 2. Ayat-ayat Cinta:
Novel berseting Mesir ini dikarang oleh Habibburahman El Shirazy. Beliau yang akrab disapa kang abik ini berhasil menyedot perhatian pembaca sastra Islami. Novel AAC konon laku sebanyak 400.000 eksemplar. Penerbitnya republika penerbit. Angka 400.000 versi legal, belum versi KW dan ebooknya. Novel ini kemudian diekranisasi dalam format film, sukses ditonton lebih dari 3,8, yang menjadikanya film terlaris ke 3 sepanjang masa Indonesia. Kisah novel ini seputar kehidupan Fahri Abdullah. Mahasiswa Al Azhar yang mencari ilmu dengan kesungguhan. Ia terlibat cinta segitiga dengan Aisya dan Maria. Belum lagi difitnah melakukan kekejian pada Noura. Novel ini sudah ada sekuelnya yakni Ayat-ayat Cinta 2.
Spoiler for 3. Negeri 5 Menara:
Novel karangan Ahmad Fuadi ini terjual lebih dari 100.000 eksemplar dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Novel ini berkisah tentang kehidupan sang tokoh utama, Alif Fikri, bersama teman-temannya mengiring hari menimba ilmu di Pondok Madani. Latar pesantren serta lika likunya membari warna dan sentuhan hangat. Tak mengherankan saat novel ini kemudian memperoleh predikat laris. Novel ini sudah difilmkan dengan raihan penonton di kisaran 700.000. Sekuel novel ini adalah “Ranah 3 Warna” dan “Rantau 1 Muara.”
Spoiler for 4. Surat Kecil Untuk Tuhan :
Novel duet adik kakak, Agnes Davonar ini sukses mengharu birukan banyak orang. Proses ekranisasinya menjadi film pun terbilang sukses. Kisah tentang seorang anak penderita kangker yang survive ini amat menginspirasi. Tak pelak, ratusan ribu eksemplar buku ini laris manis di pasaran. Novel ini kian mencorong ketika diangkat menjadi sinetron dan mendapat rating yang cukup tinggi.
Spoiler for 5. Hafalan Shalat Delisa:
Novel berlatar tsunami ini dikreasikan oleh Tere Liye. Berkisah tentang Delisa yang ceria sedang menghafal bacaan shalat ketika tsunami menerjang dahsyat. Delisa selamat, namu umi dan kakak-kakanya tidak. Novel ini telah diadaptasi dalam bentuk film dan cukup sukses menyedot perhatian penonton tanah air.
Spoiler for 6. Ketika Cinta Bertasbih:
[Setelah sukses membesut Ayat-ayat Cinta, Habibburahman El Shirazy melanjutkan cetakan suksesnya dengan merilis Ketika Cinta Bertaabih. Novel berformat dwilogi ini masih bersetting Mesir. Tokoh nya Azzam. Ia harus bekerja keras demi menyelesaikan kuliah dan membiayai adik-adiknya. Belum perkara cinta yang rumit. Novel ini konon sudah dibaca jutaan orang. Filmnya (KCB 1 & 2 ) ditonton lebih dari 5 juta penonton. Sinetron nya juga mendapat sambutan yang hangat dari penonton tanah air.
Spoiler for 7. 5cm:
Novel yang banyak menceritakan perihal penjelajahan mendaki semeru ini dikarang Dhony Dirgantara. Namanya, sebelum meledaknya novel ini tidak begitu dikenal dalam literatur sastra. Namun, dengan 5 CM Dhony menghentak. Novelnya dicetak ulang berkali-kali. Kisah petualangan plus bumbu percintaan membawa novel ini ke tataran Fenomenal. Bahkan, filmnya mampu menyedot lebih dari 3.000.000 penonton.
Daftar Novel diatas di tulis oleh para penulis Indonesia generasi 2000-an. Untuk daftar selanjutnya kita sedikit bernostalgia dengan novel-novel lama yang tentunya recomended dan fenomenal juga.
Spoiler for 1. Ronggeng Dukuh Paruk:
Novel yang aslinya trilogi ini dikarang oleh budayawan asal banyumas, Ahmad Tohari. Novel ini berkisah seputar profesi ronggeng di dukuh paruk. Srintil, adalah ronggeng terpilih berikutnya yang mendapat inang untuk menjadi ronggeng. Perkawanan nya dengan Rasus membenih cinta. Situasi politik kala itu membuatnya harus beradaptasi dengan banyak hal. Pendeskripsian yang ciamik adalah ciri khas sastrawan yang juga kyai ini. Novel Ronggeng Dukuh Paruk telah berkali-kali cetak ualang dan diterjemahkan ke dalam banyak bahasa. Novel ini telah dua kali difilmkan. Di film terakhir, judulnya diganti menjadi Sang Penari. Garapannya apik sehingga mendapat penghargaan piala citra Festival Film Indonesia (FFI)
Spoiler for 2. Bumi Manusia :
Salah satu sastrawan besar Indonesia adalah Pramoedya Ananta Toer. Salah satu masterpieces penulis hebat ini adalah Bumi Manusia. Novel ini telah dikaji banyak orang dan diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa. Novel ini juga rencananya akan segera difilmkan.
Spoiler for 3. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck:
Prof. Dr. HAMKA, namanya selain dikenal sebagai ulama, beliau juga adalah sastrawan kenamaan. Banyak karya fiksi kreasinya antara lain Dalam Lindungan Ka'bah dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk. Dua novel itu telah difilmkan. Judul terakhir adalah yang paling fenomenal. Sedari awal banyak kontroversi yang melingkupinya. Ada yang menuduhnya plagiat, padahal bukan. Novel ini telah dicetak ulang berkali-kali. Filmnya sukses besar meraup 3 juta penonton.
Spoiler for 4. Siti Nurbaya:
Jikalah ditanya novel melegenda Indonesia apa? Maka jawabannya adalah Siti Nurbaya. Novel fenomenal karya Marah Roesli ini boleh dikata sebagai pelopor angkatan balai pustaka. Proses dramatisasinya ke dalam bentuk sinetron terbilang sukses besar.
Spoiler for The Last and The Legend for Rebellion Boy:
Novel fenomenal dekade silam berikutnya adalah serial lupus. Banyak sekali serinya. Yang pasti tokoh utamanya adalah Lupus. Anak muda yang urakan, supel, kadang konyol, dan suka mengunyah permen karet. Serial ini telah difilmkan dan disinetronkan. Menuai sukses, utamanya di sinetron. Orang dibalik layar (penulis) Lupus tak lain adalah Hilman.
Spoiler for Penutup:
dalam upaya menuju Indonesia cerdas, budaya membaca menjadi pioritas yang tidak bisa diremehkan. Dalam kaitannya dengan budaya membaca, negara kita masih tergolong memiliki tingkat budaya membaca yang rendah. Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah untuk merubah Indonesia menuju budaya membaca.
Sekian Thread saya kali ini.
Jangan lupa
Jangan kasih
Enggak nolak dikasih