Pelajaran Menghitung : Kemampuan menghitung adalah kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam sehari hari misalnya menghitung uang, menghitung sesuatu benda, menghitung orang, dll.

Pelajaran Logika : Kemampuan logika sangat dibutuhkan dalam sehari hari untuk membedakan kebenaran dan kepalsuan. Mana yang benar dan mana yang salah

Pelajaran Analisa : Kemampuan analisa dibutuhkan untuk menganalisa apapun stimulus yang kita terima melalui kelima panca indra kita entah itu stimulus pendengaran, penglihatan, bau, perasa, sehingga tidak salah dalam mengambil tindakan dan kesimpulan.

Pelajaran Berdialog : Kemampuan berdialog menggunakan bermacam macam bahasa itu sangat dibutuhkan khususnya bagi orang yang ingin menjadi penerjemah atau Tur Guide.

Pelajaran Perbedaan Bahasa Kasar/percakapan, Bahasa Halus/Sopan, Bahasa Formal : Dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan penyesuaian diri dengan berbagai macam jenis dan lini masyarakat dibutuhkan kemampuan untuk membedakan mana bahasa percakapan sehari-hari, mana bahasa sopan/halus, dan mana yang bahasa formal. Dengan kemampuan ini kita jadi memiliki nilai lebih dihadapan orang lain.

Pelajaran Berbicara/Berkomunikasi : Mungkin banyak orang yang lalai dan menganggap ini bukan hal penting karena dianggap sudah menjadi satu bagian dalam kehidupan sehari hari, Namun tanpa Bahasa kita tidak akan pernah bisa melakukan komunikasi dengan manusia lain atau mengutarakan pendapat/pemikiran/opini kepada orang lain.

Pelajaran Menulis : Kemampuan ini juga sering dianggap remeh dan dianggap tidak penting namun didunia masih ada orang yang masih tidak bisa menulis dengan baik dan benar. Dengan menulis kita bisa menyampaikan pesan kemanusia yang lain melalui sebuah tulisan/ketikan.

Pelajaran Membaca : Kemampuan ini juga sering dianggap remeh dan tidak dianggap namun didunia ini masih ada beberapa orang yang buta huruf. Orang-orang yang buta huruf banyak yang mengalami penipuan saat melakukan perjanjian tertulis hitam diatas putih dan sering mudah dibohongi karena kurangnya informasi yang diterima.

Pelajaran Membuat Manusia Sehat : Dengan pelajaran olahraga maka tubuh kita jadi lebih sehat dan dengan tubuh yang sehat maka kita bisa dengan mudah melakukan aktifitas sehari-hari dengan baik dan benar. Kesehatan adalah segala-galanya dan yang terpenting dalam kehidupan manusia karena itu jangan meremehkan pelajaran olahraga.

Salah satu penyebab banyaknya orang usia paruh baya mudah gendut dan gampang sakit-sakitan adalah karena mereka jarang sekali berolahraga, jarang bergerak, dan banyak memakan makanan kotor/memberi kerugian bagi tubuh secara terus menerus setiap hari. Olahraga selain membuat sehat, juga memberi manfaat lebih seperti membuat tubuh siap untuk beraktifitas, membuat kinerja otak bertambah baik, membuat seluruh bagian bekerja, membakar lemak jahat, dll.

Pelajaran Membuat Keindahan : Terkadang manusia dalam melakukan aktifitas sehari hari mengalami kebosanan dan kejenuhan pada saat itulah manusia butuh sesuatu yang bisa membangkitkan motivasinya untuk melakukan aktifitas sehari-hari salah satunya adalah dengan seni. Melalui seni aktifitas manusia sehari hari menjadi tidak membosankan dan lebih berwarna.

Pelajaran Meningkatkan Kinerja Otak :Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa Ilmu Kesenian itu mampu meningkatkan kinerja otak khususnya sisi kreatifitas. Dengan meningkatkan kinerja otak maka semakin memudahkan manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari karena dalam kehidupan tidak selalu lancar-lancar dan pasti ada masalah dengan meningkatnya kinerja otak maka kemampuan menyelesaikan masalah kita menjadi lebih cepat dan memudahkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Pelajaran Kaderisasi Anak Indonesia : Pelajaran ini hanya ada dinegara Indonesia, saya kurang mengerti untuk dinegara lain namanya pelajaran apa. Kalo yang satu ini saya menyebutnya pelajaran untuk mengenalkan kita pada negara Indonesia tercinta dan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme kita terhadap Indonesi. Karena itu saya menyebut PPKN/PMP adalah ilmu untuk mengkader manusia generasi muda yang tinggal di Indonesia supaya tumbuh rasa mencintai dan mengenal Indonesia.

Sebenarnya pelajaran Agama adalah pelajaran paling vital dalam kehidupan sehari-hari dan yang membedakan negara kita dengan negara lain khususnya negara Atheis.

Pelajaran Mengarahkan Cita Cita Manusia : Mungkin banyak yang mengerti atau tidak peduli tentang cita cita namun disadari atau tidak manusia semuanya memiliki cita-cita meski mungkin tidak tampak seperti cita-cita. Bagi yang tidak paham tentang cita-cita maka saya akan menjelaskan sedikit arti cita-cita.

Cita-cita adalah Tujuan Akhir. Bagi orang Atheis cita-cita mereka kebanyakan bersifat duniawi misalnya jadi dokter, jadi presiden, jadi pengacara, jadi pilot, jadi kaya, dll. karena bagi orang Atheis kehidupan setelah kematian itu tidak ada artinya Surga, Neraka, dan Akhirat itu tidak ada, Maka Tujuan Akhir orang Atheis kebanyakan mentok hanya ketika masih hidup saja. Berbeda bagi manusia yang beragama khususnya agama Islam. Agama Islam mengajarkan bahwa Manusia hidup adalah demi mempersiapkan diri untuk kehidupan abadi setelah kematian yaitu di Surga (Kehidupan Bahagia yang Abadi) atau Neraka (Kehidupan Penderitaan yang Abadi).

Artinya bagi umat Islam Cita-Citanya/Tujuan Akhirnya adalah masuk Surga karena tidak mungkin ada umat islam yang ingin tujuan akhirnya masuk Neraka.

Pelajaran Menentukan Tujuan Hidup Manusia : Selain manusia memiliki cita-cita, manusia juga butuh tujuan hidup sehingga tahu akan diarahkan kemana hidup mereka hingga kematian menjemput. Anak muda sering mengalami apa yang disebut frustasi eksistensial. Masa sekolah TK-SMA adalah masa yang rentan terjadinya frustasi eksistensial. Banyak anak muda yang bingung arah hidupnya mau diarahkan kemana sehingga mudah sekali ikut-ikutan temannya. tidak aneh banyak anak mudah yang terlibat dengan tawuran, minum-minuman keras, seks bebas, ikut ekskul, ikut kegiatan OSIS, dll.

Bagi orang Atheis, tujuan hidupnya adalah ditentukan oleh dirinya sendiri selama baginya hal itu membawa bahagia, dan memberi kesenangan maka tidak ada masalah. Artinya selama tujuan hidup mereka tidak mengganggu orang lain, selama tujuan hidup mereka membuat mereka bahagia/senang selama hidupnya, selama tujuan hidupnya mampu memberi kepuasan bagi dirinya maka tujuan hidup apapun tidak masalah. Contohnya adalah ada yang tujuan hidupnya untuk membahagiakan diri sendiri, untuk membahagiakan keluarga, untuk menguasai dunia, untuk menjadi orang kaya, untuk membantu semua orang, untuk memiliki perusahaan/usaha sendiri, untuk mengembangkan usahanya, untuk mengembangkan skillnya, untuk menghasilkan karya diprofesinya, dll.

Bagi umat beragama khususnya Agama Islam tujuan hidup manusia itu sudah ditunjukkan/diberi petunjuk oleh Allah melalui Al Qur'an dan Sejarah Nabi. Umat islam diminta untuk memiliki tujuan hidup yaitu membangun masyarakat Toyyibah yaitu Masyarakat yang hidup dengan berdasarkan Hukum Keseimbangan, Hukum Kebenaran, dan Hukum Ketuhanan.

Dalam sejarah Nabi, hampir semua Nabi diberi misi untuk membangun Masyarakat Toyyibah (Masyarakat Utopia) dan mengajak umatnya untuk ikut serta dalam proyek tersebut yang diperintahkan oleh Allah. Meskipun ada beberapa yang gagal dan mengalami Azab dari tuhan namun ada juga yang berhasil seperti Nabi Muhammad.

Misi ini adalah misi yang diberikan oleh tuhan pada manusia dari generasi ke generasi yaitu untuk merubah masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat thoyyibah. Karena disetiap zaman pasti ada yang namanya masyarakat jahiliyah meskipun masyarakat jahiliyah dari zaman ke zaman akan berbeda penfasirannya karena adanya perbedaan pola pikir dan perkembangan teknologi. Pada intinya adalah masyarakat jahiliyah adalah orang-orang yang berbuat kerusakan dimuka bumi ini dan kerusakan tersebut ditularkan kemanusia lainnya sehingga ikut berbuat kerusakan dimuka bumi ini.

Artinya Tujuan hidup manusia khususnya umat islam adalah menjadi Khalifah Fil Ardh/Pengelola atau Manajer di bumi ini dengan mengubah masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat toyyibah.

Pelajaran Tentang Cara Berpikir : Sebenarnya cara berpikir itu tidak hanya diketahui oleh orang beragama tapi juga oleh orang Atheis. Namun dalam agama Islam cara berpikir yang diperintahkan/benar adalah Cara Berpikir Objektif. Cara Berpikir Obyektif adalah Berpikir yang mengutamakan sudur pandang dari Obyek kita, bersifat netral, mencari kebenaran yang hakiki, melakukan penelitian lebih dalam.

Islam juga tidak menganjurkan atau melarang umatnya untuk menggunakan cara berpikir yang salah/keliru yaitu berpikir Subyektif, berpikir Konvensional, dan berpikir Tradisional. Berpikir Subyektif artinya berpikir sesuai dengan kehendak subyek, bersifat egois, sesuai selera, sesuai enak/tidak enak, cocok/tidak cocok. Berpikir Konvensional adalah berpikir untuk ikut-ikutan biasanya tipe orang yang tidak memiliki prinsip sehingga saat banyak orang menganggap itu benar maka orang itu ikut-ikutan menganggapnya benar tanpa melakukan penelitian/pengkajian lebih jauh untuk memastikan kebenarannya, biasanya terjadi karena rasa takut karena dijauhi karena lebih banyak yang memilihnya dan orang itu berbeda sendiri. Berpikir Tradisional artinya berpikir bahwa sesuatu yang sudah diwariskan secara turun temurun dari leluhur adalah sesuatu yang benar dan perlu diwariskan kegenerasi selanjutnya tanpa melakukan pengkajian/memastikan kebenarannya.

Pelajaran Tentang Cara Menghadapi Kehidupan : Jika orang pada umumnya melakukan trial and error selama menjalani kehidupan, maka sebagai umat beragama, kita diberi sedikit nilai lebih dengan adanya kitab agama, bagi umat islam kitab petunjuk hidup tersebut adalah Al Quran dan untuk tambahannya ada hadist shahih untuk memperjelas maksud kandungan Al Quran. Kitab tersebut memberikan petunjuk untuk menjalani hidup yang benar itu seperti apa tanpa perlu melakukan trial and error seperti yang dilakukan oleh orang Atheis. Karena kitab tersebut adalah petunjuk artinya kitab tersebut tidak memberikan perintah secara detail/terperinci tentang yang dilakukan umat islam sehingga sebagai umat islam kita juga menggunakan Akal/Logika kita yang mengacu pada cara berpikir obyektif dalam melaksanakan/menerapkan petunjuk tersebut agar sesuai dengan perkembangan zaman/generasi manusia tersebut. Itulah fungsi dari akal yang diberikan tuhan kepada manusia. Hadist adalah juga hasil tindakan/perilaku yang dilakukan Nabi Muhammad berdasarkan hasil analisa/memahami petunjuk/Al Quran dari Allah.