nicaaa19Avatar border
TS
nicaaa19
CURAHAN HATI PEREMPUAN YANG MEMILIKI PACAR PELIT. HELP PLEASE!
Assalamualaikum gan n sis.

Saya disini pengen sedikit cerita dan bertanya semoga agan-agan dan sista-sista disini berkenan untuk ngasih masukan.

Saya saat ini sedang menjalin hubungan dengan seseorang yang 5 tahun lebih tua dari saya. Dia baru saja bekerja dan memiliki penghasilan 5juta perbulan ditempat kerjanya yang sekarang, dia memang fresh graduate dan saya mulai berpacaran dengan dia saat dia baru lulus kuliah dan menemani dia disaat dia menganggur hampir selama setahun.
Saat kami berpacaran sebelum dia bekerja, kami biasa membayar biaya kencan sendiri-sendiri bahkan saya pernah membiayai keseluruhan biaya kencan kami malah kadang-kadang saya membelikan dia kebutuhan hidup sehari-hari dia ketika dia sedang tidak punya uang sama sekali.
Ketika dia sudah mulai bekerja, saya kira saya tidak akan mengeluarkan uang sebanyak ketika dia menganggur, saya tidak masalah untuk membagi pembayaran tapi tidak setiap kencan juga dong saya harus bayar masing-masing. Kadang saya ingin menikmati sedikit rezeki dia dan tidak perlu membayar biaya kencan sama sekali. Karena menurut saya memang harusnya biaya kencan itu adalah kewajiban si pria. Hanya saja sebelumnya saya masih mentolerir karena memang kondisinya dia belum memiliki penghasilan dan masih bergantung dengan orang tuanya, makanya saya masih mau untuk bayar masing-masing.
Jujur, saya capek selama setahun ini saya tidak pernah merasakan nikmatnya pacaran tanpa harus memikirkan masalah uang, saya ingin sekali-kali dia memberikan saya sesuatu. Bahkan sudah beberapa bulan ini dia bekerja dengan gaji yang sudah saya sebutkan, dia tidak pernah membelikan saya apapun. Saya merasa tidak adil jika terus-terusan membayar kencan masing-masing karena pendapatan saya yang masih kuliah ini pun hanya dari orang tua saja dan saya hanya diberi 2 juta perbulan oleh orang tua saya, tentu saja uang tersebut sangat pas-pasan untuk kebutuhan saya sehari-hari. Saya pusing uang saya selalu habis untuk membiayai kencan kami padahal saya juga ingin sekali kadang-kadang membeli kebutuhan sekunder saya dengan uang saya sendiri tanpa harus meminta ke orang tua saya, tapi dengan kondisi pacar yang seperti ini, sulit sekali untuk saya menabung untuk kebutuhan sekunder saya, itu hanya cukup untuk kebutuhan primer dan biaya kencan kami.

Kami biasanya kencan sebulan 2 kali karena jarak yang lumayan jauh, dan tidak pernah pergi ke tempat-tempat yang menghabiskan banyak uang juga. Ya standar orang pacaran lah. Makan dan nonton. Tidak pernah lebih dari 300rb juga sekali kencan. Jika dihitung-hitung, dia hanya mengeluarkan uang 300rb perbulan untuk kencan karena kan sekali kencan hanya habis 150rb, karena selalu dibagi dua biayanya.
Saya gak tahan jujur saja berpacaran dengan orang pelit seperti ituuu. Saya kira ketika dia mulai bekerja, dia akan membayar semua biaya kencan kami tapi ternyata tidak.

Saya harus gimana ya agan dan sista? Tolong beri saya masukan baiknya seperti apa. Apa memang bayar masing-masing ini sudah ideal atau idealnya pacar saya yang membiayai semuanya? Saya juga kadang kesel misalnya saya bilang "sayang, nanti pas jalan kita makan ke situ yuuk" terus dia bilang "kamu yang bayarin ya" saya tau sih memang dia bercanda, tapi kadang pengen gitu kalo saya bilang mau kesuatu tempat dia gak usah bahas siapa yang bayar. Pengennya dia mengiyakan saja gitu.
Jujur saja dengan sifatnya yang seperti itu, rasa sayang saya perlahan-lahan luntur, walaupun dia baik tapi masalah uang ini bikin saya stress. Saya gak sanggup kalo harus menikah dengan laki-laki seperti itu. Tapi saya pernah dinasihati untuk tidak meninggalkan laki-laki hanya karena masalah uang. Hati saya bimbang gan and sist.
0
11K
65
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.6KThread27.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.