- Beranda
- Berita dan Politik
Perampok Sadis Sekap 11 Orang di Kamar Mandi, 6 Orang Tewas
...
TS
liverhampton21
Perampok Sadis Sekap 11 Orang di Kamar Mandi, 6 Orang Tewas
Spoiler for Update penangkapan pelaku:
Polisi Tangkap Dua Pelaku Pembunuhan di Pulomas, Dua Pelaku Lainnya Buron
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur sudah mengamankan dua pelaku pembunuhan, Dodi Triono (59) dan keluarga.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, mengonfirmasi penangkapan dua pelaku pembunuhan tersebut.
"Iya benar," ujar Argo saat dikonfirmasi, kepada wartawan, Rabu (28/12/2016).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku berinisial RBB dan ES.
Mereka ditangkap saat bersembunyi di rumah adiknya RBB, di Gang Kalong Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat.
"Dua orang ditangkap di Tambun," kata dia.
Saat ini, aparat kepolisian sedang melakukan pengembangan.
Dua orang pelaku dikabarkan masih dalam pencarian.
Seperti diketahui, terdapat enam korban tewas dari pembunuhan sadis di sebuah rumah di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Utara.
http://m.tribunnews.com/metropolitan...a-buron?page=2
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur sudah mengamankan dua pelaku pembunuhan, Dodi Triono (59) dan keluarga.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, mengonfirmasi penangkapan dua pelaku pembunuhan tersebut.
"Iya benar," ujar Argo saat dikonfirmasi, kepada wartawan, Rabu (28/12/2016).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku berinisial RBB dan ES.
Mereka ditangkap saat bersembunyi di rumah adiknya RBB, di Gang Kalong Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat.
"Dua orang ditangkap di Tambun," kata dia.
Saat ini, aparat kepolisian sedang melakukan pengembangan.
Dua orang pelaku dikabarkan masih dalam pencarian.
Seperti diketahui, terdapat enam korban tewas dari pembunuhan sadis di sebuah rumah di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Utara.
http://m.tribunnews.com/metropolitan...a-buron?page=2
Spoiler for Foto pelaku di tangkap dan di dor :
Quote:
Original Posted By ruler56►dapet dah
Spoiler for nambahin tsk 1:
Spoiler for nambahin tsk 2:
Spoiler for nambahin tsk 3:
SURYA.co.id | JAKARTA - Perampokan sadis terjadi di sebuah rumah di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016) pagi.
Aparat kepolisian mengetahui hal itu setelah, Sheila Putri, saksi kejadian itu melaporkannya ke Pospol Kayuputih, Selasa sekitar pukul 09.25 WIB.
Kemudian piket reserse kriminal dan fungsi segera merapat ke lokasi.
Di rumah itu, petugas menemukan korban dimasukkan ke dalam satu kamar mandi ukuran 1,5 m X 1,5 m dan posisi terkunci dari luar.
Setelah pintu kamar mandi dibuka ternyata enam orang sudah berada dalam kondisi meninggal dunia dan lima orang masih hidup dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
"Para korban meninggal diduga akibat kehabisan oksigen," ujar Argo, kepada wartawan, Selasa (27/12/2016).
Berikut identitas korban :
Korban meninggal : Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amel
Yanto, dan Tasrok (40).
Korban yang masih hidup : Emi (41), Zanette Kslila Azaria (13), Santi (22), Fitriani (23), Windy (23).
http://surabaya.tribunnews.com/2016/...-6-orang-tewas
Spoiler for Pulomas Geger, Perampok sekap 11 korban di kamar mandi sempit sampai meninggal
:
Sungguh kejam aksi para perampok. Para korbannya disekap di kamar mandi sampai tewas kehabisan napas. Kamar mandi berukuran 1,5 m X 1,5 m, dijejali 11 orang, dan 6 orang meninggal.
Saat Polisi buka paksa kamar mandi yang dikunci dari luar itu, kondisi korban ditemui dalam keadaan bertumpuk. Diperkirakan aksi perampok itu dilakukan selasa dinihari (27/12)
Peristiwa ini terjadi di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A RT Kayuputih Pulogadung, Jakarta Timur. Menimpa keluarga Dodi Triono. Ia bersama Diona Arika Andra Putri, Dianita Gemma Dzalfayla, Amel, Yanto, dan Tasrok (40) akhirnya menghembuskan napas di kamar mandi tersebut.
Sementara 5 orang lainnya masih hidup dan dalam kondisi lemas, dan kini dirawat di Rumah Sakit Kartika di Pulomas. Mereka adalah : Emi, Zanette Kslila Azaria, Santi (22), Fitriani dan Windy.
“Saat ini polisi masih melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Belum diketahui lebih jauh mengenai kronologi kejadiannya,” papar Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana.
Saat Polisi buka paksa kamar mandi yang dikunci dari luar itu, kondisi korban ditemui dalam keadaan bertumpuk. Diperkirakan aksi perampok itu dilakukan selasa dinihari (27/12)
Peristiwa ini terjadi di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A RT Kayuputih Pulogadung, Jakarta Timur. Menimpa keluarga Dodi Triono. Ia bersama Diona Arika Andra Putri, Dianita Gemma Dzalfayla, Amel, Yanto, dan Tasrok (40) akhirnya menghembuskan napas di kamar mandi tersebut.
Sementara 5 orang lainnya masih hidup dan dalam kondisi lemas, dan kini dirawat di Rumah Sakit Kartika di Pulomas. Mereka adalah : Emi, Zanette Kslila Azaria, Santi (22), Fitriani dan Windy.
“Saat ini polisi masih melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Belum diketahui lebih jauh mengenai kronologi kejadiannya,” papar Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana.
Quote:
Original Posted By JUST GET SLEEP►Jakarta - Salah seorang saksi mata perampokan sadis di Pulomas adalah Gani, ketua RW setempat. Gani bercerita bagaimana dia mendobrak pintu kamar mandi dan menemukan 11 korban yang disekap secara bersamaan.
"Sebelas orang korban semua ditumpuk di kamar mandi. Tengkurap yang hidup sama yang meninggal," kata Gani saat ditemui di lokasi, Jalan Pulomas Utara No 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016).
Menurut Gani, 6 orang yang tewas semuanya mengalami luka tusuk. Dia juga menceritakan bagaimana anak Dodi, Viona, dalam keadaan telanjang dan berdarah-darah.
"Yang meninggal 6, lukanya tusukan semua. Saya langsung lemas. Saya lihat anaknya perempuan, Viona, ada darah semua,ditelanjangin," tutur Gani.
Menurut Gani, dia kesulitan saat harus mendobrak kamar mandi tersebut.
"(Seluruh korban) ditumpuk di kamar mandi, airnya dihidupkan, dibongkar, pintu itu dikunci. Saya (buka) pakai linggis nggak bisa pintunya tebal sekali, saya pake godam. Engseldiputusin," tutur Gani.
sumber:
https://m.detik.com/news/berita/d-33...366.1474899072
"Sebelas orang korban semua ditumpuk di kamar mandi. Tengkurap yang hidup sama yang meninggal," kata Gani saat ditemui di lokasi, Jalan Pulomas Utara No 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016).
Menurut Gani, 6 orang yang tewas semuanya mengalami luka tusuk. Dia juga menceritakan bagaimana anak Dodi, Viona, dalam keadaan telanjang dan berdarah-darah.
"Yang meninggal 6, lukanya tusukan semua. Saya langsung lemas. Saya lihat anaknya perempuan, Viona, ada darah semua,ditelanjangin," tutur Gani.
Menurut Gani, dia kesulitan saat harus mendobrak kamar mandi tersebut.
"(Seluruh korban) ditumpuk di kamar mandi, airnya dihidupkan, dibongkar, pintu itu dikunci. Saya (buka) pakai linggis nggak bisa pintunya tebal sekali, saya pake godam. Engseldiputusin," tutur Gani.
sumber:
https://m.detik.com/news/berita/d-33...366.1474899072
Spoiler for Update:
GBK Bantah Korban Pembunuhan di Pulomas Terkait Proyek Renovasi
Direktur Umum Gelora Bung Karno, Bertho Darmo Poedjo Asmanto, membantah informasi yang mengatakan pengusaha Dodi Triono adalah pemenang tender atau terkait dengan tender proyek renovasi GBK yang saat ini sedang berlangsung.
Dodi Triono bersama dua putri, seorang teman putrinya dan dua supir ditemukan tewas di rumahnya di Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12). Lima orang lainnya ditemukan dalam kondisi lemas karena dehidrasi dan luka-luka, dan kini dirawat di RS Kartika Pulomas.
Dodi Triono adalah pemilik perusahaan konsultan arsitektur PT. DA Internasional, yang merupakan salah satu mitra lama Gelora Bung Karno (GBK). Tetapi dalam pers release GBK yang diterima VOA Selasa sore (27/12) dinyatakan “terkait pemberitaan yang menyebut bahwa Ir. Dodi Triono adalah pemegang tender proyek renovasi SUGBK, sepanjang yang kami ketahui, almarhum tidak ada hubungan kerja langsung dalam proyek dimaksud”.
Namun GBK mengakui bahwa Dodi Triono adalah salah satu mitra kerja lama, yang berencana mengembangkan sebagian kawasan GBK yang tidak terkait langsung dengan pekerjaan renovasi GBK dalam rangka Asian Games 2018.
Pembunuhan di rumah keluarga Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, menarik perhatian luas masyarakat, karena banyaknya jumlah korban yang tewas dan luka-luka, serta tingkat kekejaman yang luar biasa.
Berdasarkan keterangan sementara saksi mata, sedikitnya dua pelaku mengunci 11 korban di dalam sebuah kamar mandi tertutup berukuran 1,5 X 1,5 meter yang tidak dilengkapi jendela. Beberapa korban sempat dilukai terlebih dahulu sebelum dimasukkan dalam kamar mandi itu.
Upaya kesebelas korban meminta pertolongan sia-sia, karena letak kamar mandi yang berada di bagian belakang rumah yang berukuran sangat besar. Korban dikunci sejak Senin sore (26/12) hingga Selasa pagi (27/12), ketika teman seorang anak korban datang ke rumah itu dan curiga dengan kondisi di dalam rumah. Ia segera meminta bantuan para tetangga, yang kemudian mengontak polisi.
Enam korban yang meninggal dalam peristiwa ini adalah pemilik rumah Dodi Triono (59), kedua putri Dodi: Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9), teman Gemma: Amel (9), dan dua supir Dodi: Yanto dan Tasrok (40).
Lima korban yang selamat adalah anak Dodi: Zanette Kalila Azaria (13), tiga pembantu rumah tangga yaitu Emi (41), Fitriani (23) dan Windy (23), serta pengurus anak: Santi (22). Zanetta belum bisa memberi banyak keterangan kepada aparat, selain karena masih mengalami trauma, ia adalah seorang tuna rungu.
Anet Anak Ir Dodi Sempat Dibenamkan ke Bathtub oleh Pelaku
Jakarta - Salah satu korban selamat, Zanette Kalila Azaria alias Anet (13), menceritakan kepanikan dan kengerian ketika disekap oleh kelompok perampok di rumahnya di Jl Pulomas Utara No 7A, Pulogadung, Jakarta Timur. Anet sempat benamkan ke dalam bak kamar mandi oleh pelaku.
Anet adalah anak dari Ir Dodi Triono (pemilik rumah yang tewas), hasil pernikahan dengan istri keduanya, Almyanda Saphira.
Hal itu diungkapkan oleh Komisioner KPAI, Erlinda usai membesuk Anet di RS Kartika Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur. Erlinda mengatakan, dari keterangan Anet, sebelum akhirnya dia disekap di dalam kamar mandi bersama 10 korban lainnya, dia dibenamkan di dalam bathtub oleh pelaku.
Erlinda mengatakan awalnya tidak bisa mewawancara Anet karena kondisinya masih trauma. Tetapi, Anet mau bercerita setelah Rafi, seorang desainer teman Anet menemuinya.
"Dia tadi dengan mata berbinar-binar didatangi sahabatnya, ananda (Anet) cuma bilang dia dibawa ke ruangan berbeda dengan orang dewasa, di situ ada bathtub, ada air dan direndam di situ," jelas Erlinda kepada wartawan di RS Kartika Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016).
Setelah direndam di bathtub, Anet kemudian dimasukkan ke dalam kamar mandi ukuran sekitar 1,5 meter persegi. Pelaku meninggalkan para korban di dalam kamar mandi dalam keadaan lampu dimatikan, sehingga exhaust tidak bisa menyala.
"Lampunya dimatikan, exhaustnya tidak menyala. Bayangkan sebelas orang ditumpuk seperti di kaleng sarden," imbuhnya.
Erlinda melanjutkan, kondisi Anet saat ini masih dirawat di ruang perawatan. Secara psikologis, menurut Erlinda, Anet cukup tegar.
"Ternyata tanpa diduga ananda itu tidak kita minta dia cerita sendiri, saya tidak menanyakan apapun, tapi dia cerita kepada temannya, Rafi, desainer hebat, saat Rafi tanya dia cerita semuanya," tandas Erlinda.
https://m.detik.com/news/berita/d-33...ub-oleh-pelaku
Kekasih Korban Pembunuhan di Pulomas: Selamat Jalan Sayang, Aku Cinta Kamu
Ucapan duka pun membanjiri akun media sosial Instagram milik putri Dodi lainnya, Dianita Gemma
Diona Arika (16), putri Almarhum Dodi Triono yang juga menjadi korban pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12). (Instagram)
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Akun Instagram @naufaleghaa tiba-tiba menarik perhatian netizen dunia maya. Usut punya usut, pemilik akun tersebut merupakan kekasih dari Diona Arika, gadis berumur 16 tahun, putri Dodi Triono yang juga menjadi korban pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12).
Berdasar informasi, akun @naufaleghaa yang memiliki nickname Syahputra itu berkuliah di satu universitas swasta di Jakarta. Dan Selasa sore kemarin, akun tersebut diketahui telah memposting foto sang kekasih, Diona.
Di foto tersebut Diona mengenakan kaos merah muda dan berpose di dalam sebuah mobil. Tak ketinggalan, Diona pun melemparkan senyuman manisnya.
Kekasih Korban Pembunuhan di Pulomas: Selamat Jalan Sayang, Aku Cinta Kamu
Ucapan duka pun membanjiri akun media sosial Instagram milik putri Dodi lainnya, Dianita Gemma

Diona Arika (16), putri Almarhum Dodi Triono yang juga menjadi korban pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12). (Instagram)
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Akun Instagram @naufaleghaa tiba-tiba menarik perhatian netizen dunia maya. Usut punya usut, pemilik akun tersebut merupakan kekasih dari Diona Arika, gadis berumur 16 tahun, putri Dodi Triono yang juga menjadi korban pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12).
Berdasar informasi, akun @naufaleghaa yang memiliki nickname Syahputra itu berkuliah di satu universitas swasta di Jakarta. Dan Selasa sore kemarin, akun tersebut diketahui telah memposting foto sang kekasih, Diona.
Di foto tersebut Diona mengenakan kaos merah muda dan berpose di dalam sebuah mobil. Tak ketinggalan, Diona pun melemparkan senyuman manisnya.
Begini isi postingan di bawah foto Diona yang diposting akun @naufaleghaa :
Halo sayang kamu baik-baik aja kan? Iyalah kamu orang baik aku tetep sama kamu kok kita masih punya janji. Aku sayang kamu di sini atau di alam yang berbeda. Sampe ketemu lagi ya byy, aku sayang kamu. 'nanti tukerin leggingmu yang kekecilan'. Selamat jalan sayang, aku cinta kamu.
Sayang, tak banyak informasi yang bisa didapat dari akun @naufaleghaa itu. Sebab, dalam hitungan detik, sang pemilik akun langsung mem-protect laman Instagramnya.
Sementara itu, masih terkait korban pembunuhan di Pulomas, ucapan duka pun membanjiri akun media sosial Instagram milik putri Dodi lainnya, Dianita Gemma. Banyak dari mereka mengucapkan belasungkawa sekaligus mendoakan kelima korban lainnya yang meninggal dunia.
http://m.jitunews.com/read/50037/kek...aku-cinta-kamu
Selamat dari Penyekapan di Pulomas, Anet Hadiri Pemakaman Ayahnya
JAKARTA, KOMPAS.com — Zanette Kalila (13), korban selamat pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur, menghadiri pemakaman ayahnya, Dodi Triono, di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (28/12/2016).
Anet, panggilan akrab Zanette, terlihat masih diperban di tangannya saat hadir dalam pemakaman tersebut. Anet sempat dirawat di RS Kartika Pulogadung setelah selamat dari penyekapan di kamar mandi di rumahnya.
Anet yang datang ke pemakaman tak kuasa membendung tangis. Raut wajah Anet terlihat tampak lemas dan sedih. Ia berulang kali dikuatkan oleh keluarga.
"Anet kuat. Masih ada mama," kata salah seorang keluarga kepada Anet.
(Baca: Tangisan Saat Jenazah Dodi Dikebumikan....)
Selain Anet, istri kedua Dodi, Almianda Shafira, juga hadir di pemakaman itu. Almianda terlihat mengenakan pakaian serba hitam. Sama seperti Anet, tangisan juga keluar deras dari matanya.
Tangisan terus terdengar mulai dari jenazah Dodi dimakamkan hingga jenazah Gemma yang terakhir dimakamkan. Dalam pemakaman tersebut, Dodi dimakamkan berdampingan dengan kedua anaknya, Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9).
Almianda tampak lemas dan terus dipeluk keluarganya selama proses pemakaman.
Dalam kasus pembunuhan di Pulomas, ada 11 orang yang menjadi korban penyekapan di dalam kamar mandi berukuran 1,5 meter kali 1,5 meter persegi itu.
Akibat peristiwa tersebut, enam orang meninggal, yakni Dodi Triono (59), Diona Arika (16), Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.
Sementara itu, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi, Santi (22), Fitriani, dan Windy.
[url]http://megapolitan.kompas.com/read/2016/12/28/12015041/selamat.dari.penyekapan.di.pulomas.anet.hadiri.pemakaman.ayahnya
[/url]
"Di Balik Kejadian Ini Tersimpan Suatu Cerita yang Sangat Luar Biasa"
TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA- Kepala Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda, menduga ada dendam yang melatarbelakangi kasus pembunuhan Dodi Triono dan keluarganya di Pulomas, Jakarta Timur.
"Ternyata, dendam menimbulkan malapetaka dan lagi-lagi anak yang jadi korbannya," kata Erlinda di kepada wartawan.
Meski menyinggung soal dendam, Erlinda tak mau menjelaskan secara detail kata-katanya.
Dia juga tak bercerita lebih banyak karena kasus ini tengah ditangani pihak kepolisian.
"Di balik kejadian ini, tersimpan suatu cerita yang sangat luar biasa. Namun, dengan segala hormat, saya tidak bisa menceritakan itu.
KPAI mengapresiasi kinerja Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur yang berhasil menyelamatkan lima dari 11 korban," tutur Erlinda.
Erlinda menyampaikan hal itu setelah menjenguk korban selamat di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Selasa malam.
Erlinda menjelaskan, KPAI selaku mitra polisi bertugas mendampingi anak-anak yang menjadi korban peristiwa ini.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, kelima korban yang selamat dari penyekapan di Pulomas akan menerima trauma healing atau pemulihan trauma.
"Harapan korban cepat pulih seperti sedia kala sehingga bisa memberikan keterangan kepada penyidik," kata Argo di Markas Polda Metro Jaya, Selasa (27/12/2016).
http://makassar.tribunnews.com/2016/...r-biasa?page=4
Direktur Umum Gelora Bung Karno, Bertho Darmo Poedjo Asmanto, membantah informasi yang mengatakan pengusaha Dodi Triono adalah pemenang tender atau terkait dengan tender proyek renovasi GBK yang saat ini sedang berlangsung.
Dodi Triono bersama dua putri, seorang teman putrinya dan dua supir ditemukan tewas di rumahnya di Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12). Lima orang lainnya ditemukan dalam kondisi lemas karena dehidrasi dan luka-luka, dan kini dirawat di RS Kartika Pulomas.
Dodi Triono adalah pemilik perusahaan konsultan arsitektur PT. DA Internasional, yang merupakan salah satu mitra lama Gelora Bung Karno (GBK). Tetapi dalam pers release GBK yang diterima VOA Selasa sore (27/12) dinyatakan “terkait pemberitaan yang menyebut bahwa Ir. Dodi Triono adalah pemegang tender proyek renovasi SUGBK, sepanjang yang kami ketahui, almarhum tidak ada hubungan kerja langsung dalam proyek dimaksud”.
Namun GBK mengakui bahwa Dodi Triono adalah salah satu mitra kerja lama, yang berencana mengembangkan sebagian kawasan GBK yang tidak terkait langsung dengan pekerjaan renovasi GBK dalam rangka Asian Games 2018.
Pembunuhan di rumah keluarga Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, menarik perhatian luas masyarakat, karena banyaknya jumlah korban yang tewas dan luka-luka, serta tingkat kekejaman yang luar biasa.
Berdasarkan keterangan sementara saksi mata, sedikitnya dua pelaku mengunci 11 korban di dalam sebuah kamar mandi tertutup berukuran 1,5 X 1,5 meter yang tidak dilengkapi jendela. Beberapa korban sempat dilukai terlebih dahulu sebelum dimasukkan dalam kamar mandi itu.
Upaya kesebelas korban meminta pertolongan sia-sia, karena letak kamar mandi yang berada di bagian belakang rumah yang berukuran sangat besar. Korban dikunci sejak Senin sore (26/12) hingga Selasa pagi (27/12), ketika teman seorang anak korban datang ke rumah itu dan curiga dengan kondisi di dalam rumah. Ia segera meminta bantuan para tetangga, yang kemudian mengontak polisi.
Enam korban yang meninggal dalam peristiwa ini adalah pemilik rumah Dodi Triono (59), kedua putri Dodi: Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9), teman Gemma: Amel (9), dan dua supir Dodi: Yanto dan Tasrok (40).
Lima korban yang selamat adalah anak Dodi: Zanette Kalila Azaria (13), tiga pembantu rumah tangga yaitu Emi (41), Fitriani (23) dan Windy (23), serta pengurus anak: Santi (22). Zanetta belum bisa memberi banyak keterangan kepada aparat, selain karena masih mengalami trauma, ia adalah seorang tuna rungu.
Anet Anak Ir Dodi Sempat Dibenamkan ke Bathtub oleh Pelaku
Jakarta - Salah satu korban selamat, Zanette Kalila Azaria alias Anet (13), menceritakan kepanikan dan kengerian ketika disekap oleh kelompok perampok di rumahnya di Jl Pulomas Utara No 7A, Pulogadung, Jakarta Timur. Anet sempat benamkan ke dalam bak kamar mandi oleh pelaku.
Anet adalah anak dari Ir Dodi Triono (pemilik rumah yang tewas), hasil pernikahan dengan istri keduanya, Almyanda Saphira.
Hal itu diungkapkan oleh Komisioner KPAI, Erlinda usai membesuk Anet di RS Kartika Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur. Erlinda mengatakan, dari keterangan Anet, sebelum akhirnya dia disekap di dalam kamar mandi bersama 10 korban lainnya, dia dibenamkan di dalam bathtub oleh pelaku.
Erlinda mengatakan awalnya tidak bisa mewawancara Anet karena kondisinya masih trauma. Tetapi, Anet mau bercerita setelah Rafi, seorang desainer teman Anet menemuinya.
"Dia tadi dengan mata berbinar-binar didatangi sahabatnya, ananda (Anet) cuma bilang dia dibawa ke ruangan berbeda dengan orang dewasa, di situ ada bathtub, ada air dan direndam di situ," jelas Erlinda kepada wartawan di RS Kartika Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016).
Setelah direndam di bathtub, Anet kemudian dimasukkan ke dalam kamar mandi ukuran sekitar 1,5 meter persegi. Pelaku meninggalkan para korban di dalam kamar mandi dalam keadaan lampu dimatikan, sehingga exhaust tidak bisa menyala.
"Lampunya dimatikan, exhaustnya tidak menyala. Bayangkan sebelas orang ditumpuk seperti di kaleng sarden," imbuhnya.
Erlinda melanjutkan, kondisi Anet saat ini masih dirawat di ruang perawatan. Secara psikologis, menurut Erlinda, Anet cukup tegar.
"Ternyata tanpa diduga ananda itu tidak kita minta dia cerita sendiri, saya tidak menanyakan apapun, tapi dia cerita kepada temannya, Rafi, desainer hebat, saat Rafi tanya dia cerita semuanya," tandas Erlinda.
https://m.detik.com/news/berita/d-33...ub-oleh-pelaku
Kekasih Korban Pembunuhan di Pulomas: Selamat Jalan Sayang, Aku Cinta Kamu
Ucapan duka pun membanjiri akun media sosial Instagram milik putri Dodi lainnya, Dianita Gemma
Diona Arika (16), putri Almarhum Dodi Triono yang juga menjadi korban pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12). (Instagram)
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Akun Instagram @naufaleghaa tiba-tiba menarik perhatian netizen dunia maya. Usut punya usut, pemilik akun tersebut merupakan kekasih dari Diona Arika, gadis berumur 16 tahun, putri Dodi Triono yang juga menjadi korban pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12).
Berdasar informasi, akun @naufaleghaa yang memiliki nickname Syahputra itu berkuliah di satu universitas swasta di Jakarta. Dan Selasa sore kemarin, akun tersebut diketahui telah memposting foto sang kekasih, Diona.
Di foto tersebut Diona mengenakan kaos merah muda dan berpose di dalam sebuah mobil. Tak ketinggalan, Diona pun melemparkan senyuman manisnya.
Kekasih Korban Pembunuhan di Pulomas: Selamat Jalan Sayang, Aku Cinta Kamu
Ucapan duka pun membanjiri akun media sosial Instagram milik putri Dodi lainnya, Dianita Gemma

Diona Arika (16), putri Almarhum Dodi Triono yang juga menjadi korban pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12). (Instagram)
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Akun Instagram @naufaleghaa tiba-tiba menarik perhatian netizen dunia maya. Usut punya usut, pemilik akun tersebut merupakan kekasih dari Diona Arika, gadis berumur 16 tahun, putri Dodi Triono yang juga menjadi korban pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12).
Berdasar informasi, akun @naufaleghaa yang memiliki nickname Syahputra itu berkuliah di satu universitas swasta di Jakarta. Dan Selasa sore kemarin, akun tersebut diketahui telah memposting foto sang kekasih, Diona.
Di foto tersebut Diona mengenakan kaos merah muda dan berpose di dalam sebuah mobil. Tak ketinggalan, Diona pun melemparkan senyuman manisnya.
Begini isi postingan di bawah foto Diona yang diposting akun @naufaleghaa :
Halo sayang kamu baik-baik aja kan? Iyalah kamu orang baik aku tetep sama kamu kok kita masih punya janji. Aku sayang kamu di sini atau di alam yang berbeda. Sampe ketemu lagi ya byy, aku sayang kamu. 'nanti tukerin leggingmu yang kekecilan'. Selamat jalan sayang, aku cinta kamu.
Sayang, tak banyak informasi yang bisa didapat dari akun @naufaleghaa itu. Sebab, dalam hitungan detik, sang pemilik akun langsung mem-protect laman Instagramnya.
Sementara itu, masih terkait korban pembunuhan di Pulomas, ucapan duka pun membanjiri akun media sosial Instagram milik putri Dodi lainnya, Dianita Gemma. Banyak dari mereka mengucapkan belasungkawa sekaligus mendoakan kelima korban lainnya yang meninggal dunia.
http://m.jitunews.com/read/50037/kek...aku-cinta-kamu
Selamat dari Penyekapan di Pulomas, Anet Hadiri Pemakaman Ayahnya
JAKARTA, KOMPAS.com — Zanette Kalila (13), korban selamat pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur, menghadiri pemakaman ayahnya, Dodi Triono, di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (28/12/2016).
Anet, panggilan akrab Zanette, terlihat masih diperban di tangannya saat hadir dalam pemakaman tersebut. Anet sempat dirawat di RS Kartika Pulogadung setelah selamat dari penyekapan di kamar mandi di rumahnya.
Anet yang datang ke pemakaman tak kuasa membendung tangis. Raut wajah Anet terlihat tampak lemas dan sedih. Ia berulang kali dikuatkan oleh keluarga.
"Anet kuat. Masih ada mama," kata salah seorang keluarga kepada Anet.
(Baca: Tangisan Saat Jenazah Dodi Dikebumikan....)
Selain Anet, istri kedua Dodi, Almianda Shafira, juga hadir di pemakaman itu. Almianda terlihat mengenakan pakaian serba hitam. Sama seperti Anet, tangisan juga keluar deras dari matanya.
Tangisan terus terdengar mulai dari jenazah Dodi dimakamkan hingga jenazah Gemma yang terakhir dimakamkan. Dalam pemakaman tersebut, Dodi dimakamkan berdampingan dengan kedua anaknya, Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9).
Almianda tampak lemas dan terus dipeluk keluarganya selama proses pemakaman.
Dalam kasus pembunuhan di Pulomas, ada 11 orang yang menjadi korban penyekapan di dalam kamar mandi berukuran 1,5 meter kali 1,5 meter persegi itu.
Akibat peristiwa tersebut, enam orang meninggal, yakni Dodi Triono (59), Diona Arika (16), Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.
Sementara itu, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi, Santi (22), Fitriani, dan Windy.
[url]http://megapolitan.kompas.com/read/2016/12/28/12015041/selamat.dari.penyekapan.di.pulomas.anet.hadiri.pemakaman.ayahnya
Quote:
Original Posted By SweetRiver►
Polisi pastikan tidak ada closed circuit television (CCTV) yang dirusak atau pun hilang dari rumah milik Dodi Triono (59) di Jalan Pulomas Utara, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Dodi bersama lima orang lainnya tewas disekap di kamar mandi rumahnya.
"Tidak ada yang hilang (CCTV)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di lokasi, Selasa (27/12/2016).
Argo menambahkan saat ini polisi masih mendalami apa motif di balik pembunuhan ini. Polisi juga masih mengidentifikasi CCTV yang terdapat si rumah Dodi.
"Kita sedang bekerja untuk (menyelidiki) CCTV sedang kita urut kita lihat kita dalami," kata Argo. (Baca: Korban Pembunuhan di Pulomas Ditemukan Saling Tumpuk di Kamar Mandi)
Mereka yang meninggal yakni Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah, kedua anak Dodi yaitu Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9). Selain itu, Amel yang merupakan teman anak korban juga tewas. Dua sopir keluarga, Yanto dan Tasrok (40), bernasib sama.
Sementara, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi (41), Santi (22), dan Fitriani (23) serta Windy (23) yang merupakan pembantu rumah tangga. Mereka disekap sejak Senin (27/12/2016) sore.
Sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2...da.yang.hilang
Polisi Pastikan CCTV di Lokasi Pembunuhan Pulomas Tidak Ada yang Hilang
Polisi pastikan tidak ada closed circuit television (CCTV) yang dirusak atau pun hilang dari rumah milik Dodi Triono (59) di Jalan Pulomas Utara, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Dodi bersama lima orang lainnya tewas disekap di kamar mandi rumahnya.
"Tidak ada yang hilang (CCTV)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di lokasi, Selasa (27/12/2016).
Argo menambahkan saat ini polisi masih mendalami apa motif di balik pembunuhan ini. Polisi juga masih mengidentifikasi CCTV yang terdapat si rumah Dodi.
"Kita sedang bekerja untuk (menyelidiki) CCTV sedang kita urut kita lihat kita dalami," kata Argo. (Baca: Korban Pembunuhan di Pulomas Ditemukan Saling Tumpuk di Kamar Mandi)
Mereka yang meninggal yakni Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah, kedua anak Dodi yaitu Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9). Selain itu, Amel yang merupakan teman anak korban juga tewas. Dua sopir keluarga, Yanto dan Tasrok (40), bernasib sama.
Sementara, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi (41), Santi (22), dan Fitriani (23) serta Windy (23) yang merupakan pembantu rumah tangga. Mereka disekap sejak Senin (27/12/2016) sore.
Sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2...da.yang.hilang
[/url]
"Di Balik Kejadian Ini Tersimpan Suatu Cerita yang Sangat Luar Biasa"
TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA- Kepala Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda, menduga ada dendam yang melatarbelakangi kasus pembunuhan Dodi Triono dan keluarganya di Pulomas, Jakarta Timur.
"Ternyata, dendam menimbulkan malapetaka dan lagi-lagi anak yang jadi korbannya," kata Erlinda di kepada wartawan.
Meski menyinggung soal dendam, Erlinda tak mau menjelaskan secara detail kata-katanya.
Dia juga tak bercerita lebih banyak karena kasus ini tengah ditangani pihak kepolisian.
"Di balik kejadian ini, tersimpan suatu cerita yang sangat luar biasa. Namun, dengan segala hormat, saya tidak bisa menceritakan itu.
KPAI mengapresiasi kinerja Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur yang berhasil menyelamatkan lima dari 11 korban," tutur Erlinda.
Erlinda menyampaikan hal itu setelah menjenguk korban selamat di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Selasa malam.
Erlinda menjelaskan, KPAI selaku mitra polisi bertugas mendampingi anak-anak yang menjadi korban peristiwa ini.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, kelima korban yang selamat dari penyekapan di Pulomas akan menerima trauma healing atau pemulihan trauma.
"Harapan korban cepat pulih seperti sedia kala sehingga bisa memberikan keterangan kepada penyidik," kata Argo di Markas Polda Metro Jaya, Selasa (27/12/2016).
http://makassar.tribunnews.com/2016/...r-biasa?page=4
Quote:
Original Posted By SweetRiver►
Jakarta - Polisi telah mengantongi hasil autopsi 6 korban tewas akibat penyekapan di rumah Ir Dodi Triono di Pulomas, Jakarta Timur. Seluruh korban tewas dinyatakan meninggal akibat kekurangan oksigen.
"Hasil autopsi korban meninggal karena kekurangan oksigen dan pembuluh darah pecah. Hari ini hasilnya akan diberikan ke penyidik," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (28/12/2016).
Terkait foto darah di baju Dodi, Argo menyebut darah itu bukan berasal dari luka. Argo menyebut darah itu berasal dari hidung korban.
"Kemarin ada yang tanya luka tusuk, tapi tidak ada. Darah yang mengalir yang membasahi korban itu (berasal) dari hidung karena ada sumbatan di pembuluh darah, kemudian pembuluh darah pecah dan akhirnya keluar dari hidung," terang Argo.
Argo menyebut para pelaku tidak melakukan kekerasan kepada para korban. Dia menyebut salah satu luka di bagian kepala korban disebut berasal dari benturan.
"Itu kena benturan," imbuh Argo.
Senada dengan Argo, Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana mengatakan para pelaku tidak sempat menganiaya korban.
"Tidak ada, semua korban langsung dimasukkan ke dalam kamar mandi. Hasil autopsi korban tewas akibat kekurangan oksigen," ujar Sapta.
(mei/dhn)
Sumber: https://news.detik.com/berita/d-3382...446.1480492620
Tak Ada Luka Tusuk, Ini Hasil Autopsi Korban Pembunuhan Pulomas
Jakarta - Polisi telah mengantongi hasil autopsi 6 korban tewas akibat penyekapan di rumah Ir Dodi Triono di Pulomas, Jakarta Timur. Seluruh korban tewas dinyatakan meninggal akibat kekurangan oksigen.
"Hasil autopsi korban meninggal karena kekurangan oksigen dan pembuluh darah pecah. Hari ini hasilnya akan diberikan ke penyidik," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (28/12/2016).
Terkait foto darah di baju Dodi, Argo menyebut darah itu bukan berasal dari luka. Argo menyebut darah itu berasal dari hidung korban.
"Kemarin ada yang tanya luka tusuk, tapi tidak ada. Darah yang mengalir yang membasahi korban itu (berasal) dari hidung karena ada sumbatan di pembuluh darah, kemudian pembuluh darah pecah dan akhirnya keluar dari hidung," terang Argo.
Argo menyebut para pelaku tidak melakukan kekerasan kepada para korban. Dia menyebut salah satu luka di bagian kepala korban disebut berasal dari benturan.
"Itu kena benturan," imbuh Argo.
Senada dengan Argo, Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana mengatakan para pelaku tidak sempat menganiaya korban.
"Tidak ada, semua korban langsung dimasukkan ke dalam kamar mandi. Hasil autopsi korban tewas akibat kekurangan oksigen," ujar Sapta.
(mei/dhn)
Sumber: https://news.detik.com/berita/d-3382...446.1480492620
gw bayangin ya itu pasti sempit2an di kamar mandi saling tindih, gmn perasaan yg selamat ya miris
Jadi hot threads (bingung Mao kasih emo apa)
semoga pelaku cepat tertangkap Dan keluarga korban di beri ketabahan
Diubah oleh liverhampton21 28-12-2016 10:09
0
130.7K
Kutip
1.2K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
677.9KThread•47.2KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya