- Beranda
- Berita Luar Negeri
Kalah Popular Vote, Trump Klaim Ada Jutaan Pemilih Ilegal
...
TS
saya.a1
Kalah Popular Vote, Trump Klaim Ada Jutaan Pemilih Ilegal
Quote:
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengklaim bahwa ada jutaan pemilih ilegal saat pemilihan umum presiden pada 8 November lalu sehingga berdampak pada jumlah suara keseluruhan atau popular votes yang ia rengkuh. Klaim ini dilontarkan konglomerat asal New York itu meski ia tidak memaparkan bukti yang jelas.
"Selain memenangkan Electoral College, saya juga memenangkan popular vote jika kalian memangkas jutaan orang yang memilih secara ilegal," ujar Trump melalui kicauan di akun Twitter pribadinya, seperti dikutip Reuters, Minggu (27/11).
Pernyataan ini diluncurkan Trump di tengah desakan kubu rivalnya, Hillary Clinton, yang mendukung upaya penghitungan ulang di Wisconsin dan sempat melempar gagasan penghapusan sistem Electoral College.
Pasalnya, Clinton sebenarnya mendapatkan 2,5 juta popular votes lebih banyak ketimbang sang presiden terpilih. Namun, Trump meraup electoral votes lebih banyak sehingga dinyatakan sebagai pemenang pemilu.
Pada pemilu presiden pada 8 November lalu, warga AS memang memilih capres unggulan mereka. Namun sejatinya, hasil pemilu akan menentukan jumlah pemilih, atau disebut juga electors, yang akan maju lagi ke tahap terakhir, yaitu Electoral College.
Terdapat 538 pemilih yang akan maju ke Electoral College. Setiap negara bagian akan menyumbangkan sejumlah electors, dengan persentase sesuai dengan jumlah pemilih di daerah tersebut. Siapapun yang merengkuh 270 electoral votes, otomatis keluar sebagai pemenang pemilu.
Dengan mekanisme yang sudah diterapkan selama 200 tahun ini, pilpres di AS berbeda dengan di Indonesia, yang menerapkan sistem pemilihan umum secara one man one vote.
Sejak lama, sistem ini diprotes oleh banyak pihak. Pasalnya, hanya dengan kemenangan tipis di sejumlah negara bagian yang menyumbangkan electoral votes besar, dapat membawa dampak signifikan pada perolehan di Electoral College nantinya.
Desakan untuk menghapuskan Electoral College pun kian gencar digaungan setelah pemilu pada tahun ini. Namun dengan melemparkan tudingan bahwa terdapat jutaan suara ilegal, Trump mengaku tetap yakin akan menjadi pemenang terlepas apa pun yang diupayakan oleh kubu lawan.
"Akan lebih mudah bagi saya untuk memenangkan popular votes ketimbang Electoral College karena saya hanya perlu berkampanye di 3-4 negara bagian daripada 15 negara bagian yang saya kunjungi selama ini. Saya mungkin akan menang dengan lebih mudah dan meyakinkan (tapi negara bagian kecil akan terlupakan)!" kicau Trump.
Sebelumnya, beberapa ahli strategi mengungkapkan kekhawatiran jika sistem Electoral College dihapuskan karena metode kampanye capres akan berbeda. Capres diduga hanya akan melakukan kampanye besar di media-media ternama agar dikenal.
Para capres juga diduga tak lagi menyambangi daerah-daerah pinggiran yang mungkin masih menjadi prioritas jika dilihat dari potensi electoral votes yang akan disumbangkan. (has)
http://www.cnnindonesia.com/internas...emilih-ilegal/
masih belom selesai ternyata..
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
10K
Kutip
123
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
79.4KThread•11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya