Cuci Mata Yuk,,,!! Di Tempat Tongkrongan Nuansa Segar Di Jakarta
TS
soldierjakarta
Cuci Mata Yuk,,,!! Di Tempat Tongkrongan Nuansa Segar Di Jakarta
Inilah JakartA
Jakarta penat, Jakarta macet, Jakarta banjir, Jakarta banyak sampah, Jakarta berantakan dll, berbagai image minus tersebut kini mulai ber angsur berkurang. Saat ini Jakarta mencoba mengejar menjadi kota hijau, ramah anak, bapak sampe emak emak hingga eyang kita. Apa saja sih yang telah dilakukan pemerintah DKI Jakarta selama beberapa tahun ini,..? ane coba kliping beberapa info untuk sekedar menyegarkan pikiran kita, dari kepenatan yang mungkin saja di karenakan efek demo.
Quote:
Ruang Terbuka Hijau DKI Jakarta
Ruang terbuka hijau (RTH) di DKI Jakarta terus menyusut dari masa ke masa. Simak penjelasannya pada video tersebut ye gan,..
Bagi para agan dan sista yang berdiam atau berdomisili di jakarta tentu sering bertanya kan, Di mana sih tempat piknik yang enak di jakarta. Selain tempat tempat populer yang sering masuk berita, beberapa lokasi ini bisa agan sista jadikan tempat memadu kasih dan keceriaan bersama keluarga. Atau hanya sekedar lewat buat cuci mata
Quote:
Wajah Baru Taman Kota Ibukota
Bagi masyarakat yang tinggal di kota besar seperti Jakarta, memiliki ruang terbuka hijau adalah sebuah kemewahan. Karena itulah Pemerintah Provinsi DKI memperbarui wajah sejumlah taman kota di antaranya Taman Cattleya dan Taman Menteng.
Quote:
Taman Ayodya Jalan Barito, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Di sini biasanya menjadi tongkrongan Komunitas: Sepeda Fixie, Yoyo, dan Fingerboard.
Fasilitas yang ada : Gazebo, mini amphitheatre, bangku taman, trek lari, danau buatan, air mancur, penjual makanan dan minuman, serta tempat parkir (mobil dan sepeda motor)
Sejarah: Taman Ayodya sebelumnya merupakan tempat pedagang ikan dan bunga atau dikenal dengan Pasar Ikan dan Bunga Barito. Sebutan Barito muncul karena memang letaknya di ujung Jalan Barito. Kini pedagang-pedagang itu tersebar di kawasan Pondok Indah, Antasari, atau Kemang.
Quote:
Taman Menteng Jalan H O.S. Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat.
Sering hadir Komunitas: Kelompok teater Detak, New Squad Shuffle, Barian Menteng Street Workout
Fasilitas: Wi-Fi, Lapangan futsal, basket, taman bermain anak, trek lari, kolam air mancur, rumah kaca, dan gedung parkir
Sejarah: Pada zaman Belanda, taman ini dulu bernama Viosveld (Voetbalbond Indische Omstreken Sport )-sebuah lapangan terbuka yang bersatu dengan Taman Suropati. Pada 1921 didirikan Stadion Menteng, yang kemudian menjadi kandang klub sepak bola Persija Jakarta. Pada 2006, pembongkaran stadion diprakarsai Gubernur Jakarta saat itu, Sutiyoso.
Quote:
Taman Suropati Jalan Imam Bonjol, Menteng
Komunitas: Kotaseni Taman Surapati, Komunitas Musik Suropati Chamber, Komunitas Tricking Jakarta
Fasilitas: Ada 3 sangkar ayam kate, 2 sarang burung dara, 4 petak berbentuk persegi panjang tanaman bunga, 4 lingkaran tanaman bunga, dan 2 kolam dilengkapi air mancur. Bagi yang berobat pijat refleksi dapat memanfaatkan empat trek tonjolan jalan berbatu.
Sebagai catatan, bagi pengunjung yang mengabadikan momen dengan kamera, disarankan menghindari bidikan ke arah barat taman. Sebab, kalau tidak, sekuriti rumah dinas Duta Besar Amerika Serikat akan menghampiri Anda.
Sejarah: Taman Suropati semula bernama Burgemeester Bisschopplein, diambil dari nama Wali Kota Batavia pertama G.J. Bisshop (1916-1920). Nama Taman Suropati itu berasal dari nama Untung Suropati, seorang pahlawan nasional asal Bali.
Quote:
Taman Situ Lembang Jalan Lembang Terusan D-59, Menteng, Jakarta Pusat
Fasilitas: Tempat pemancingan, toilet, Wi-Fi, bangku taman, taman bermain anak, trek tonjolan jalan berbatu
Sejarah: Taman ini mulanya sebuah waduk dari subsistem Kali Cideng yang dibangun Belanda pada 1926 sebagai penampungan air dari beberapa mata air di sekitarnya. Pemerintah kota ketika itu menambahkan panggung terbuka pada 1960 yang sering dimanfaatkan oleh Sandiah atau lebih dikenal dengan nama Ibu Kasur, pembawa acara Taman Indria di TVRI, sebagai panggung anak-anak. Nama Situ diambil karena memang terdapat waduk, dan Lembang karena letaknya di Jalan Lembang. Pada 1984, Dinas Pertamanan DKI Jakarta merenovasi taman ini dan melengkapinya dengan empat buah air mancur yang dipenuhi bunga teratai dan lapak pemancingan.
Quote:
Taman Lapangan Banteng, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat
Komunitas: Pameran flora dan fauna setiap tahun
Fasilitas: Fitness park, lapangan bola, dua air mancur, Tugu Pembebasan Irian Barat, bangku taman, danjalan setapak
Sejarah: Taman Lapangan Banteng dulu berupa hutan serta rawa, dan dikenal sebagai tempat berburu binatang liar orang-orang kaya Belanda di Batavia. Sekitar 1970-an, taman ini sempat dipergunakan sebagai terminal bus untuk rute dalam dan luar kota. Namun, pada 1993, fungsi Lapangan Banteng dikembalikan lagi sebagai ruang terbuka hijau.
Quote:
Taman Ria Rio Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur.
Komunitas: Komunitas Peta Hijau
Fasilitas: Amphitheatre, trek lari, dan Wi-Fi
Sejarah: Pada 1950-an daerah ini berupa rawa. Pada masa Gubernur Ali Sadikin dibangun waduk untuk mengurangi genangan air dan banjir di wilayah ini. Nama Ria diambil dari kata "Riak", yang menggambarkan riaknya air waduk, dan Rio diambil dari nama pemimpin PT Pulo Mas Jaya, yaitu Rio Tambunan-selaku pengelola Waduk Ria Rio. Kondisi waduk sempat tak terurus, airnya bau karena bercampur limbah rumah tangga di sekeliling waduk, dan dipenuhi eceng gondok. Waduk ini mulai mendapat perhatian pada masa pemerintahan Gubernur Joko Widodo. Sumur tempat cuci mata
Minim Lahan Hijau? Taman Vertikal Bisa Jadi Solusi
Minimnya ruang terbuka hijau (RTH) membuat keberadaan taman sebagai penangkal polusi dan mempercantik wajah Jakarta semakin sedikit. Pemerintah Provinsi DKI membuat taman vertikal di wilayah Galur, Jakarta Pusat, untuk hiasi jalanan ibu kota.
Spoiler for Langkah penggalakan RTH:
Basuki Resmikan 10 Ruang Terbuka Hijau
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meresmikan 10 Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Penataan Plaza Reformasi di Taman Jagakarsa, Jalan H. Mahjur, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (9/2/2016). Peresmian ini turut dihadiri oleh Wali Kota Jakarta Selatan Tri
Spoiler for Bantaran kali di manfaatkan ini contohnya:
Bantaran Kali Tubagus Angke Dijadikan Taman
lantaran kerap diokupasi pedagang kaki lima (PKL), bantaran Kali Angke di Jalan Tubagus Angke, Kelurahan Jelambar Baru, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, kini sudah direfungsi menjadi taman yang hijau dan indah. Selain menambah ruang terbuka hijau, keberadaan taman juga menjadi tempat bermain, berinteraksi dan berolahraga khususnya bagi warga setempat.
Pantauan beritajakarta.com, lokasi yang sebelumnya kerap digunakan PKL untuk berjualan kini sudah dibangun taman yang asri. Beberapa tanaman pohon sudah ditanam di area taman, diantaranya pohon palem, sadeng, bismarkia dan beringin. Selain itu sejumlah fasilitas seperti joging track, tempat duduk, bak sampah serta lampu taman sudah tersedia di taman tersebut.
Leni salah seorang warga mengatakan hampir tiap hari dirinya melintasi Jalan Tubagus Angke, sebelumnya lokasi ini hanya area penghijauan saja. Lebih lanjut Leni menambahkan, dirinya sangat senang disini dibangun taman karena terlihat bagus dan asri. Leni pun berharap setelah dibangun, taman ini tetap dijaga perawatannya agar tetap bersih.
Sementara itu Wakil Camat Grogol Petamburan, Agus Ramdani mengatakan, lokasi Taman Tubagus Angke sebelumnya sering digunakan untuk berjualan oleh PKL. Namun setelah kami tertibkan kini lokasi tersebut sudah difungsikan menjadi taman oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Lebih lanjut Agus menambahkan, respon warga sangat positif karena dengan keberadaan taman tersebut dapat mengakomodir kegiatan warga sekitar seperti berolahraga dan berinteraksi antar sesama
Spoiler for Upaya menambah kesegaran jakarta terus di rencanakan dan di upayakan:
Pemprov DKI Berencana Bangun Kebun Raya Jakarta
Pemprov DKI Jakarta berencana akan membangun Kebon Raya Jakarta (KRJ) sebagai salah satu Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan menjadi paru-paru ibukota. Untuk mewujudkan rencana tersebut Pemprov DKI Jakarta menerima Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI). di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (22/1/2016)
Perwakilan Yayasan Kebun Raya Indonesia ( YKRI ) langsung disambut Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang didampingi oleh sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait seperti Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Pariwisata dan Budaya serta Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Adapun sejumlah titik yang menjadi pilot project pembangunan Kebun Raya Jakarta ini diantaranya Taman Tegal Alur, Taman Hutan Kota Srengseng, serta Taman Jagakarsa. Persyaratan utama pembanguan kebun raya ini yakni 60 Hektar.
Pembangunan kebun raya ini nantinya selain sebagai paru paru ibukota juga sebagai daerah resapan air serta tempat wisata baru yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Selain itu target utama pembanguan Kebun Raya Jakarta sebagai upaya mewujudkan 30 persen dari luas wilayah DKI untuk menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH). Untuk saat ini jakarta hanya memiliki 11 persen dari laus wilayahnya berupa RTH
Spoiler for Ragam Upaya Lainya:
Quote:
Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Selatan akan menata taman dan jalur hijau di sejumlah kawasan di Jakarta Selatan tahun 2016. Dua Milyar Rupiah dianggarkan untuk penataan tersebut. Penataan jalur hijau dan taman di Jakarta Selatan ini betada di dua titik kawasan yakni Jalan Lenteng Agung Raya Jagakarsa dan Jalan Rambai, Kebayoran Baru.
Penataan jalur hijau dan taman di Jalan Lenteng Agung Raya akan dibagi dalam tiga bagian yakni Stasiun Tanjung Barat hingga Kampus IISIP, Kampus IISIP hingga Stasiun Lenteng Agung dan Stasiun Lenteng Agung hingga perbatasan Jakarta - Depok di Universitas Indonesia (UI). Selain itu pihak Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Selatan juga akan melakukan survey penataan taman kejaksaan kepada warga sekitar terkait konsep taman yang akan dibuat.
Quote:
Taman Semanggi
sebagai Ruang Terbuka Hijau di DKI Jakarta
Quote:
Pemprov DKI Jakarta Melakukan Perbaikan Taman & Jalur Hijau
Meski jakarta melalui musim panas dan hujan yang tak menentu namun upaya perbaikan kesegaran kota terus di lakukan
Quote:
Berada di tengah pemukiman padat penduduk di Jalan H. Mahjur, Gang 100, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Taman Jagakarsa bak oase bagi warga setempat, bagaimana tidak, lahan kosong yang sebelumya tidak dimanfaatkan ini telah menjelma manjadi sebuah taman yang asri di sisi Bantaran Sungai Ciliwung.
Memiliki luas 5.981 meter persegi Taman Jagakarsa dapat memanjakan warga dengan berbagai fasilitas seperti joging track, arena bermain anak, dan sejumlah kursi yang dirancang khusus untuk keindahan taman. Pemandangan taman menjadi lebih menarik saat pandangan mata tertuju ke jembatan gantung yang berada di sisi Timur. Tidak hanya itu Taman Jagakarsa memiliki keunikan tersendiri, kondisi tanah yang bergelombang menghadirkan bukit-bukit semampai ditaman tersebut.
Taman Jagakarsa yang diresmikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama selasa 9 Februari kemarin, sebelumnya merupakan tanah milik warga setempat dan dibebaskan oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta pada tahun 2013 lalu, yang dilanjutkan pembangunan taman. Pembangunan berangsung selama tiga bulan dan menelan biaya sebesar Rp 4,9 milyar.
Kesegaran dan hijaunya taman guna menyegarkan mata kita tentu saja tak terlepas dari pasukan hijau Jakarta gan
Pasukan Hijau adalah pasukan pembersih taman kota di Jakarta yang digaji oleh Gubernur Ahok untuk menata dan membersihkan taman. Mereka merasa pekerjaannya sekarang jauh lebih bisa menyejahterakan hidupnya karena gaji yang diterima UMR Jakarta. Tak lupa juga pasukan oranye jakarta gan yang menjaga kebersihan lingkungan kita di jakarta, kepada mereka kita harus ucapkan: