diminatiAvatar border
TS
diminati
Mitos Seputar Tidur
Tidur pada beberapa orang bisa didapat dengan mudah, namun pada beberapa lainnya bisa kesulitan untuk memejamkan mata. Beberapa mitos seputar tidur ini bisa disimak.


Selama tidur, otak juga ikut tidur.
Sebenarnya tidaklah demikian. Selama tidur hanya tubuh yang beristirahat, otak tetap sangat aktif. Otak akan terus mengisi “baterai”nya dan tetap mengontrol hampir seluruh fungsi tubuh, termasuk napas.

Obat tidur bisa mengatasi insomnia.
Memang obat tidur dapat membuat yang meminumnya jatuh tertidur. Tapi, bila keseringan minum obat tidur akan membuat kita tergantung pada obat tersebut yang pada akhirnya bahkan tidak lagi berefek melelapkan. Lagipula, orang yang setiap malam minum obat tidur, risiko kematiannya lebih tinggi daripada yang hanya sekali-sekali meminumnya. Walau hanya sekali-kali, risiko tetap tinggi. Yakni 10 – 15 persen dibandingkan dengan mereka yang sama sekali tidak pernah minum obat tidur. Menurut Kripke dalam bukunya yang berjudul The Dark Side of Sleeping Pills, obat tidur dalam jumlah berapa pun tetap kurang aman bagi kesehatan.

Insomnia membakar lebih banyak kalori.
Dalam jangka waktu pendek, kurang tidur memang bisa membakar lebih banyak kalori. Tetapi, kurang tidur tidak akan membantu menurunkan berat badan malah akan meningkatkan nafsu makan. Menurut seorang pakar bernama Greene, karena kita kurang tidur, sistem tubuh akan terganggu dan tubuh “menangis” karena kelaparan.

Mendengkur.
Jangan menyepelekan mendengkur atau sleep apnea. Sleep apnea adalah kurang atau terhalangnya aliran udara sewaktu tidur. Gara-gara udara yang masuk berkurang, orang yang mendengkur acapkali terbangun untuk menarik napas. Bila napasnya sampai berhenti sejenak, kadar oksigen dalam darahnya akan tudur dan dapat mengganggu kerja jantung.

Gangguan tidur cenderung lebih sering terjadi pada orang tua.
Masalahnya tidak persis demikian. Setiap orang dewasa, usia 20 maupun 50 tahun perlu tidur 7 – 9 jam setiap malamnya. Begitu juga dengan orang dewasa yang berusia di atas itu. Tapi, yang terjadi pola tidur mereka berubah karena harus sering terbangun, sementara, jumlah jam tidur mereka umumnya tetap sama. Bukankah mereka acapkali tidur pada siang hari. Di pihak lain, mungkin saja mereka menderita insomnia karena di usia mereka yang lanjut ini mereka kurang melakukan aktivitas fisik di siang hari dan metabolisme tubuh mereka juga sudah melamban.

Kurang tidur bisa digantikan.
Tidak benar! Dalam urusan tidur, kita tidak bisa menabung ataupun berhutang tidur. Kita tetap perlu tidur 7 – 8 jam setiap malamnya.

Tidur perbuatan yang sia-sia.
Prof. William Dement, bapak kedokteran tidur, pernah mengatakan, jika tidur dianggap tidak bermanfaat berarti tidur merupakan kesalahan besar dari proses penciptaan. Menurutnya, tidur tidaklah sia-sia. Lihat saja, saat kurang tidur, tubuh terasa capai, sulit konsentrasi, mudah sakit, dan masih banyak lagi.

Kurang tidur berkaitan dengan kondisi kesehatan.
Benar sekali! Semakin banyak penelitian yang menyatakan adanya hubungan erat antara kurang tidur atau menurunnya kualitas tidur dengan berbagai macam penyakit. Tekanan darah memang bervariasi selama kita tidur. Namun, ketika tidur terganggu akan berisiko menderita penyakit darah tinggi dan kardiovaskuler. Sebuah penelitian menyatakan, tidur yang tidak cukup akan mengganggu kemampuan tubuh menggunakan insulin yang bisa mengarah ke penyakit diabetes. Waktu tidur yang tidak nyenyak menurunkan metabolisme dan menaikkan kadar hormon kortisol yang akan mengakibatkan nafsu makan meningkat serta menurunkan kemampuan pembakaran kalori. Akibatnya, berat badan cenderung naik.
Diubah oleh diminati 24-06-2013 17:50
0
7.3K
109
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.