Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bimagerry1Avatar border
TS
bimagerry1
Cinta di SMA Tak Selamanya Indah
Kata orang SMA adalah sebuah masa-masa terindah disaat mengenyam bangku sekolah. Masa para remaja mencari jati dirinya, mencari teman untuk bersosialisasi, mencari penjaga hati dan tempat bergonta-ganti pacar bagi kebanyakan anak SMA. Begitupun aku, memanfaatkan masa SMA sebagai masa mencari jati diri dan mencari pacar tentunya.

Di suatu pagi yang cerah dengan kicauan burung yang saling bersautan membentuk simfoni indah, aku pergi menuju garasi. Aku keluarkan sebuah sepeda bebek berkapasitas 125 cc yang selalu setia menemaniku saat aku pergi menimba ilmu di sekolah. Seperti biasa sepeda motorku ini selalu rewel setiap pagi. Butuh percobaan 15 kali untuk menghidupkannya. Maklum akinya belum pernah aku ganti. Jadi semua percobaan menghidupkan motor kesayanganku harus dengan sabar aku lakukan setiap hari. Setelah berhasil menghidupkan motor, barulah ku tancapkan gas motorku menuju sekolah.

Sesampainya di sekolah, aku langsung menuju kelasku. Seperti yang dilakukan siswa biasanya, sambil menunggu bel masuk banyak mereka termasuk aku mengerjakan PR yang diberi oleh para guru kami. Itu sudah hal biasa di sekolahku, para murid malas mengerjakan di rumah. Hanya mereka yang rajin saja yang mengerjakan di rumah.

Selain dihuni oleh para murid malas, kelasku juga dihuni oleh beberapa anak cerdas dan tentunya beberapa anak cantik. Ada Ariana, ada Briana, dan ada Elisa. Mereka adalah trio bidadari cantik penghuni kelasku. Di kelasku ini aku mempunyai empat sahabat yang sangat mengerti aku dan selalu mendukungku. Mereka adalah Rino, Leo, Rangga dan Theo. Dari keempat sahabatku hanya Leo dan Rino yang sudah punya pacar. Aku dan dua sabahatku itu masih jomblo Istiqomah.

Berniat untuk mengikuti jejak dua sahabatku yang sudah punya pacar. Aku pun berusaha mencari orang yang tepat untuk jadi pacarku. Yang baik dan setia padaku.

Kriiiing.... Kriiiing...., bel sekolah membuyarkan lamunanku tentang cewek idamanku. Inilah saat paling ditunggu siswa SMA, bel pulang sekolah. Sepulangnya dari sekolah aku masih memikirkan cara mendapatkan cewek yang sekiranya cocok denganku. Tiga kata terus terngiang di otakku "Aku harus mencari".

Hari-hariku di kelas sebelas semester ganjil hanya memikirkan dua target, nilai sekolah dan cewek yang harus secepatnya aku dapatkan agar jiwa jomblo tak melekat padaku. Disaat pencarianku itu ada seorang cewek yang sering sekali memberi komentar pada statusku dan foto profilku di BlackBerry Messenger (BBM). Karena dia suka komentar, aku jadi penasaran dengannya. Aku pun sering komentar pada status dan foto profil terbarunya di BBM. Dari sering komen itulah kami jadi akrab dan sering chat di BBM.

Nama cewek itu Caitlyn, teman sekelasku. Yang aku tau dari Caitlyn, dia itu dibilang cantik ya dia memang cantik. Lalu dia memiliki tahi lalat tepat disebelah kiri dibawah mulutnya yang membuatnya terlihat semakin manis. Perawakannya tinggi menjulang mengalahkan semua wanita dikelasku. Tenang dan polos adalah kesan pertama yang aku lihat darinya. Dibalik sifat polosnya aku yakin, dia memiliki kelebihan yang tak seorang pun tau. Dan dia ini adalah mantan pacar sahabatku Rino. Mereka baru putus dua bulan yang lalu. Caitlyn membuat hariku tak lagi sepi, karena dia sering mengobrol denganku lewat BBM.


Menuju bulan yang baru yang penuh tantangan dan tugas sekolah yang menumpuk tidak ada habisnya, kami masih sering tukar-menukar komentar dan itu hampir intens setiap hari. Kami sempat berhenti waktu UAS menghampiri kami dan aku harus mengejar nilaiku agar masuk SNMPTN undangan.

Seminggu setelah Ujian Akhir Sekolah aku dapat tugas dari sekolah untuk mendampingi penari sekolahku dalam karnaval hari jadi kotaku sebagai pemegang tampar pembatas agar para penonton tidak sampai mengganggu penampilan penari sekolahku. Di sana aku bertemu dengan dia. Wajahnya cantik, anggun serta mirip sekali dengan Chelsea Islan. Wanita itu adalah Caitlyn. Hal ini sempat membuatku berpikir ternyata selama ini aku punya teman chat yang sangat cantik dan anggun seperti dia. Tanpa sadar pas di perjalanan dari start karnaval sampai finish mataku pantengin dia terus tak berkedip. Sampai finish, akhirnya dengan berat hati aku sudahi malam indah bertemu sosok bidadari itu dan pulang ke rumah.

Sehari setelah karnaval kebetulan libur sekolah, dan selama libur itu aku kembali ke kebiasaanku mengobrol dengannya via BBM. Chat demi chat tiba-tiba dia mulai memanggilku suamiku, dan aku memanggilnya dengan istriku, konyol emang, tapi itu terjadi. Dan dengan polosnya aku berpikir itu cuma gurauan belaka, dan aku pikir kita sering bicara konyol, itu udah biasa kita lakukan dan aku yakin tidak mungkin seorang Bastian suka beneran sama Caitlyn.

Waktu terus berjalan menuju tahun selanjutnya. Di tahun yang baru itu aku mulai centil godain dia, aku dan dia malah berlagak seperti orang pacaran beneran. Hari itu Senin pagi yang cerah, alarm handphone ku membangunkanku dari tidur. Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba muncul notifikasi bahwa aku menerima catatan suara di BBM ku dan itu dari Caitlyn. Hatiku berdegup kencang dan terkejut dengan apa yang dilakukan wanita cantik ini. Tak biasanya pagi-pagi begini dia mengirim catatan suara. Dengan hati masih berdebar-debar kudengarkan catatan suara itu pelan-pelan penuh perasaan. Mendengar suara pertamanya aku terdiam. Telinga terfokus pada catatan suara itu. Suara merdu seketika muncul memecah suasana. Sebuah lagu romantis karya Afgan dan Raisa berjudul Percayalah dia nyanyikan dengan suara fantastis membuatku terpana.

Seakan tak percaya bahwa itu suaranya, ku dengarkan catatan suara itu berulang-ulang sampai akhirnya aku yakin bahwa itu suaranya. Siapa yang menyangka ternyata cewek konyol seperti dia, punya suara emas dengan vibra hampir mirip dengan penyanyi Adele. Sejak diberi catatan suara itu, setiap aku kangen suaranya aku dengarkan catatan suara itu. Aku semakin kagum padanya, dan rasa cinta dan sayang padanya semakin tumbuh bersemi seiring berjalannya waktu.

Bulan berganti menuju bulan kedua tahun itu. Karena saking seringnya mengobrol dengannya via BBM, rasa suka mulai muncul dan membara di hati. Awal Februari ini ada pekan perayaan hari ulang tahun sekolahku. Berbagai kegiatan diadakan, selama seminggu full sekolahku tanpa kegiatan belajar mengajar.

Hari pertama perayaan HUT sekolahku, tepatnya senin pagi itu diadakan long march dan lomba maskot antar kelas. Dan kebetulan di kelasku aku yang jadi maskotnya, aku didandani dengan dandanan lucu tokoh pewayangan anoman, sesuai dengan nama kelasku yaitu anoman. Banyak temen-temenku keheranan sampai ketawa dengan penampilanku, dan tak jarang ada yang minta foto, termasuk Caitlyn.

"Bas, yuk kita foto. Lumayan nih foto sama kera antik." Katanya sambil sedikit tertawa.

Dengan malu dan jantung berdebar-debar, aku mengangguk dan menuruti permintaannya. Aku bertambah malu karena saat foto tepat disampingnya, aku terlihat pendek. Lucu memang jika melihat pria pendek berfoto dengan wanita tinggi seperti dia. Cekrek... suara kamera agak mengagetkanku. Untung aku tidak sampai pingsan saat itu. Aku merasa menjadi pria paling beruntung hari itu. Aku bisa berfoto dengan orang yang aku suka untuk pertama kalinya.

Sampai pada saat puncak acara dari HUT sekolahku yaitu malam pentas seni (mapensi) aku memberanikan diri mengajak Caitlyn berfoto. Dia mau, tapi ya.. apa daya tuhan tidak mempertemukanku dengannya di malam itu. Aku sudah mencarinya mengitari sekolah tujuh keliling tanpa lelah, tapi tetep saja nggak ketemu. Karena frustasi aku akhirnya berdiam diri di masjid sampai acara mapensi itu selesai.

Karena cintaku yang terus meningkat padanya dan rasa tidak rela kehilangan dia semakin menjadi, aku memutuskan untuk mencari teman yang dapat membantuku meluluhkan hatinya. Kebetulan sahabatnya Caitlyn bernama Laura, suka sama sahabat aku namanya Gerry. Akhirnya aku kerja sama dengan temen dekatnya ini untuk mendapatkan orang yang kami suka.

Langkah awal yang harus aku lakukan adalah ngomong jujur sama dia tentang perasaanku. Aku yang sebenarnya pemalu memberanikan diri untuk coba chat via bbm untuk ngajak Caitlyn hubungan serius. Dengan tangan bergetar ku mulai kata demi kata di chatku itu. "Caitlyn , aku merasa selama kita dekat dalam chat selama beberapa bulan ini, aku merasa cocok denganmu, aku ingin kekonyolan yang selama ini kita lakukan bisa berubah menjadi hubungan sepasang kekasih". Dan dia jawab "ngomong aja langsung, jangan lewat bbm".

Hari senin aku putuskan ngomong langsung ke dia dan muncullah sebuah jawaban "Sorry Bas aku masih belum tau, kasih aku waktu, beri aku waktu 2 bulan".

"Oke aku tunggu bulan April sampai kamu beri keputusan untuk hubungan kita ini." Jawabku.

Bulan Maret pun datang dan kami makin dekat. Banyak hal-hal manis di bulan maret ini. Nama kesayangan kami bukan lagi suamiku dan istriku, melainkan Po dan Tigress. Po adalah pemeran utama kungfu panda sesuai dengan perawakanku yang agak gemuk, sedangkan Tigress adalah tokoh macan perempuan teman Po, yang terkenal galak dan tegas sesuai dengan Caitlyn.

Saking makin sayangnya sama dia, waktu dia suka-sukanya sama drama korea (Drakor), aku minta bantu unduhkan drama Korea ke pacar sahabatku yang kebetulan juga penggila Drakor, Liona namanya. Aku dapatkan Drakor itu di rumah Liona. Dengan susah payah mengayuh sepeda siang-siang, badan penuh keringat dan rasa haus yang menggila aku kuatkan tekat ke rumah Liona yang memang agak jauh dari rumahku. Semua itu aku lakukan demi kebahagiaannya.

Dia suruh aku untuk cuek aja ke dia waktu di sekolah karena kebetulan waktu itu kami sekelas, dan dia tampaknya nggak mau kalo hubungan kami terekspose keluar, yah aku nurut aja. Nggak baik memang kalo kitanya belum jadian udah main mesra-mesraan aja dikelas. Cinta itu bukan untuk di umbar-umbar, cinta itu untuk di jaga baik-baik. Aku dan Caitlyn saling menjaga perasaan. Menjaga agar hubungan dekat ini tetap terjaga dan bersemi ke tahap yang namanya jadian.

Di minggu ketiga bulan Maret, sekolahku mengadakan study tour ke bali. Dalam doa aku bermunajat kepada Allah siang dan malam dengan keadaan khusyuk agar Allah mengabulkan doaku untuk bisa satu bus dengannya. Namun, apa hendak dikata doaku belum dikabulkan oleh Allah. Pada saat pengumuman penempatan tempat duduk ternyata kami tidak satu bus. Malah aku satu bus dengan 4 orang sahabatku dan 52 perempuan. Bagai boyband di tengah-tengah 52 wanita. Setelah tau itu Caitlyn menyuruhku untuk jaga diri dan jangan tergoda dengan 52 cewek itu. Sedih sebetulnya bila tidak satu bus dengan Caitlyn, tapi apa dayaku karena takdir berkata lain.

Hari itu pun datang, sekolah kami memberangkatkan 6 bus menuju pulau dewata. Dalam perjalanan aku masih memikirkan Caitlyn, aku berasa bosan total karena tidak satu bus dengannya. Aku hanya bisa diam di bus sambil sesekali bergurau dengan keempat sahabatku yang kebetulan satu bus denganku.

Sampai di pulau Dewata, sekolahku langsung menuju tempat wisata pertama kami yaitu tanah Lot. Aku mencoba mengajaknya berfoto di tanah lot. Dan saat foto itu, dia foto denganku dengan jarak yang tak wajar, aku mulai heran dan tanya sama dia kenapa kok gitu, padahal sama cowok lain tak seperkian senti jarak membatasi. Dengan senyum dia jawab. "kalo aku dengan cowok yang suka sama aku, udah beda rasanya" hmmm beda gimana ya..., tapi aku nggak peduli dengan hal itu.

Tanpa kenal lelah aku berusaha agar bisa foto dengannya di Bali. Aku ingin mempunyai kenangan manis dengannya di pulau eksotis ini. Sampai akhirnya aku terpuaskan karena dihari kedua rombongan sekolahku ke Bali aku bisa berfoto dengannya di pantai Pandawa. Terlihat senyum manis Caitlyn pada hasil foto di pantai Pandawa itu. Senyum yang akan selalu aku kenang didalam hidupku. Perjalananku di Bali berakhir dan rombongan sekolahku kembali ke Lumajang dengan tugas baru berupa laporan perjalanan.

April mulai dekat dan aku mulai gundah menunggu kita jadian, sampai di tanggal 1 april aku tanya sama dia dan itu kesannya memaksa dia untuk suruh dia jawab hari itu juga. Dan akhirnya dia jawab dengan nada marah. "Maaf Bas, aku lebih nyaman kita temenan aja, aku takut kalo kita pacaran nggak bakalan langgeng".

"Ya kalo itu mau kamu, yaudah kita temenan." Jawabku sambil cemberut.

Awalnya aku terima dengan keputusan dia. Tapi keesokan harinya, tepatnya malam Minggu, aku cerita tentang kejadian itu sama sahabatku Rino, mantan kekasih Caitlyn. Setelah dengar ceritaku Rino bilang "kenapa dia baru jawab kayak gitu sekarang, jawaban kayak gitu bisa dijawab pas kamu nembak dia dari awal kan ?, Dia itu cuma buang waktu kamu saja Bas." Ujarnya marah. Aku mulai tersulut emosi dan coba chat dia. Aku chat dia dan ungkapin seluruh kekecewaanku.

"Caitlyn, sebenarnya aku masih belum terima dengan penolakan kamu ini. aku heran kenapa kamu nggak nolak aku pas pertama aku nyatakan cinta. kenapa baru sekarang ? Jelasin alasan logis kamu, kenapa baru nolak aku sekarang ?" Tanyaku tegas padanya.

"Maafin aku Bas, aku nggak tahan dipaksa terus sama teman-teman untuk segera nerima kamu tiap hari di kelas. Hal itu membuat aku tertekan. Sebenarnya pada waktunya nanti aku akan nerima kamu. Tapi kamunya nggak sabaran juga, kan aku juga sebel, Bas. Lagi pula sekarang aku juga nggak mau pacaran." Jawab Caitlyn.

"Maafin aku Caitlyn, oke aku janji. Aku akan usaha lagi dapetin kamu. Aku janji bakal nunggu kamu sampai kamu mau pacaran." Kataku sambil berharap dia beri aku kesempatan kedua

"Emang kamu mau nunggu aku sampai aku mau pacaran ?" Tanya Caitlyn menguji.

"Iya, aku mau Caitlyn. Karena aku tau, kamu itu orangnya beda. Dan kamu itu patut untuk diperjuangin." Jawabku meyakinkan.

"Oke, aku beri kamu second chance. Tapi kamu harus janji ke aku jangan beritahu teman-teman kita." Sahut Caitlyn.

"Oke aku janji." Jawabku

Dengan perjuangan keras dan menggebu-gebu aku dapatkan apa yang aku mau. Tanpa aku duga dia beri aku kesempatan kedua. Aku harus memanfaatkan kesempatan kedua ini untuk membuktikan keseriusanku pada Caitlyn. Aku harus tunjukkan padanya kalo dia sangat berarti untukku.

Dalam masa pemberian kesempatan kedua itulah dia mulai berubah secara perlahan. Dia mulai marah secara berlebihan disaat aku melakukan kesalahan kecil. Aku selalu mengalah dan mengakui kesalahanku. Suatu hari dia membuat sebuah status tentang seseorang bernama Reyno yang suaranya mirip Michael Jackson. Aku pun memberi komentar tentang statusnya. Dia malah marah sejadi-jadinya seolah-olah tidak terima dengan komentarku yang sebetulnya bercanda.

Sejak itu dia mulai malas membalas chatku yang sekedar ingin tau keadaannya. Aku jadi heran, dan berusaha terus chat dia agar dia mau memaafkan kesalahan yang sebetulnya aku nggak tau kesalahanku apa. Aku mengemis sejadi-jadinya agar dia mau balas chatku. Dan akhirnya dia balas chatku dan aku bertanya sama dia, "Kamu kenapa ? Kalo ada masalah cerita sama aku". "Aku nggak apa-apa, udah kamu belajar gih, jangan nggak belajar gara-gara aku. Besok jadi ulangan Fisika ?", jawabnya padaku.

"Iya kayaknya, kamu belajar juga ya.. semangat.. tapi aku doakan semoga besok nggak jadi ulangan amin." Jawabku

"Amin.. " jawabnya singkat.

"Aku punya lagu buat kamu, mau dengerin nggak ?, kalo enggak ya gapapa sih." Tanyaku

"Mau kok, coba nyanyi'in !" Jawabnya.

Aku nyanyikan sebuah lagu dari Tulus berjudul Seribu Tahun Lamanya. Malam itu berakhir dengan Voice Note lagu indah itu dariku.

Esoknya dia berulah lagi dengan tidak membalas chatku lagi. Aku penasaran, sebenarnya apa yang membuat dia berubah. Untuk mengatasi penasaranku akhirnya aku bertanya ke Laura. Laura mengatakan bahwa Caitlyn mau jauhin aku karena ada mantannya, cinta pertamanya tepatnya yang deketin dia. Dia dalam masa akan balikan kata Laura.

Mendengar itu aku hancur, mau marah tapi percuma tidak ada gunanya. Dan seketika rasa sakit hati kecewa yang mendalam menghampiri perasaanku. Aku bertanya pada diriku sendiri, kenapa aku mau menunggu orang yang sebenarnya tidak memiliki perasaan apa-apa padaku. Menunggu sesuatu yang pada akhirnya menyakitkan. Menunggu sesuatu yang akhirnya menyayat hati dengan tragis. Dia tidak hargai semua perjuangan ku selama ini. Dia lupa dengan kasih sayang yang selama ini aku berikan, hanya karena cinta pertamanya ingin kembali padanya. Dan akhirnya aku putuskan untuk menjauhi dia.

Keputusanku untuk nggak chat dia lagi dapat dukungan dari sahabatku Leo.

"Bas udahlah lupain aja cewek kayak gitu, coba kamu gak chat dia duluan 2 minggu ini, kan biasanya dia juga chat kamu duluan, kalo dalam 2 minggu ini dia nggak chat, ya udah tinggalin." Ujarnya

"Oke Yo saranmu ku pakai. " Jawabku

Dan sesuai dugaanku, disaat mulai menghilangkan kebiasaan chat dia, dia juga sudah berhenti chat aku, jelas sudah langkah selanjutnya yang dilakukan tinggalkan dia. Ya dengan terpaksa penuh luka perasaan aku kembali ke masa "sendiri" adalah teman terbaik, aku mau fokus sama UAS yang udah dekat. Di kelas pun gitu aku udah jarang bicara sama dia, saling curi pandang dikelas pun masih terjadi meski aku dan dia tidak ada hubungan lagi. Aku juga juga usaha untuk tak lagi peduli dengan aktifitas yang dia lakukan.

Di sisa-sisa masa-masa kelas 11 aku harus merasakan sekelas sama orang yang bikin hati tersayat penuh luka, rasanya itu seperti termenung dikandang singa lapar. Dan lama kelamaan timbul rasa benci sama dia, seakan akan di kelas nggak mau lihat mukanya, selalu menghindar pas dia ada di sekitarku, itu harus aku lakukan full 1 bulan menjelang UAS.

Setelah UAS pun sama, perasaan benci makin membara, aku sering curhat sama para sahabatku yang udah dekat denganku dari SMP. Aku cerita kisahku sama mereka. Dan sampai suatu saat aku cerita sama adik kelasku, namanya memed, memed ini minta pinnya Caitlyn. Dan tanpa diduga dia chat sama Caitlyn.

M: hei buaya
C: anjing
M: loh kok gitu
C: lu ngapain sebut gue buaya
M: ohh itu, lupakan kak
C: kamu disuruh Bastian ya ?
M: gk kak, aku cuma minta pin kakak dari kak Bastian
C: ohh... gue kira disuruh, soalnya gue ada masalah sama bastian
M: ohh iya kak aku tau masalahnya
C: udah nyebar ya ?, aduh... satu sekolah bakalan tau ini, jangan percaya sama Bastian dik, Bastian itu anjing
M: ya aku gk 100% percaya sama ceritanya kak Bastian mbak
C : oh baguslah
M: aku udah bilang ke kak Bastian "move on aja deh mas", lupain kak Caitlyn
C: aku loh dik udah nggak deket lagi sama Bastian, cuma Bastian nya aja kayak gitu ke aku, kamu sobatnya Bastian ya, maaf dik udah hina Bastian kayak gitu
M: Oke kak

Pas aku baca chatnya aku marah besar itu, dan aku pikir begitu mudahnya aku cerita sama ini memed, menyesal aku cerita sama dia. Rusak kalo sama dia urusannya. Hal ini tentu semakin memperburuk suasana. Seakan aku sedang berusaha membuat citra Caitlyn buruk di mata semua orang.
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 6 suara
Bagaimana cerita ini ?
Kurang bagus
17%
Gak Seru
0%
Bagus Banget
33%
Bikin Baper
50%
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
4.2K
34
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.