Tiga kekalahan beruntun yang diderita Torino di Serie A nampaknya sedikit mencoreng kredibilitas mereka. Dimulai dengan kekalahan melawan Sampdoria, berlanjut pada laga Derby della Mole melawan Juventus dan terakhir ditaklukkan Napoli di San Paolo, anak asuh Sinisa Mihajlovic pun kini harus rela terlempat cukup jauh dari perebutan zona Europa League.

Padahal, sebelum tiga kekalahan beruntun tersebut, Il Toro justru mencatatkan tiga kemenangan beruntun. Raihan tersebut pun sempat membawa Torino duduk di peringkat keenam--yang merupakan posisi terakhir untuk lolos ke kompetisi Eropa. Sayang, tiga hasil buruk yang datang setelahnya membuat tim asuhan Mihajlovic untuk sementara berada di peringkat kesembilan klasemen.

Dan, kondisi internal Torino pun nampaknya tengah sedikit terguncang. Seusai laga melawan Napoli pada akhir pekan lalu, Mihajlovic secara terang-terangan mengritik Adem Ljajic karena penampilannya yang buruk. "Ljajic seharusnya menjadi pemain yang membantu kami berkembang. Jika ia bermain seperti ini, akan lebih baik bila kami tidak memilikinya di tim kami saat ini," ungkap Mihajlovic pasca pertandingan melawan Napoli.



Memang, pada konferensi pers jelang laga melawan Genoa, Mihajlovic sedikit 'melunakkan' perkataannya. "Aku mengenalnya (Ljajic), aku tahu ia bisa memberikan lebih dan ia juga tahu itu. Ia tahu bahwa terkadang aku mengatakan hal-hal seperti ini di depan umum, dan aku melakukannya untuk dia, untukku, dan Torino," ungkap Mihajlovic. Sebagai salah satu pemain kunci bagi Mihajlovic, tentu wajar bila ekspektasi lebih diletakkan pada Ljajic untuk bisa membawa Torino terus terbang.

Berbicara soal Ljajic, bisa dibilang kontribusinya tergolong minim. Dibanding dua rekannya di lini depan, Andrea Belotti dan Iago Falque, Ljajic paling minim memberikan gol. Memang, tugas utama Ljajic bukanlah untuk mencetak gol. Namun, dengan kritik yang dilancarkan Mihajlovic kepadanya, jelas sang pelatih berharap lebih dari pemain bintangnya. Pertandingan melawan Genoa pun seharusnya bisa menjadi momen bagi Ljajic untuk membuktikan diri bahwa ia masih pantas berada di skuat Mihajlovic.