- Beranda
- Berita dan Politik
Teror Eropa, Proxy War, Indonesia Waspada
...
TS
phd.inhatred
Teror Eropa, Proxy War, Indonesia Waspada
and you will find the nearest of them in affection to the believers those who say, "We are Christians." That is because among them are priests and monks and because they are not arrogant.
inilah rum aka russia
Spoiler for Di akhir jaman ini hanya ada 2 pilihan menyembah Allah atau menyembah dajjal, tidak ada opsi ke-3:
Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam waktu yang berurutan, Turki, Jerman dan Swiss diserang teror. Di Turki, Duta Besar Rusia Andrei Karlov tewas ditembak oleh seorang anggota polisi anti huru hara Turki, Mevlut Mert Altintas.
Dalam video di media sosial sejak 1 jam setelah penembakan, tampak nyata Mevlut menembak dubes Andrei dari belakang. Si pelaku, juga menyusul tewas setelah diserbu pasukan anti teror Turki.
Pemerintah Turki belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang kelompok dibalik aksi Mevlut, walaupun media pro pemerintah dengan segera menuding Mevlut adalah bagian dari organisasi Gullenist yang terlarang karena peristiwa percobaan kudeta Juli 2016.
Sayangnya, Mevlut tewas sehingga tidak ada konfirmasi langsung tentang motif dan kelompok di balik aksinya. Kita hanya tahu bahwa Mevlut berteriak "Jangan lupakan Aleppo, Jangan Lupakan Suriah" sesaat setelah penembakan terjadi.
Di Jerman, sebuah truk melaju dengan kecepatan sekitar 65 kilometer per jam menabrak kerumunan warga yang sedang berbelanja pernak-pernik natal di sebuah bazaar, tak jauh dari gereja memorial Kaiser Wilheim, Berlin. Korban tewas 12 orang, dan lebih dari 25 orang luka luka.
Kantor juru bicara ISIS Anamaaq Agency mengklaim, serangan itu dilakukan oleh pendukung Isis di Jerman.
Oposisi Jerman langsung menuding kebijakan Angela Merkel yang dianggap terlalu lunak pada pengungsi (terutama dari Timur Tengah) menjadi penyebab utama.
Di Zurich, Swiss, seorang penembak menyerbu masuk ke gedung Islamic Centre di tengah kota. Serangan ini melukai tiga umat muslim yang sedang berada di dalamnya.
Pengamat setempat menyebut, serangan itu merupakan puncak dari gunung es kekhawatiran warga akan bertambahnya imigran muslim di Swiss. Laporan statistik menunjukkan, populasi muslim di Swiss meningkat hingga lima persen tahun ini dan itu menimbulkan kekhawatiran dari warga asli (native) Swiss.
Proxy War
Pertanyaannya, apakah tiga peristiwa berurutan di hari Senin itu itu berkaitan? Apakah ini merupakan bentuk proxy war yang sedang berlangsung di kawasan Timur Tengah dan Eropa? Untuk menjawabnya, tentu kita harus merujuk ulang definisi proxy war.
Istilah proxy war mulai lazim digunakan di era perang dingin antara Amerika Serikat melawan Uni Soviet (Rusia, sekarang).
Definisi paling ringkas: proxy war adalah sebuah upaya perang, upaya serangan, yang dilakukan dengan menggunakan tangan ketiga terhadap negara sasaran. Tangan ketiga ini bisa berupa negara lain yang lebih kecil, bisa juga aktor non negara (non state actor).
Dalam konteks serangan Turki, dugaan proxy war muncul karena ada dua kepentingan negara besar yang saling berseberangan di Suriah.
Amerika Serikat mendukung oposisi menggulingkan Bashar Assad, sebaliknya Rusia tetap mendukung Bashar Assad dan anti terhadap gerakan oposisi. Posisi Turki yang secara geografis paling dekat dengan Suriah (dibandingkan AS dan Rusia) tentu menjadi perebutan. Apalagi, di bawah Erdogan, Turki dianggap sebagai negara yang makin konsolidatif kekuatan militernya dan punya pengaruh besar terhadap gerakan Islam di seluruh dunia.
Dalam konteks Jerman dan Swiss, ada benang merah yang terhubung dengan ISIS.
Pernyataan juru bicara ISIS Muhammad Al Adnani pada medio 2014 agar semua simpatisan ISIS di seluruh dunia melakukan serangan dengan alat apapun yang dimiliki, mengilhami serangan Berlin.
Apalagi, ISIS memang tidak ingin muslim eksodus ke luar dari Irak dan Suriah karena menurut mereka setiap muslim seharusnya pergi ke Irak dan Suriah. Mereka seharusnya menjadi warga kekhalifahan Al Baghdadi, bukan justru lari dan berlindung di pemerintahan negara-negara yang dianggap sebagai kafir dan thaghut.
Indonesia Waspada
Krisis di Suriah dan serangan teror di Eropa seharusnya menjadi pelajaran penting bagi aparat keamanan di Indonesia, terutama bagi intelijen.
Kita harus objektif bahwa banyak dari anak bangsa Indonesia yang sudah terpengaruh dengan ideologi ISIS, yang sangat mungkin akan terus melakukan teror.
Menjelang Natal dan Tahun Baru, intelijen harus segera melakukan penggalangan kewaspadaan masyarakat agar situasi menjadi damai.
Setiap potensi friksi sekecil apapun, bahkan di media sosial sekalipun, harus segera ditanggapi dengan cepat sebelum kemudian membesar dan intelijen mengalami sebuah kondisi yang disebut pendadakan strategis.
Ini tantangan bagi pemerintahan Jokowi, terutama mengkonsolidasikan potensi intelijen yang tersebar di beberapa instansi, misalnya BAIS, Baintelkam, BIN, dan tim intelijen di bawah Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen Gories Mere.
Tanpa sinergisitas, lawan akan mudah melakukan upaya pecah belah dan hanya tinggal menunggu waktu, Indonesia masuk dalam jebakan proxy war negara lain.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
http://m.cnnindonesia.com/internasio...onesia-waspada
Pelaku Penembakan di Masjid Zurich Terobsesi Kekuatan Gaib
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaku penembakan yang melukai tiga orang di sebuah masjid di Zurich, Jerman, pada Senin (19/12) lalu dilaporkan terobsesi dengan kekuatan gaib.
"Kami menemukan sejumlah simbol di rumahnya," ujar kepala kepolisian Zurich, Christiane Lentjes Meili, kepada AFP.
Tim penyelidik kemudian menjelaskan bahwa hingga saat ini, mereka tak menemukan indikasi pelaku memiliki kaitan dengan kelompok teror atau gerakan sayap kanan di negara tersebut.
Meili mengatakan, sampai saat ini aparat juga belum mengetahui motif penyerangan ini. Proses penyelidikan masih panjang karena pelaku ditemukan tewas bunuh diri di pinggir sungai setelah ia melepaskan tembakan membabi buta di masjid.
Dari penyelidikan awal, Meili meyakini bahwa pelaku yang berkebangsaan Swiss dan berdarah Ghana ini sempat membunuh temannya sendiri dengan menikamnya hingga tewas di sebuah taman bermain, hanya sehari sebelum ia beraksi di masjid.
Tak lama setelah serangan, Dewan Pusat Islam Swiss merilis pernyataan yang meminta politisi untuk menanggapi serius isu Islamofobia di negaranya.
Isu Islamofobia mulai menjadi perhatian di Swiss setelah pada 2004 lalu, seorang pria berkebangsaan Perancis asal Tunisia yang diduga memiliki masalah psikologis, menikam seorang imam di sebuah masjid di Lausanne.
Pada 2007, seorang pria Muslim yang diduga juga memiliki penyakit kejiwaan melepaskan tembakan di sebuah ibadah umat Islam di Crissier.
http://m.cnnindonesia.com/internasio...-kekuatan-gaib
Iran, Rusia, dan Turki Sepakat Jadi Juru Damai Suriah
Jakarta, CNN Indonesia -- Iran, Rusia, dan Turki mengesahkan deklarasi yang berisi kesepakatan untuk menjadi perantara bagi upaya perdamaian di Suriah.
Pertemuan ketiganya yang diinisiasi oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengklaim berhasil mencapai kesepakatan yang dituangkan dalam "Deklarasi Moskow".
Penetapan prinsip-prinsip dalam setiap perjaian serta dukngan untuk memperluas gencatan senjata merupakan poin dari kesepakatan tersebut.
"Iran, Rusia, dan Turki siap mendampingi persiapan kesepakatan antara pemerintah Suriah dan oposisi dan bersedia untuk menjadi penjamin," ungkap Lavrov seperti dilansir The Telegraph.
Untuk mendukung upaya perdamaian ketiga negara diketahui telah mengundang semua negara yang memiliki pengaruh dalam mewujudkan kesepakatan.
Turki yang merupakan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) diketahui sejak lama ada dibalik grup pemberontak yang menginginkan rezim Assad segera lengser dari kursi kekuasaan. Sementara Rusia dan Iran sejauh ini kerap mendukung Assad mempertahankan kekuasannya di Suriah.
Pemerintah Rusia dan Turki dalam sebulan terakhir sepakat untuk membuka jalur evakuasi terhadap ribuan warga sipil Suriah yang ingin meninggalkan Aleppo.
Selama sepekan terakhir tercatat ada 25 ribu warga Aleppo yang memutuskan untuk mengungsi. Alasan utama tak lain demi meninggalkan hidup di tengah ketidakpastian krisis di Suriah.
Sementara itu, juru bicara pemerintah Amerika Serikat yang tidak dilibatkan dalam diskusi ini mengaku tidak khawatir dengan adanya upaya perundingan perdamaian bagi Suriah.
Upaya pembicaraan tentang Suriah yang bertele-tele dan dianggap tanpa makna disebut menjadi alasan utama Rusia tidak melibatkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Lavrov menegaskan ketiga negara saat ini setuju jika prioritas utama krisis Suriah yakni memerangi terorisme, bukan pada upaya memaksa pemimpinnnya meletakkan jabatan.
Reuters melaporkan sejatinya deklarasi yang disepakati tiga negara bisa menyelesaikan masalah Suriah dan tetap menghormati kedaulatan wilayah negara tersebut.
http://m.cnnindonesia.com/internasio...-damai-suriah/
0
2.3K
Kutip
31
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
670.8KThread•40.8KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru