kakaknya.ahokAvatar border
TS
kakaknya.ahok
Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Agus-Sylvi 37,1 Persen, Ahok-Djarot 33 Persen, A
JAKARTA, KOMPAS.com - Litbang Kompas pada Desember ini melakukan survei untuk melihat preferensi publik dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Hasilnya menunjukkan elektabilitas pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni tercatat paling tinggi, yakni 37,1 persen. Posisi itu dibayangi ketat oleh pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat yang mendapat 33 persen responden. Di posisi ketiga pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan potensi keterpilihan 19,5 persen.

Responden yang belum menentukan pilihan tercatat sebesar 10,4 persen.

Litbang Kompas menyebutkan, tingkat elektabilitas ketiga pasangan calon belum pada posisi dominan menguasai separuh potensi suara pemilih. Dengan memasukkan angka margin error plus minus 3,46 persen, potensi elektabilitas Agus-Sylvi masih beririsan dengan potensi elektabilitas Ahok-Djarot.

Rentang irisan potensi elektabilitas kedua pasangan calon itu ada di angka 33,64 persen sampai dengan 36,46 persen. Itu artinya, kedua pasangan calon masih berpeluang memperoleh suara dalam rentang irisan angka elektabilitas tersebut.

Pasangan petahana Ahok-Djarot kurang mendominasi angka elektabilitas meski memiliki tingkat popularitas tinggi dan catatan tentang kinerja yang positif. Kondisi itu boleh jadi tidak lepas dari tingkat resistensi yang relatif tinggi pada pasangan itu dibandingkan dengan dua pasang penantangnya.

Survei Litbang Kompas itu merekam, sebanyak 51,5 persen responden mengaku tidak akan memilih pasangan petahana lagi. Faktor gaya komunikasi dan kasus hukum yang menjerat Ahok menjadi alasan dominan.

Tingkat resistensi yang sama tercatat juga pada pasangan Agus-Sylvi dan Anies-Sandi. Penolakan terhadap dua pasangan ini lebih karena belum berpengalaman memimpin sebuah organisasi pemerintahan daerah.

Sebaliknya, pengalaman dan rekam jejak kinerjalah yang menjadi nilai positif bagi pasangan Ahok-Djarot. Hasil survei merekam separuh lebih responden yang akan memilih pasangan petahana itu didorong oleh kinerja Ahok-Djarot yang sudah terbukti.

Secara umum, soal kinerja ini diakui 67,6 persen responden yang menyatakan Ahok relatif berhasil memimpin Jakarta.

Pemilih loyal

Dari sisi karakter pemilih, pemilih pasangan Ahok-Djarot paling loyal dibandingkan dengan pemilih dua pasangan lainnya. Loyalitas di sini dimaknai sebagai pemilih yang sudah mantap dengan pilihannya dan tak akan mengubah pilihannya.

Survei itu mencatat 61,7 persen pemilih pasangan Ahok-Djarot menyatakan tidak akan mengubah pilihannya. Angka itu relatif paling tinggi dibandingkan dengan loyalitas pemilih dari dua pasangan calon lainnya.

Pemilih loyal Agus-Sylvi sebanyak 55,9 persen, sementara pemilih loyal Anies-Sandi ada 54,5 persen.

Sebaliknya, responden yang menyatakan masih mungkin berubah pilihan paling tinggi ada di pemilih pasangan Anies-Sandi, yakni 26,3 persen, kemudian pemilih Agus-Sylvi 21,9 persen, dan Ahok-Djarot 16,7 persen.

Potret lain soal loyalitas pemilih juga terlihat dari tindakan pemilih untuk pasangan calon pilihannya. Pemilih pasangan Ahok-Djarot relatif lebih aktif bertindak untuk melakukan hal yang positif bagi pasangan calon pilihannya.

Sebanyak 58,7 persen responden pemilih pasangan petahana akan mengatakan hal-hal positif tentang Ahok-Djarot. Porsi pemilih seperti itu juga banyak dijumpai pada pemilih Agus-Sylvi meskipun angkanya lebih rendah dari pemilih pasangan petahana.

Menurut catatan Litbang Kompas, loyalitas pemilih inilah yang sebenarnya menentukan potensi suara yang akan diraih pasangan calon. Di tengah persaingan yang ketat, mengamankan pemilih loyal menjadi langkah strategis untuk memastikan perolehan suara.

Namun mengandalkan pemilih loyal saja tidak cukup. Dalam Pilkada DKI, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang memperoleh suara lebih dari 50 persenlah ditetapkan sebagai pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih.

Survei Litbang Kompas itu diselenggarakan pada 7-15 Desember 2016. Survei dilakukan secara tatap muka terhadap 800 responden
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/12/21/06192981/survei.litbang.kompas.elektabilitas.agus-sylvi.37.1.persen.ahok-djarot.33.persen.anies-sandi.19.5.persen


Kecewa campur sedih....kenapa adik tidak mendapatkan posisi di nomer satu. Padahal survey di kaskus adik dpt 80 persen
0
17.8K
244
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.