win061Avatar border
TS
win061
Toko jadi Vihara Diributi Warga, Pemilik: Ini Rumah Saya, Kok Dilarang?
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Tiga unit rumah toko (ruko) gandeng yang sebelumnya dijadikan Toko Buku Sofmedia berubah fungsi menjadi vihara di Jl Karya, Lingkungan X, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat.

Puluhan warga yang bermukim di sekitar lokasi melakukan aksi bakar ban, dan menolak keberadaan vihara milik Sophia Hadyanto itu.

"Awalnya ini toko buku. Pada tanggal 30 November kemarin, tiba-tiba saja ruko berubah menjadi vihara. Jelas kami menolak lah," kata tokoh masyarakat bernama AK Nasution, Senin (19/12/2016

Menurut Nasution, selain persoalan beralih fungsi, keberadaan vihara itu dekat dengan Masjid Al Muttaqin yang jaraknya hanya beberapa meter. Kemudian, warga pun melayangkan surat pertanggal 2 Desember ke kantor Lurah.

Pemiliknya ini terkesan menantang. Waktu didatangi kepling, dia bilang begini, ini rumah-rumah saya. Uangnya beli pakai uang saya. Kenapa larang-larang," kata Nasution menirukan ucapan pemilik bangunan.

Akibat aksi ini, jalanan di sekitar lokasi sempat macet. Sebab, posisi bangunan persis berada di pinggir jalan raya yang kerap dilalui kendaraan.

Guna mengantisipasi kericuhan, petugas Polsekta Medan Barat turun ke lokasi. Kapolsek Medan Barat, Kompol Victor Ziliwu tampak mengajak warga berdialog.

Sementara itu, pekerja Toko Buku Sofmedia membantah jika tempatnya beralih fungsi sebagai vihara. Menurut pekerja toko bernama Fransiska Devi, masyarakat yang melakukan demo salah paham.

"Toko ini tetap toko buku. Tidak ada vihara. Memang ornamennya seperti ini (vihara)," kata Fransiska yang ditemui Tribun di dalam toko, Senin (19/12/2016) sore.

Fransiska mengatakan, pemilik toko memang suka dengan ornamen-ornamen berbau tionghoa, berupa naga dan patung-patung. Namun, kata dia, tidak ada niat pemilik toko untuk merubah tempat usahanya.

"Bisa abang lihat sendiri dalam toko ini seperti apa. Ini tetap menjadi toko buku," kata Fransiska.

Kapolsekta Medan Barat, Kompol Victor Ziliwu juga sempat merasa bingung. Kata Ziliwu, toko buku itu tidak berubah sama sekali.

"Ini toko buku sekaligus percetakan. Jadi ornamennya memang seperti ini. Ada beberapa patung, dan kebetulan pemiliknya suka yang unik," ungkap Ziliwu.

Untuk membuktikan bahwa toko itu tetap menjadi toko buku, Tribun sempat diajak ke lantai dua. Di sana, berbagai buku dijual termasuk buku-buku ilmu pengetahuan.

medan.tribunnews.com/2016/12/19/toko-jadi-vihara-diributi-warga-pemilik-ini-rumah-saya-kok-dilarang


Yg cuman baca Judul komen nya pasti lucu2.... emoticon-Toast
Kalo menurut ane ini cuman masalah Duit... MEDAN Bray... .emoticon-Takut
0
22.9K
335
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.