20 Des 2016 | 11:12 WIB
MEDAN (netralitas.com)- Puluhan warga Muslim Jalan Karya, Lingkungan X, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Medan, Sumatera Utara memprotes keberadaan vihara yang berdekatan dengan masjid. Warga memprotes toko buku, yang oleh pemiliknya dijadikan vihara.

Puluhan warga Muslim yang bermukim di sekitar lokasi melakukan aksi bakar ban dan menolak keberadaan vihara milik Sophia Hadyanto itu. Mereka secara beramai-ramai mendatangi pemilik ruko tersebut. “Setahu kami awalnya ini toko buku. Pada tanggal 30 November kemarin, tiba-tiba saja ruko berubah menjadi vihara. Jelas kami menolak lah,” kata Tokoh Muslim setempat, AK Nasution, Senin (19/12).

Ia menyatakan meraka datang melakukan protes karena keberadaan vihara itu dekat dengan Masjid Al Muttaqin yang jaraknya hanya beberapa meter.

Warga Muslim melayangkan surat pertanggal 2 Desember ke kantor Lurah. “Pemiliknya ini terkesan menantang kami. Waktu didatangi kepling, dia bilang begini, ini rumah-rumah saya. Uangnya beli pakai uang saya. Kenapa larang-larang,” kata Nasution menirukan ucapan pemilik bangunan.

Guna mengantisipasi kerusuhan, petugas Polsekta Medan Barat segera turun ke lokasi. Kapolsekta Medan Barat, Kompol Victor Ziliwu mengajak warga berdialog untuk menghindari kerusuhan. Tiga unit rumah toko (ruko) gandeng yang sebelumnya dijadikan Toko Buku Sofmedia berubah fungsi menjadi vihara di Jl Karya, Lingkungan X, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat.

Penulis : Sigit Wibowo
Editor : Sigit Wibowo (sigitwibowo@netralitas.com)

sumber: http://www.netralitas.com/nusantara/...jadikan-vihara